Kita setiap hari tentu keluar rumah, ajaran islam mengajarkan adab, doa keluar rumah, serta cara-cara keluar rumah yang baik dan juga adab ketika berada di jalan/di luar rumah dan adab lainnya terkait dengan aktifitas di luar rumah. Bagaimana bacaan doa keluar rumah serta adabnya dan adab-adab lainnya yang tersebut di atas?
Di bawah ini adalah paparan tentang bacaan doa yang hendaknya kita baca ketika akan keluar rumah dan juga adab dan aturan ketika keluar rumah yang lain berdasarkan hadits dan juga firman Allah dam al-Qur'an al-Karim.
Memakai sepatu atau sendal
Sebelum kita keluar rumah,hendaknya memakai sepatu atau sandal yang dimulai dengan kaki kanan, dan ketika menanggalkannya dimulai dengan kaki kiri. Hal ini berdasarkan pada dalil hadits riwayat Muslim dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda:
"Jika seseorang dari kalian memakai sandal, maka hendaknyu dimulai dengan yang kanan, dan jika menanggalkannya hendaknya dimulai dengan yang kiri".
Membaca bacaan doa keluar rumah
Ketika kita keluar rumah hendaknya membaca doa keluar rumah, sebagaimana diriwayatkan dari Anas bin Malik ra. oleh At-Tirmidzi bahwa Rasulullah saw. bersabda:
"Jika seseorang keluar dari rumahnya hendaknya ia membaca: 'Dengan nama Allah, saya bertawakkal kepada Allah, tiada daya tiada upaya melainkan dengan pertolongan Allah semata. Dikatakan kepadanya, 'Cukuplah bagimu, kamu telah mendapat petunjuk dan kecukupan, kamu telah dilindungi dan setan pasti menjauh darinya".
Dalil hadits Nabi yang lain tentang doa yang dibaca ketika keluar rumah, Dari Ummu Salamah ra., bahwa jika Rasulullah saw. keluar dari rumahnya beliau membaca:
"Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah, Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu daripada tersesat atau menyesatkan, atau daripada tergelincir atau menggelincirkan, atau daripada bodoh atau dibodohi”.
Mematuhui etika di jalan
Hendaknya ketika kita berjalan berjalan dengan rendah hati, seperti tersebut dalam firman Allah dalam Al-Qur'an:
Dan hamba-hamba yang baik dari Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. (Q.S. 25: 63)
Menundukkan pandangan dari wanita
Ketika kita berjalan keluar rumah di jalan, hendaknya menundukkan matanya dari wanita-wanita yang bukan muhrim, sebagaimana diperintahkan Allnh dalam Al-Qur'an:
Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, "Hendaknya mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya Katakanlah kepada wanita yang beriman, "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya ... ". (Q.S. 24: 31)
إِذَا انْتَعَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَبْدَأْ بِاليُمْنَى ٬ وَإِذَا خَلَعَ فَلْيَبْدَأْ بِالشِّمَالِ٠
"Jika seseorang dari kalian memakai sandal, maka hendaknyu dimulai dengan yang kanan, dan jika menanggalkannya hendaknya dimulai dengan yang kiri".
Membaca bacaan doa keluar rumah
Ketika kita keluar rumah hendaknya membaca doa keluar rumah, sebagaimana diriwayatkan dari Anas bin Malik ra. oleh At-Tirmidzi bahwa Rasulullah saw. bersabda:
إِذَا خَرَجَ الرَّجُلُ مِنْ بَيْتِهِ فَقَالَ ׃ بِسْمِ اﷲِ٬ تَوَكَّلْتُ عَلَى اﷲِ٬ لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاﷲِ ٬ يُقَالُ لَهُ ׃حَسْبُكَ هُدِيْتَ ٬ وَكُفِيْتَ ٬ وَتَنَحَّى عَنْهُ الشَّيْطَانُ٠
"Jika seseorang keluar dari rumahnya hendaknya ia membaca: 'Dengan nama Allah, saya bertawakkal kepada Allah, tiada daya tiada upaya melainkan dengan pertolongan Allah semata. Dikatakan kepadanya, 'Cukuplah bagimu, kamu telah mendapat petunjuk dan kecukupan, kamu telah dilindungi dan setan pasti menjauh darinya".
