Mengingatkan Terhadap Kekufuran/Murtad


Yang dimaksud dengan kufur atau kekufuran adalah pengingkaran terhadap Dzat Tuhan, pengingkaran terhadap syari'at samawi yang dibawa oleh para Nabi, dan menolak setiap keutamaan dan nilai-nilai yang bersumber pada wahyu Ilahi.

Kekufuran (kufur) adalah merupakan salah satu bentuk kemurtadan, bahkan lebih sesat daripadanya. Kekufuran ini menjadi peraturan yang berjalan sendiri dan dianut oleh negara-negara besar. Lebih dari itu, dipaksakan ke­pada orang-orang yang berada di bawah kekuasaannya dengan kekuatan besi dan panasnya api, paksaan dan kesewenang-wenangan.

Kekufuran, meski termasuk dalam pengertian kemurtadan, tetapi lebih buruk dan bahaya terhadap individu dan masyarakat, dibanding dengan kemurtadan lain.

Ini semua karena kekufuran mematikan perasaan tanggung jawab pada diri seseorang, dan menghancurkan spiritual ke­imanan kepada yang gaib dan sifat-sifat budi pekerti yang tetap. Di samping itu, dapat untuk hidup di dunia ini dengan cara hidup binatang, tanpa agama yang mengarahkannya, tanpa dhamir yang mengendalikannya, tanpa rasa muraqabah Allah yang mencegahnya, tanpa mengharapkan pahala di akherat, tanpa takut kepada Allah dan siksa pada kemudian hari.

Al-Qur'an telah mengecam golongan orang-orang yang mencela dan durhaka ini:

Dan mereka berkata, "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa", dan mereka sekali- kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja. (Q.S. 45: 24)
Al-Qur'an juga menyingkapkan kebinatangan dan sikap serba menghalalkan segala cara yang menjijikkan:

Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak diperguna­kannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (Q.S. 7: 179)
Dan orang-orang yang kafir itu bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang-binatang. Dan neraka adalah tempat tinggal mereka. (Q.S. 47:12)
Biarkan mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka). (Q.S. 15: 3)
Maha Benarlah Allah yang berfirman:
Bagaimana bisa (ada perjanjian dari sisi Allah dan Rasul-Nya dengan orang-orang musyrikin), padahal jika mereka memper­oleh kemenangan terhadap kamu, mereka tidak memelihara hubungan kekerabatan terhadap kamu dan tidak (pula meng­indahkan) penjanjian. (Q.S. 9:8)

Dan firman-Nya pula:

Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka. Maka, apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur'an ataukah hati mereka terkunci? Sesungguhnya orang-orang yang kembali ke belakang (kepada kekafiran) sesudah petunjuk itu jelas bagi mereka, setan telah menjadikan mereka mudah (berbuat dosa) dan memanjangkan angan-angan mereka. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka (orang-orang munafik) itu berkata kepada orang-orang yang benci kepada apa yang diturunkan Allah (orang-orang Yahudi), "Kami akan mematuhi kamu dalam beberapa urusan" sedang Allah mengetahui rahasia mereka. Bagaimanakah (keadaan mereka) apabila Malaikat„ (maut) mencabut nyawa mereka seraya memukul muka mereka dan punggung mereka? Yang demikian itu adalah karena mereka sesungguhnya mengikuti apa yang menimbulkan kemurkaan Allah dan (karena) mereka membenci (apa yang menimbulkan) keridhaan-Nya; sebab itu Allah menghapus (pahala) amal-amal mereka, (Q.S. 47: 23-28)

Mereka tidak memelihara (hubungan) kerabat terhadap orang-orang Mukmin dan tidak (pula mengindahkan) perjanjian. Dan mereka itulah orang-orang yang melampaui batas) (Q.S. 9:10)

Setelah dijelaskan hakekat ini, hendaknya kita meningkatkan usaha dalam memberi peringatan kepada anak, saudara, teman, kerabat, kelompok masyarakat dan orang lain terhadap gejala-gejala murtad dan kufur, agar anak tumbuh dalam iman yang kokoh, Islam yang kuat, istiqamah, di samping pengertian-penger­tian ini mendalam dalam fitrahnya yang masih suci, hatinya yang bening. Ketika itu, ia tidak menerima tuhan selain Allah, tidak menerima agama selain Islam, berkeyakinan bulat bahwa Muham­mad adalah Nabi dan Rasul-Nya, Al-Qur'an sebagai pedoman hidup dan imamnya.

Dan ia akan termasuk golongan orang-orang yang Allah memberi mereka karunia iman dan kemuliaan Islam, hingga datang hari ketika ia menghadap Tuhannya.

Posting Komentar untuk "Mengingatkan Terhadap Kekufuran/Murtad"