Dalam kehidupannya, manusia tidak lepas dari perbuatan salah dan dosa, baik yang disengaja maupun tidak, yang disadari ataupun tidak, yang besar maupun kecil. Sebab secara fitrah, manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Sebagaimana sabda Rasulullah saw. yang artinya: "Manusia itu adalah tempatnya salah dan lupa." ( H.R. Ahmad)
Dengan demikian, tidak ada alasan bagi manusia untuk tidak bertaubat kepada Allah SWT. dalam sepanjang hayatnya, sebagai upaya pembersihan dari noda dan dosa yang dilakukannya. Setiap kali melakukan kesalahan atau perbuatan yang dilarang oleh agama, hendaknya segeralah bertaubat dan memohon ampun kepada Allah SWT. Jika perbuatan itu ada kaitannya dengan sesama bani Adam (manusia), segeralah meminta maaf dan memberikan kebaikan kepadanya. Allah SWT. Maha Pengampun atas segala dosa hamba-hamba-Nya, yang kecil maupun yang besar, kecuali dosa syirik.
Taubat terbagi ke dalam dua bentuk, yaitu sebagai berikut :
Taubat 'Alallah, yaitu bertaubat kepada Allah atas segala dosa yang telah diperbuat. Contohnya; kita pernah meninggalkan salat lima waktu, atau tidak berpuasa pada bulan Ramadan, atau selalu melakukan judi, berzina, dan sebagainya maka segeralah bertaubat kepada Allah SWT., dengan cara segera menghentikan semua perbuatan maksiat dan menggantikannya dengan tekun beribadah, berbuat baik kepada sesama, sehingga Allah mengampuni dosa kita.
Taubat 'Alannas, yaitu meminta maaf kepada sesama manusia atas semua kesalahan dan kekhilafan yang pernah diperbuat. Contohnya, ketika kita berbicara banyak orang yang tersinggung, perbuatan kita kadang merugikan orang lain, atau tindakan kita kadang membuat orang lain tidak suka. Untuk itu, segeralah meminta maaf kepada mereka, sehingga dosa kita terhadap mereka dapat dihapuskan oleh Allah.
Oleh sebab itu, manusia tidak boleh berputus asa akan ampunan dari Allah, sepanjang masih ada kesempatan untuk bertaubat, segeralah bertaubat dengan sesungguhnya dan jangan mengulangi perbuatan salah dan dosa lagi. Taubat yang demikian itulah, yang diharapkan dapat diterima oleh Allah SWT. dan disebutnya sebagai taubatan nasuha.
Nilai positif yang terkandung dari perilaku taubat
Taubat merupakan kewajiban manusia kepada Allah SWT. Sebab tobat merupakan proses kesadaran diri dan pengakuan yang utuh atas suatu perbuatan salah dan dosa yang telah dilakukan. Berakhlak tobat tidak hanya merupakan sikap perilaku terpuji, tapi juga mengandung nilai-nilai luhur dan mulia.
Di antara nilai-nilai luhur tersebut ialah sebagai berikut :
Di dunia ini tidak ada seorang pun yang luput dari dosa dan salah, termasuk para nabi dan rasul. Oleh sebab itu, Allah SWT. membuka pintu taubat selebar-lebarnya bagi setiap orang yang telah melakukan perbuatan dosa dan kesalahan.
Orang yang baik dan sempurna bukan yang tidak pernah melakukan perbuatan dosa, melainkan ketika melakukan perbuatan dosa dan salah segera bertaubat.
Membiasakan diri berperilaku tobat dalam kehidupan sehari-hari, merupakan suatu perbuatan yang sangat terpuji. Apalagi mulai dibiasakan sejak usia dini. Untuk dapat membiasakan diri berakhlak terpuji taubat, sebaiknya memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
Taubat terbagi ke dalam dua bentuk, yaitu sebagai berikut :
Taubat 'Alallah, yaitu bertaubat kepada Allah atas segala dosa yang telah diperbuat. Contohnya; kita pernah meninggalkan salat lima waktu, atau tidak berpuasa pada bulan Ramadan, atau selalu melakukan judi, berzina, dan sebagainya maka segeralah bertaubat kepada Allah SWT., dengan cara segera menghentikan semua perbuatan maksiat dan menggantikannya dengan tekun beribadah, berbuat baik kepada sesama, sehingga Allah mengampuni dosa kita.
Taubat 'Alannas, yaitu meminta maaf kepada sesama manusia atas semua kesalahan dan kekhilafan yang pernah diperbuat. Contohnya, ketika kita berbicara banyak orang yang tersinggung, perbuatan kita kadang merugikan orang lain, atau tindakan kita kadang membuat orang lain tidak suka. Untuk itu, segeralah meminta maaf kepada mereka, sehingga dosa kita terhadap mereka dapat dihapuskan oleh Allah.
Oleh sebab itu, manusia tidak boleh berputus asa akan ampunan dari Allah, sepanjang masih ada kesempatan untuk bertaubat, segeralah bertaubat dengan sesungguhnya dan jangan mengulangi perbuatan salah dan dosa lagi. Taubat yang demikian itulah, yang diharapkan dapat diterima oleh Allah SWT. dan disebutnya sebagai taubatan nasuha.
Nilai positif yang terkandung dari perilaku taubat
Taubat merupakan kewajiban manusia kepada Allah SWT. Sebab tobat merupakan proses kesadaran diri dan pengakuan yang utuh atas suatu perbuatan salah dan dosa yang telah dilakukan. Berakhlak tobat tidak hanya merupakan sikap perilaku terpuji, tapi juga mengandung nilai-nilai luhur dan mulia.
Di antara nilai-nilai luhur tersebut ialah sebagai berikut :
- Menyadari akan kesalahan dan kekeliruan sikap dan perbuatannya.
- Menyadari kelemahan dan kekurangan dirinya dalam mengontrol dan mengendalikan hawa nafsu, serta perilakunya.
- Merasa jera karena takut akan azab Allah SWT.
- Tidak mengulangi kembali perbuatan salah dan dosanya.
- Mengakui kebenaran dan keagungan hukum-hukum Allah SWT.
Di dunia ini tidak ada seorang pun yang luput dari dosa dan salah, termasuk para nabi dan rasul. Oleh sebab itu, Allah SWT. membuka pintu taubat selebar-lebarnya bagi setiap orang yang telah melakukan perbuatan dosa dan kesalahan.
Orang yang baik dan sempurna bukan yang tidak pernah melakukan perbuatan dosa, melainkan ketika melakukan perbuatan dosa dan salah segera bertaubat.
Membiasakan diri berperilaku tobat dalam kehidupan sehari-hari, merupakan suatu perbuatan yang sangat terpuji. Apalagi mulai dibiasakan sejak usia dini. Untuk dapat membiasakan diri berakhlak terpuji taubat, sebaiknya memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
- Menydari sepenuhnya bahwa perbuatan dosa itu hanya akan mendatangkan mudarat dan kerugian, baik di dunia maupun di akhirat.
- Yakin dalam hati bahwa Allah SWT. Maha pemaaf dan pengampun segala dosa.
- Berusaha menjaga dan mengendalikan hawa nafsu, agar tidak terjerumus ke dalam jurang dosa.
- Mulailah dari sekarang untuk membiasakan diri berakhlak taubat.
- Selalu berdoa kepada Allah SWT. agar diberi kekuatan dalam mengamalkan akhlak tobat.
Posting Komentar untuk "Contoh dan Cara Membiasakan Berperilaku Taubat"