Dalil hadits Nabi yang lain tentang doa yang dibaca ketika keluar rumah, Dari Ummu Salamah ra., bahwa jika Rasulullah saw. keluar dari rumahnya beliau membaca:
بِسْمِ اللَّهِ ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ ، اَللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُبِكَ مِنْ أَنْ نَزِلَّ أَوْ نَضِلَّ، أَوْ نُظْلَمَ ، أَوْ نَجْهُلَ ، أَوْ يُجْهَلَ عَلَيْنَا٠
"Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah, Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu daripada tersesat atau menyesatkan, atau daripada tergelincir atau menggelincirkan, atau daripada bodoh atau dibodohi”.
Mematuhui etika di jalan
Hendaknya ketika kita berjalan berjalan dengan rendah hati, seperti tersebut dalam firman Allah dalam Al-Qur'an:
Dan hamba-hamba yang baik dari Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. (Q.S. 25: 63)
Menundukkan pandangan dari wanita
Ketika kita berjalan keluar rumah di jalan, hendaknya menundukkan matanya dari wanita-wanita yang bukan muhrim, sebagaimana diperintahkan Allnh dalam Al-Qur'an:
Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, "Hendaknya mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya Katakanlah kepada wanita yang beriman, "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya ... ". (Q.S. 24: 31)
Etika mengucapkan salam
Hendaknya kita mengucapkan salam dengan kata-kata "As-Salamu 'alaikum" dan membalas ucapan salam seperti itu dengan kata-kata "wa 'alai- kumu 's-Salam wa rahmatu 'llahi wa barakatuh". Anda dapat membaca kembali pembahasan "Etika mengucappkan dan memberi salam".
Etika mengucapkan salam, hendaknya diucapkan kepada orang yang dikenal dan kepada yang tidak dikenal, seperti tercantum dalam hadits yang diriwayatkan oleh Asy-Syaikhani dari Abdullah bin Amr bin 'Ash ra. bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah saw., katanya:
"Islam yang bagaimana yang paling baik?" Rasulullah saw. menjawab, "Memberi makanan, mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan kepada orang yang tidak kamu kenal".
Berjabat tangan ketika bertemu
Apapbila kita bertemu dengan seorang saudaranya, maka hendaknya kita berjabat tangan dengan mereka.
Hal ini berdasarkan pada hadits diriwayatkan oleh Abu Daud dan At-Tirmidzi dengan sanad shahih dari Al-Barra' bin 'Azab ra., ia berkata, Rasulullah saw. Bersabda: "Jika dua orang Muslim bertemu, lalu saling jabat tangan, dan memuji Allah (mengucapkan Al-Hamdulillah) dan mohon ampun kepada Allah, niscaya Allah memberi ampunan kepada keduanya".
Dan dalam hadits riwayat lain dikatakan, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda:
"Tidaklah dua orang Muslim bertemu lalu berjabat tangan, kecuali Allah mengampuni keduanya sebelum mereka berpisah".
Menjahui bahaya di jalan
Arahan islam kepada kita kita ketika berjlaan di luar rumah agar menjauhkan diri dari bahaya-bahaya jalan, yakni dengan hati-hati terhadap kendaraan, ketika menyeberang atau berjalan. Karenanya, jika di kota, hendaknya berjalan di trotoar, sebagaimana perintah Allah secara global dalam al-Qur'an:
... dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan. (Q.S. 2:195)
Tidak membuang benda yang membahakan
Hendaknya kita tidak membuang benda-benda yang dapat membahayakan manusia, seperti yang menyebabkan orang terpeleset atau luka.
Ajaran ini berdasarkan hadits anjuran Rasulullah saw.,”Tidak bahaya dan tidak membahayakan".
Hendaknya juga agar kita mengambil (memungut) apa saja yang dapat membahayakan orang-orang yang berjalan, seperti batu atau duri, berdasar anjuran Rasulullah saw. dalam hadits yang diriwayatkan Al-Bukhari dari Abu Hurairah ra,:
Iman itu mempunyai lebih dari tujuh puluh cabang, yang paling tinggi adalah mengucapkan "La ilaha illallah" (tidak ada tuhan selain Allah) dan yang paling rendah adalah menyingkirkan duri (apa yang dapat melukai) dari jalan".
