Manusia dihisab sesuai dengan amalannya masing-masing, bagi mereka yang bertakwa akan dijanjikan oleh Allah yaitu surga dan begitu pula sebaliknya bagi orang yang tidak bertakwa akan diberi neraka baginya. Mereka akan menuju ke sana setelah dibangkitkan atau dihidupkan kembali (Ahmad Mustahafa Al-Maraghi).
Saat terjadinya hisab itu, bumi menjadi saksi atas segala peristiwa yang pernah terjadi di atasnya sebagaimana telah ditegaskan oleh Allah swt.: "Apakah bumi digoncangkan dengan goncangannya yang dahsyat, dan bumi telah mengeluarkan beban berat (yang dikandungnya). Dan manusia bertanya: "Mengapa bumi menjadi begini?" Pada hari itu bumi menceritakan beritanya, bahwa sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. Pada hari itu manusia keluar dari kuburannya dalam keadaan bermacam-macam supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan pekerjaannya). Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarah pun, niscaya ia akan melihat balasannya" (Ahmad Mustahafa Al-Maraghi). Di dalam Al-Qur'an surat Al-Hijr (15) ayat 92-93 ditegaskan sebagai berikut:
Artinya:"Maka demi Tuhanmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua, tentang apa yang telah mereka kerjakan dahulu".
Dalam pemeriksaan amal, setiap manusia akan berhadapan langsung dengan Allah swt. di mana pada saat itu mulut mereka akan disegel, terkunci dan tertutup rapat. Di dalam Al-Qur'an surat Yasln (36) ayat 65 dijelaskan sebagai berikut:
Artinya: "Pada hari ini kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan ".