Menghindari Kesombongan: Tempat Kesombongan Neraka Jahannam

Melanjutkan bahasan tentang pengertian sombong atau kesombongan berikut adalah beberapa hal yang dapat menjadikan alasan kenapa kita harus menghindari dan menjauhi sikap atau sifat sombong yang salah satunya adalah sifat sombong akan mengarahkan kepada murka Allah swt. dan Allah menempatkan mereka para pelaku kesombongan di neraka jahannam sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an yang berbunyi :

ٱدۡخُلُوٓاْ أَبۡوَٰبَ جَهَنَّمَ خَٰلِدِينَ فِيهَاۖ فَبِئۡسَ مَثۡوَى ٱلۡمُتَكَبِّرِينَ

Artinya : (Dikatakan kepada mereka): "Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong"(Ghafir : 76).

Demikianlah ancaman dari Allah swt terhadap orang-orang yang bersifat dan bersikap sombong yang sangat berat yaitu Allah swt akan memasukkan mereka ke dalam neraka jahannam dan kekal selama-lamanya di dalamnya. Allah swt. Sangat murka kepada orang yang mempunyai sifat dan sikap sombong bagi siapaun pelakunya baik orang kaya, miskin, orang biasa. Karena kesombongan yang diperbuat oleh mereka itu, akan memperberat timbangan dosa-dosa yang mereka perbuat pada hisab timbangan pengadilan Allah kelak di hari kiamat.

Firman Allah dalam Kitabullah al-Qur’an :

أَهُمۡ خَيۡرٌ أَمۡ قَوۡمُ تُبَّعٖ وَٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡ أَهۡلَكۡنَٰهُمۡۚ إِنَّهُمۡ كَانُواْ مُجۡرِمِينَ

Artinya : Apakah mereka (kaum musyrikin) yang lebih baik ataukah kaum Tubba´ dan orang-orang yang sebelum mereka. Kami telah membinasakan mereka karena sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berdosa. (Ad-Dukhan : 37)

indahnya kebersamaan, rendah hati
Berkaitan dengan sifat sombong dan kesombongan, Allah swt berfirman telah menerangkan kisah-kisah dari para pemimpin dari bangsa yang besar dan kuat, namun mereka kemudian dihancurleburkan. Sebagai contoh adalah kisah Qarun, Raja Fir’aun, kisah umat Nabi Nuh serta kaum Ad, Tsamud. Mereka semua dihancurleburkan adalah dikarenakan sifat kesombongan dan menyombongkan diri di hadapan Allah dan Nabi Muhammad Rasulullah saw.

Sebagai umat manusia, tidak sepatutnya memiliki sifat sombong dan menyombongkan diri apapun status dan jabatan yang mereka miliki. Pada hakekatnya manusia adalah makhluk ciptaan Allah swt dari bahan yang hina yaitu sperma. pada hakekatnya juga manusia diciptakan oleh Allah swt. adalah semata-mata untuk menyembah dan beribadah kepada Allah dan taat atau taqwa kepada-Nya dengan sebenar-benarnya taqwa yaitu menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya.

Manusia merasa sombong umumnya adalah dikarenakan mereka memiliki kelebihan dalam hal kekayaan, kemampuan yang mereka miliki. Namun, perlu disadari bahwa semua kelebihan baik kekayaan, kemampuan, jabatan dan lain sebagainya adalah merupakan anugerah dan titipan dari Allah swt yang semuanya dapat kembali dalam hitungan detik. Dan semua hal yang dianugerahkan kepada Allah sekecil apapun akan dimintai pertanggungjawaban kelak di hari kiamat.

Anugerah yang telah diberikan oleh kepada manusia adalah merupakan amanah untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Bukan untuk dibangga-banggakan dengan menyombongkan diri dan kemudian menganggap orang lain rendah di matanya dengan sesuka hati.

Sebagaimana kisah Allah swt dalam al-Qur’an yang menceritakan tentang kesombongan fir’aun. Dan atas sifat kesombongan Fir’aun, Allah swt memerintahkan kepada Nabi Musa as. untuk memberikan peringatan. Akan tetapi karena kesombongannya itu raja Fir’aun menolak peringatan Nabi Musa karena gengsi sebagai raja dan musa hanya rakyat biasa. Karena kesombongannya itu, raja Fir’aun dikutuk oleh Allah swt. dan menenggelamkannya di laut beserta seluruh pengikutnya.

Kita sebagai manusia wajib menjaga diri dari sifat sombong dan kesombongan. Dalam sebuah hadits qudsi Allah mengancam bagi mereka para pelaku kesombongan adalah dengan ganjaran dimasukkan ke dalam neraka jahannam sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an di atas.

Dalam hadits Qudsi Allah berfirman : Kebesaran (kesombongan dan kecongkakan) adalah pakaian-Ku dan keagungan adalah sarung-Ku. Barangsiapa yang merampas salah satu (dari keduanya), Aku lempar dia ke neraka (Jahannam). (HR. Abu Dawud).

Dalam al-Qur’an dikisahkan pada diri Luqman al-Hakim memberikan nasehat kepada anak-anaknya sebagaimana firman Allah :

وَلَا تُصَعِّرۡ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمۡشِ فِي ٱلۡأَرۡضِ مَرَحًاۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخۡتَالٖ فَخُورٖ

Artinya : Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (Luqman : 18)

Dalam hubungan kehidupan sehari-hari, kesombongan ini seringkali terjadi. Sifat sombong dan kesombongan ini apabila dipelihara dan dipertahankan maka akan melahirkan sikap yang angkuh. Kedua sifat ini, sombong dan sifat angkuh adalah merupakan sifat yang sangat berbahaya dan membinasakan diri pelakunya.

Oleh sebab itu, menghindari sifat sombong atau kesombongan adalah suatu keharusan, karena Allah memberikan ganjaran yang begitu berat kepada orang yang sombong yaitu ditempatkan ke dalam neraka jahannam kekal selama-lamanya di akhirat (naudzubillah). Sebelum kontrak kita habis, mari kita hindari dan hilangkan sifat dan sikap sombong dalam diri, sehingga terhindar dari neraka jahannam. Wallahu a’lam.

Posting Komentar untuk "Menghindari Kesombongan: Tempat Kesombongan Neraka Jahannam"