Melaksanakan hak jalan dengan baik dan benar
Berdasarkan riwayat Asy-Syaikhani dari Abu Sa'id Al-Khudri ra. tentang hak jalan secara global, dari Rasulullah saw. bahwa beliau bersabda:
"Jauhilah dari duduk-duduk di tepi jalan". Mereka bertanya, "Apakah juga tidak boleh kami duduk-daduk hanya untuk bicara (ngobrol)?" Maka beliau menjawab, "Jika memang kamu memakai untuk duduk-duduk di tepi jalan, berilah jalan itu haknya". Mereka bertanya, "Apa pula hak jalan itu, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Menahan pandangan, menghindarkan segala yang menyakiti, menjawab salam, menyuruh orang berbuat kebajikan (amar ma'ruf) dan mencegah orang melakukan ke jahatan (nahi munkar)".
Melaksanakan hak teman
Jika kita adalah seorang pelajar atau pekerja dan pergi ke sekolah atau tempat kerja, maka kita harus melaksanakan hak teman, yaitu sebagai berikut :
Lakasnakanlah (tunaikan) hak pengajar, dosen, pendidik, guru, baik pengajar di sekolah atau pengajar di tempat kerja. Hendaknya ia merendahkan dirinya dan menghormatinya, tidak melupakan jasanya, bersabar terhadap kekurangan budinya ketika marah. Di samping itu, hendaknya duduk di hadapannya dengan sopan, jika masuk ke ruangannya terlebih dahulu meminta izin, jika sedang berbicara hendaknya mendengarkannya dengan penuh perhatian.
Bertakwa kepada Allah
Akhirnya, sebelum keluar, mari kita berwasiat kepada diri kita masing-masing untuk bertakwa kepada Allah 'Azza wa Jalla, senantiasa merasa bahwa Allah selamanya mengawasinya, baik sembunyi-sembunyi ia melakukan sesuatu, atau terang-terangan. Senantiasa menjaga shalat, melakukan tepat pada waktunya, tidak bergaul kecuali dengan ahli takwa dan iman, tidak menampakkan sifat-sifat amoral yang dapat merusak nama baiknya, dan hendaknya bersikap tenang.
Sungguh mulia ajaran islam tentang adab ketika kita keluar dari rumah dan adab ketika kita berada di luar rumah untuk beraktifitas serta bacalah selalu doa keluar rumah setiap kali kita keluar rumah agar kita selalu mendapatkan perlindungan dari Allah yang maha kuasa atas segala sesuatu.
Hendaknya kita mengucapkan salam dengan kata-kata "As-Salamu 'alaikum" dan membalas ucapan salam seperti itu dengan kata-kata "wa 'alai- kumu 's-Salam wa rahmatu 'llahi wa barakatuh". Anda dapat membaca kembali pembahasan "Etika mengucappkan dan memberi salam".
Etika mengucapkan salam, hendaknya diucapkan kepada orang yang dikenal dan kepada yang tidak dikenal, seperti tercantum dalam hadits yang diriwayatkan oleh Asy-Syaikhani dari Abdullah bin Amr bin 'Ash ra. bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah saw., katanya:
"Islam yang bagaimana yang paling baik?" Rasulullah saw. menjawab, "Memberi makanan, mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan kepada orang yang tidak kamu kenal".
Berjabat tangan ketika bertemu
Apapbila kita bertemu dengan seorang saudaranya, maka hendaknya kita berjabat tangan dengan mereka.
Hal ini berdasarkan pada hadits diriwayatkan oleh Abu Daud dan At-Tirmidzi dengan sanad shahih dari Al-Barra' bin 'Azab ra., ia berkata, Rasulullah saw. Bersabda: "Jika dua orang Muslim bertemu, lalu saling jabat tangan, dan memuji Allah (mengucapkan Al-Hamdulillah) dan mohon ampun kepada Allah, niscaya Allah memberi ampunan kepada keduanya".
Dan dalam hadits riwayat lain dikatakan, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda:
مَامِنْ مُسْلِمَيْنِ يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصَا فَحَانِ إِلاَّ غُفِرَ لَهُمَا قَبْلَ أَنْ يَتَفَرَّقَا٠
"Tidaklah dua orang Muslim bertemu lalu berjabat tangan, kecuali Allah mengampuni keduanya sebelum mereka berpisah".
