Kriteria Memilih Pasangan Hidup dari Segi Agama, Keturunan, Harta dan Kecantikan?

Dalam keterangan di dalam al-Qur’an, setiap manusia sudah ditentukan pasangannya masing-masing oleh Allah swt. Baca juga Meskipun demikian, kita sebagai manusia mempunyai satu kewajiban sebelum takdir jodoh itu datang kepada kita yaitu berusaha dan berdoa sekuat mungkin dan selanjutnya bertawakkal diri menyerahkan semuanya kepada Allah swt. 


Kembali kepada topik artikel di atas, berkenaan dengan jodoh atau pasangan hidup maka hendaknya untuk menetapi takdir Allah swt. kita wajib berusaha mencari calon pasangan hidup (calon suami, calon istri yang terbaik.


Berikut ini artikel dalam ajaran islam akan mencoba memaparkan secara ringkas bagaimana cara memilih calon pasangan hidup baik calon istri atau calon suami dari kriteria standar umum berdasarkan agamanya, keturunannya, hartanya dan kecantikannya berdasarkan tuntunan dari dalil hadits Nabi Muhammad saw.

Kriteria calon pasangan hidup dari sisi agama

http://islamiwiki.blogspot.com/
Dalam hal memilih calon pasangan hidup dari segi agama, harta, keturunan atau nasab dan kecantikan, dalil hadits Nabi Muhammad saw. yang cukup terkenal yang berbunyi:

عن ابي هريرة رضي الله عنه, عن النّبيَ صلّى الله عليه وسلّم قال تنكح المرأة لأربع لمالها ولحسبها ولجمالها ولدينها فاظفر بذات الدّين تربت يداك. متّفق عليه

Artinya: Dari Abi Hurairah radhiallah ‘anhu bahwa Rasulullah SAW bersabda: Wanita itu dinikahi karena empat hal: karena hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan agamanya. Maka perhatikanlah agamanya maka kamu akan selamat. Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari Muslim.

Dalam dalil hadits Nabi saw tersebut di atas, Nampak jelas bahwa Rasulullah saw. lebih menekankan dan memberikan penekanan yang lebih utama pada masalah agama. Hal ini dikarenakan wanita dengan bekal agama yang baik dan sudah matang akan jauh lebih menguntungkan dan baik daripada wanita yang ilmu agamanya kurang atau setengah-setengah. Di samping itu, suami akan lebih ekstra untuk mendidik istrinya tersebut bahkan . Itupun kalau suaminya mempunyai kemapuan agama yang matang dan lebih daripada kemampuan istrinya. Atau bahkan menyekolahkan istrinya agar mempunyai pengetahuan agama yang matang dan baik.

Apa yang dimaksud dengan sisi agama yang baik dan matang?

Pengetahuan, ilmu agama tidak hanya sekedar pemahaman dalam bidang agama atau fikrah saja, akan tetapi mencakup ruhaniah atau sisi kerohanian yang secara ideal dapat diterjemahkan seorang yang mempunyai hablum minallah yang kuat atau hubungan dengan Allah swt. yang kuat.

Gambaran secara rinci seorang yang mempunyai hubungan kuat dengan Allah swt. adalah sebagai berikut. 

Secara rinci bisa dicontohkan antara lain :
  • Ibadahnya rajin
  • Akidahnya kuat
  • Mempunyai akhlak yang mulia
  • Dalam berpakaian dan berdandan sesuai dengan syariat Islam serta memenuhi standar pakaian muslimah
  • Dapat menjaga kehormatannya dengan tidak bercampur baur dengan laki-laki yang bukan muhrim
  • Tidak bepergian atau keluar luar tanpa mahram atau pulang larut malam.
  • Fasih dan bagus bacaan al-Qur’annya
  • Mempunyai ilmu pengetahuan agama yang luas dan mendalam
  • Dalam berbicara dan berucap mencerminkan wanita muslim dan sholehah 
  • Senantiasa berbakti kepada kedua orang tua dan rukun dengan saudara.
  • Pandai dan dapat menjaga lisan atau bicaranya.
  • Pandai dalam mengatur dan menata waktu dan dapat menjaga amanat yang diterimanya.
  • Senantiasa menjaga dirinya dari dosa-dosa meskipun dosa kecil
  • Pemahaman akan syariat dan aturan Islam yang tidak terbata-bata
  • Selalu berprasangka baik kepada setiap orang
  • Ramah dan simpatik kepada orang lain.
Kriteria calon pasangan hidup dari sisi keturunan

