Berwudhu adalah merupakan syarat wajib sebelum seseorang mengerjakan ibadah sholat dengan cara berwudhu yang benar. Apabila cara berwudhunya salah, tidak memenuhi syarat dan rukun berwudhu’, maka wudhunya tidak sah dan sholatnya pun tidak sah. Di samping itu cara berwudhu yang benar dan khusyu’ serta dengan berwudhu dengan batin atau hati akan turut berpengaruh pada khusyu'nya sholat yang dikerjakan.
Bagaimana cara berwudhu batin dan cara sholat khusyu'?
Adalah ahli ibadah bernama Isam bin Yusuf, seorang yang terkenal sangat berhati-hati (wara’), rendah hati (tawadhu’), taat dalam beribadah dan selalu khusyu’ dalam sholatnya. Dikarenakan kahati-hatian beliau, dia senantiasa khawatir apabila ibadahnya, sholatnya tidak diterima Allah swt. oleh karena itu dia senantiasa menjaga dirinya dari hal-hal yang dapat menyebabkan ibadahnya tidak diterima atau tertolak. Sehingga sia-sialah semua amal ibadahnya apabila tidak diterima oleh Allah.Pada suatu hari Isam bin Yusuf menghadiri sebuah pengajian. Pengajian tersebut diajarkan oleh sufi ternama bernama Hatim al-Asham. Isam bin Yusuf memanfaatkan kesempatan pengajian tersebut untuk menambah dan menggali ilmu. Dia bertanya kepada Hatim : Hai Abu Abdurrahman, bagaimanakah cara kamu sholat? Jawab Hatim al-Asham : Ketika waktu sholat telah datang, maka aku berwudhu secara lahir dan batin. Kemudian Isam bin Yusuf bertanya kembali : Bagaimanakah cara berwudhu batin itu?
Bagaimana cara berwudhu batin dan cara sholat khusyu'?
Adalah ahli ibadah bernama Isam bin Yusuf, seorang yang terkenal sangat berhati-hati (wara’), rendah hati (tawadhu’), taat dalam beribadah dan selalu khusyu’ dalam sholatnya. Dikarenakan kahati-hatian beliau, dia senantiasa khawatir apabila ibadahnya, sholatnya tidak diterima Allah swt. oleh karena itu dia senantiasa menjaga dirinya dari hal-hal yang dapat menyebabkan ibadahnya tidak diterima atau tertolak. Sehingga sia-sialah semua amal ibadahnya apabila tidak diterima oleh Allah.Pada suatu hari Isam bin Yusuf menghadiri sebuah pengajian. Pengajian tersebut diajarkan oleh sufi ternama bernama Hatim al-Asham. Isam bin Yusuf memanfaatkan kesempatan pengajian tersebut untuk menambah dan menggali ilmu. Dia bertanya kepada Hatim : Hai Abu Abdurrahman, bagaimanakah cara kamu sholat? Jawab Hatim al-Asham : Ketika waktu sholat telah datang, maka aku berwudhu secara lahir dan batin. Kemudian Isam bin Yusuf bertanya kembali : Bagaimanakah cara berwudhu batin itu?
![]() |
sholat khusyu' |
- Selalu bertobat kepada Allah atas segala dosa-dosa
- Kemudian menyesali semua dosa-dosa yang dilakukan dan berjanji tidak mengulanginya kembali.
- Membersihkan diri dari kecintaan pada dunia (hubbundunnya)
- Menghindarkan diri dari semua pujian manusia
- Meninggalkan dan menjauhi sifat bermegah-megahan/bermewah-mewahan.
- Tidak menipu dan berkhianat.
- Menjauhi dan meninggalkan perbuatan iri dengki
Lalu aku bertakbir, dan di setiap bacaan sholat, aku senantiasa memahami maknanya. Aku melakukan ruku’ dan melakukan sujud dengan menganggap diriku adalah makhluk yang paling kecil dan tidak memiliki kemampuan apa-apa di hadapan Allah swt. Kemudian aku akhiri sholatku dengan tasyahud dengan penuh pengharapan dan penghambaan kepada Allah swt. Kemudian aku memberi salam. Demikianlah sholatku yang aki kerjakan selama tiga puluh tahun terakhir ini. Kata Hatim al-Asham.
Setelah mendengar penjelasan dari hatim al-Asham tersebut, Isam bin Yusuf menangis dan tertunduk lesu. Isam bin Yusuf membayangkan bahwa ibadahnya (sholatnya) yang selama ini dikerjakannya masih belum seberapa apabila dibandingkan dengan ibadah sholat yang dikerjakan oleh Hatim al-Asham. Yaitu segala sesuatu yang dikerjakannya ketika sholat selalu di awali dengan kesucian lahir dan juga batin serta dengan penuh pengharapan dan ridha dari Allah swt.
Berwudhu adalah merupakan pintu masuk menuju ibadah sholat yang terbaik (sholat yang khusyu’) dan berdialog kepada sang pencipta alam semesta dan isinya Allah swt. sebab berwudhu merupakan bentuk kesucian lahir. Apabila tanpa kesucian lahir, akan mustahil pula tercapai kesucian batin.
Sebagai pelengkap dan akhir bahasan tentang cara berwudhu dengan batin dan cara sholat khusyu’ dari Hatim al-Asham, berikut adalah Firman Allah swt. :
فَمَن كَانَ يَرۡجُواْ لِقَآءَ رَبِّهِۦ فَلۡيَعۡمَلۡ عَمَلٗا صَٰلِحٗا وَلَا يُشۡرِكۡ بِعِبَادَةِ رَبِّهِۦٓ أَحَدَۢا
Artinya : Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya"
Tambahan utk penulis jika begitu banyak yg di ingat perkara seperti di atas di mana dapat khusuk nya, kemana mulut,pikiran,hati,perbuatan,....perjalanan memasuki shalat itu 1 allah semata mata . salah satu niat sempurna dalam shalat ...yaa allaaah engaku tujuan hamba, ridhamu yg hamba cari, hamba berharap cintamu dan mengenalmu dgn sebenar benarnya ... Terus kiblat jasad kemana...kib lat hati kemana...kiblat nyawa kemana ...kiblat rahasia kemana ... Semoga bolg ini tambah halus dlm kajian islam nya ... Dri iman ilmu iman akal sampai mendapat iman rasa , rasa bertuhan, rasa bernabi,
BalasHapus