Menjahui bahaya di jalan
Arahan islam kepada kita kita ketika berjlaan di luar rumah agar menjauhkan diri dari bahaya-bahaya jalan, yakni dengan hati-hati terhadap kendaraan, ketika menyeberang atau berjalan. Karenanya, jika di kota, hendaknya berjalan di trotoar, sebagaimana perintah Allah secara global dalam al-Qur'an:
... dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan. (Q.S. 2:195)
Tidak membuang benda yang membahakan
Hendaknya kita tidak membuang benda-benda yang dapat membahayakan manusia, seperti yang menyebabkan orang terpeleset atau luka.
Ajaran ini berdasarkan hadits anjuran Rasulullah saw.,”Tidak bahaya dan tidak membahayakan".
Hendaknya juga agar kita mengambil (memungut) apa saja yang dapat membahayakan orang-orang yang berjalan, seperti batu atau duri, berdasar anjuran Rasulullah saw. dalam hadits yang diriwayatkan Al-Bukhari dari Abu Hurairah ra,:
الاِيْمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُوْنَ شُعْبَةً أَعْلاهَا قَوْلُ ׃ لاَإِلَهَ إِلاَّ اﷲِ، وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الأَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ٠
Iman itu mempunyai lebih dari tujuh puluh cabang, yang paling tinggi adalah mengucapkan "La ilaha illallah" (tidak ada tuhan selain Allah) dan yang paling rendah adalah menyingkirkan duri (apa yang dapat melukai) dari jalan".
Melaksanakan hak jalan dengan baik dan benar
Berdasarkan riwayat Asy-Syaikhani dari Abu Sa'id Al-Khudri ra. tentang hak jalan secara global, dari Rasulullah saw. bahwa beliau bersabda:
"Jauhilah dari duduk-duduk di tepi jalan". Mereka bertanya, "Apakah juga tidak boleh kami duduk-daduk hanya untuk bicara (ngobrol)?" Maka beliau menjawab, "Jika memang kamu memakai untuk duduk-duduk di tepi jalan, berilah jalan itu haknya". Mereka bertanya, "Apa pula hak jalan itu, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Menahan pandangan, menghindarkan segala yang menyakiti, menjawab salam, menyuruh orang berbuat kebajikan (amar ma'ruf) dan mencegah orang melakukan ke jahatan (nahi munkar)".
Melaksanakan hak teman
Jika kita adalah seorang pelajar atau pekerja dan pergi ke sekolah atau tempat kerja, maka kita harus melaksanakan hak teman, yaitu sebagai berikut :
- Mengucapkan salam jika ia bertemu dengannya,
- Menjenguknya jika sakit
- Mendoakan (membaca Yarhamukallah) jika temannya itu bersin
- Mengucapkan Al-Hamdulillahi Rabbil 'alamin
- Mgunjunginya dalam kesempatan-kesempatan tertentu
- Memenuhi undangan
- Membantunya jika memerlukan bantuan.
Lakasnakanlah (tunaikan) hak pengajar, dosen, pendidik, guru, baik pengajar di sekolah atau pengajar di tempat kerja. Hendaknya ia merendahkan dirinya dan menghormatinya, tidak melupakan jasanya, bersabar terhadap kekurangan budinya ketika marah. Di samping itu, hendaknya duduk di hadapannya dengan sopan, jika masuk ke ruangannya terlebih dahulu meminta izin, jika sedang berbicara hendaknya mendengarkannya dengan penuh perhatian.
Bertakwa kepada Allah
Akhirnya, sebelum keluar, mari kita berwasiat kepada diri kita masing-masing untuk bertakwa kepada Allah 'Azza wa Jalla, senantiasa merasa bahwa Allah selamanya mengawasinya, baik sembunyi-sembunyi ia melakukan sesuatu, atau terang-terangan. Senantiasa menjaga shalat, melakukan tepat pada waktunya, tidak bergaul kecuali dengan ahli takwa dan iman, tidak menampakkan sifat-sifat amoral yang dapat merusak nama baiknya, dan hendaknya bersikap tenang.
Sungguh mulia ajaran islam tentang adab ketika kita keluar dari rumah dan adab ketika kita berada di luar rumah untuk beraktifitas serta bacalah selalu doa keluar rumah setiap kali kita keluar rumah agar kita selalu mendapatkan perlindungan dari Allah yang maha kuasa atas segala sesuatu.
Posting Komentar untuk "Bagaimana Adab dan Doa Keluar Rumah?"