Bagi seorang muslim, hendaknya memilih calon istri dari nasab atau keturunan yang berasal dari keluarga muslim yang taat dalam beragama, status sosial yang baik serta terpandang di lingkungan masyarakat. Dengan memperoleh istri yang berasal dari keluarga yang baik agamanya, status sosialnya maka dapat diharapkan akan lahir keturunan yang baik. Karena lahirnya keturunan yang baik dari keluarga yang baik adalah salah satu perintah Allah yang tercantum di dalam al-Qur’an.

Dalil firman Allah swt. dalam al-Qur’an

وَلۡيَخۡشَ ٱلَّذِينَ لَوۡ تَرَكُواْ مِنۡ خَلۡفِهِمۡ ذُرِّيَّةٗ ضِعَٰفًا خَافُواْ عَلَيۡهِمۡ فَلۡيَتَّقُواْ ٱللَّهَ وَلۡيَقُولُواْ قَوۡلٗا سَدِيدًا ٩

Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. Qs. An-Nisa: 9


Namun, kondisi yang sebaliknya, apabila nasab atau garis keturunan dari istri berasal dari keluarga yang kurang baik dari agamanya, status sosialnya dan mempunyai citra atau pandangan yang buruk dari masyarakat seperti dari kalangan pemabuk, penjahat atau dari keluarga yang berantakan. Maka kesemuanya itu niscaya sedikit banyak akan mempengaruhi kepribadian dan jiwa dari istri. Dimana peranan istri nantinya adalah menjadi pendidik bagi anak-anak yang dilahirkannya. Apa yang sudah dirasakan oleh sang ibu pastilah akan langsung tercetak dengan begitu saja kepada keturunannya.

Pertimbangan kriteria calon istri dari nasab yang baik seperti keterangan di atas, tidak serta merta menjustifikasi dan melarang untuk menikah dengan wanita atau calon istri yang secara kebetulan keluarganya kurang baik. Karena tidak menutup kemungkinan dan bukan hal yang tidak mungkin bahwa suatu keluarga akan kembali ke jalan Islam yang baik dan terang dengan ijin dan petunjuk Allah swt.

Akan tetapi yang menjadi pertimbangan penting adalah seberapa jauh dan besar faktor keturunan atau nasab keluarga ini akan berpengaruh kepada calon istri. Di samping itu, vonis pandangan masyarakat dan status sosial yang kurang baik akan tetap disandang dan tersemat dan pada kasus-kasus tertentu akan sangat susah untuk hilang dengan sendirinya. Tidak sedikit, status yang buruk tersebut memerlukan waktu yang lama untuk menghilangkan cap buruk yang terlanjur diberikan oleh masyarakat sekitar.

http://islamiwiki.blogspot.com/
Oleh sebab itu, apabila terdapat pilihan calon pasangan atau calon istri yang lebih baik dalam hal nasab atau keturunannya maka seseorang berhak memilih pilihan terbaik yaitu yang mempunyai garis keturunan atau nasab yang baik dalam hal agamanya, status sosial dan pandangan dalam masyarakat.

Kriteria calon pasangan hidup dari sisi harta dan kecantikan

Tentang kecantikan dan dan harta ini adalah merupakan nilai tambah. Yang lebih utama berdasarkan anjuran dari dalil hadits Nabi dalam menentukan kriteria untuk memilih calon istri atau suami yang baik hendaknya lebih mengutamakan agama dan nasabnya.

Awal terciptanya keluarga yang sakinah, mawaddah warohmah dimulai dari mencari dan memilih kriteria calon pasangan hidup. Dengan terciptanya keluarga yang sesuai dengan ajaran Islam fainsya Allah akan dapat dijadikan sebagai modal dalam mengumpulkan bekal untuk kehidupan di akhirat kelak yang kekal.

Posting Komentar untuk "Kriteria Memilih Pasangan Hidup dari Segi Agama, Keturunan, Harta dan Kecantikan?"