Metode, cara atau konsep dalam melakukan dakwah islam hendaknya berpedoman pada pokok-pokok yang harus diikuti dalam menyampaikan dakwah islam. Sehingga, pada guru, pendidik, da'i atau pendakwah dapat menjalankan metode dakwah islamnya, tanpa ada kepincangan atau penyimpangan. Dengan demikian, bekasnya akan lebih dalam, hasil yang diperoleh lebih banyak.
Pokok-pokok yang dimaksud dalam menyampaikan dakwah islamiyah adalah sebagai berikut :
- Hendaknya dalam dakwah pendakwah memiliki ilmu pengetahuan tentang hukum bagi setiap permasalahan yang disarankan, atau yang dilarang melakukannya. Dengan demikian, perintah atau larangannya senantiasa sesuai dengan hukum-hukum syari'ah dan prinsip-prinsip Islam.
Maha Benarlah Allah ketika berfirman: Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang- orang yang tidak mengetahui? (Q.S. 39:9)
- Diharapkan, perbuatan dari pendakwah islam selalu sesuai dengan ucapannya, agar orang-orang yang menerima dakwah atau petunjuk memenuhi seruannya. Sungguh celaka orang-orang yang mengatakan apa yang tidak mereka kerjakan! Sungguh dungu orang-orang yang menyuruh orang-orang berbuat kebajikan sedang mereka sendiri melupakan dirinya!
Sungguh mulia apa yang Allah firmankan tentang sikap mereka itu: Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan. (Q.S. 61:2-3)
Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan dirimu sendiri, padahal kamu membaca Al-Kitab (Taurat)? Maka tidakkah kamu berpikir? (Q.S. 2:44)
- Hendaknya kemunkaran disepakati tentang kemunkarannya, agar orang-orang tidak terjerumus pada kekacauan pikiran, spiritual dan sosial, disebabkan fanatismenya. Lebih-lebih permasalahan yang berkait dengan ijtihad dan pendapat para ulama. Dahulu, orang mengatakan, "Barang siapa mengikuti seorang yang alim ia akan menemui Allah dengan selamat".
- Pendakwah hendaknya dalam upaya merubah kemunkaran, dilakukan secara bertahab, agar tidak mengakibatkan sesuatu yang di luar dugaan. Bertahap ini dimulai dari memberi nasihat, menciptakan perasaan takut kepada Allah, mengemukakan ancaman, bersikap keras dengan perkataan, dan jika tidak mempan, barulah dengan tangan (kekuasaan).
Sikap seperti ini disebut hikmah, yang disebutkan Allah dalam Al-Qur'an: Dan barang siapa yang diberi hikmah, sungguh telah diberi kebajikan yang banyak. (Q.S. 2:269)
- Pendakwah hendaknya bersikap lemah lembut, santun dan berbudi luhur, agar dapat menguasai hati khalayak dengan kelemahlembutan dan keluhuran budinya, sehingga mereka akan memenuhi seruannya.
Maka Benar Allah ketika berfirman: Serulah (manusia) kepada ajakan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. (Q.S. 16:125)
- Pendakwah hendaknya bersikap sabar dalam menghadapi cobaan, sehingga tidak putus ata atau kalah dalam menghadapi kecongkakan orang-orang yang takabur, kedunguan orang-orang bodoh, atau cemoohan kaum pencela.
Mari kita dengarkan nasihat Luqman Al-Hakim kepada anaknya, seperti diceritakan kepada kita oleh Al-Qur'an: Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang munkar, dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). (Q.S. 31:17)
Demikianlah pokok-pokok terpenting yang harus diikuti dalam menyampaikan dakwah Islam, memberi petunjuk kepada umat manusia menuju jalan kebaikan. Jadi, diharapkan dalam masa yang akan datang para pendakwah islam atau da'i bisa menjadi pendakwah yang disegani, nasihat dan petunjuknya diikuti.
Posting Komentar untuk "Cara Menyampaikan Dakwah Islam"