Syirik/Musyrik itu ada dua macam:
- Syirik yang terkait dengan Dzat, nama, sifat, serta perbuatan Tuhan.
- Syirik dalam ibadah dan muamalah dengan-Nya meskipun disertai keyakinan bahwa tiada sekutu bagi-Nya, baik Dzat, sifat, dan perbuatan-Nya.
Syirik jenis pertama dibagi menjadi dua bagian. Pertama, syirik berupa pengingkaran. Ini adalah bentuk syirik yang paling buruk seperti syiriknya Fir'aun ketika ia berkata:
Fir'aun berkata: "Siapa Tuhan semesta alam itu?'(Asy-Syu’araa [26] : 23)
Allah juga menceritakan ucapan Fir'aun kepada Haman dalam firman-Nya:
"Dan, berkatalah Fir'aun, "Hai Haman, buatkanlah untukku sebuah bangunan yang tinggi supaya aku sampai ke pintu- pintu, (yaitu) pintu-pintu langit, supaya aku dapat melihat Tuhan Musa dan sungguh, aku memandangnya sebagai seorang pendusta....( Al-Mu’min [40] : 36-37)"