Di dalam Al-Qur’an, terdapat kisah-kisah yang menjelaskan contoh-contoh doa yang beradab. Kisah-kisah doa yang beradab tersebut dilakukan oleh para Nabi dan Rasul Allah sebagai teladan bagi umat manusia. Sikap dan tidak tanduk mereka ketika berdoa, dan termasuk pilihan kalimat-kalimat yang mereka gunakan, tidaklah bersifat mengandung perintah.
Sikap semacam ini sudah sepatutnya di implementasikan ketika berdoa untuk meminta kepada Allah SWT Dzat Yang Maha Tinggi di atas segalanya.
Salah satu contoh kisah di dalam Al-Qur’an adalah doa Nabi Ayyub AS, yang ketika itu beliau ditimpa penyakit yang sangat parah dan tak kunjung sembuh. Nabi Ayyub AS berdoa, "Tuhanku, snngguh kesengsaraan telah menimpaku saat ini. Sementara Engkau Maha Pengasih dari segala yang mengasihi.
Sehingga, jelas sekali doa yang dipanjatkan oleh Nabi Ayyub AS kepada Allah SWT. itu tidak berisi perintah kepada Allah SWT untuk menyembuhkannya.
Oleh sebab itu, di dalam berdoa memang sebaiknya tidak menggunakan kalimat perintah di dalamnya.
Juga contoh kisah lain di dalam al-Qur’an, yaitu doa Nabi Ibrahim AS ketika beliau menderita sakit, beliau di dalam doanya tidak menggunakan kalimat perintah, dan bahkan tidak pula menggunakan kalimat permintaan. Nabi Ibrahim AS berdoa kepada Allah SWT : Apabila aku sakit, Dialah yang memberikan kesembuhan.
Selain adab-adab dalam berdoa , adab yang perlu diperhatikan dalam berdoa, adab yang lain dalam berdoa adalah tidak ‘mendikte’ Allah SWT bahwa apa yang kita minta adalah hal yang paling baik buat kita.
Suatu contoh misalnya ketika kita sedang sakit, tidak dianjurkan untuk berdoa seperti ini: ”Ya Allah, sembuhkanlah aku. Akan tetapi sebaiknya berdoalah dengan kalimat seperti ini: Ya Allah, Sang Maha Penyembuh... Akan lebih terhormat mengucapkan kalimat pujian kepada Allah SWT daripada dengan kalimat yang bernada menyuruh Allah SWT, dan kemudian diakhiri dengan menambahkan doa untuk kaum muslimin dan muslimat secara umum.
Posting Komentar untuk "Berdoalah dengan baik, bukan Memerintah Allah"