Salah satu dari sekian banyak keutamaan keutamaan ilmu adalah bahwa penuntutnya menduduki kedudukan orang yang berjihad di jalan Allah, karena Rosulullah Saw bersada sebagaimana berikut:
مَن جاَءَ مَسْجِدِي هَذاَ لَمْ يَأْتِيْهِ إِلاَّ لِخَيْرٍ يَتَعَلَّمَهُ أَو يُعَلِّمُهُ فَهُوَ مَنْزِلَةُ المُجاَهِدْ فِي سَبِيْلِ اللهِ وَمَن جاَءَ لِغَيْرِ ذَلِكَ فَهُوَ مَنْزِلَةُ الرَّجُلِ يَنْظُرُ إِلَى مَتاَعِ غَيْرِهِ
Artinya: “Barang siapa yang datang ke masjidku ini, dan dia tidak datang kecuali untuk kebaikan yang dia pelajari atau dia ajarkan maka dia sama dengan kedudukannya orang yang berjihad di jalan Alloh, dan barang siapa yang datang tidak untuk tujuan ini maka kedudukannya seperti kedudukan seseorang yang melihat kenikmatan pada orang lain) (HR. Ibnu Majah dari Abu Hurairah Ra dengan sanad hasan dan di shahihkan oleh Ibnu Hibban).
Dan Ibnu Abdil Barr meriwayatkan dari Abu Darda’ Ra dia berkata: (Barang siapa yang melihat kepada ilmu pada waktu pagi dan sore tidak digunakan untuk jihad maka dia telah berkurang akal dan pendapatnya) dan diriwayatkan darinya juga dia berkata: (Tidaklah seseorang yang berpagi hari di masjid untuk kebaikan yang dia pelajari atau yang dia ajarkan kecuali ditulis baginya pahala seorang mujahid yang tidak kembali kecuali dia membawa ghanimah (harta rampasan)) (Jaami’u Bayaanil Ilmi I/3132).
Ibnul Qayyim Rh berkata (Yang kelima puluh – tentang keutamaan ilmu – apa yang diriwayatkan oleh At Tirmidzi dari hadits Abu Ja’far Ar Raazi dari Rabi’ Bin Anas dia berkata: berkata Rosululloh Saw:
مَن خَرَجَ فِي طَلَبِ العِلْمِ فَهُوَ فِي سَبِيْلِ اللهِ حَتَّى يَرْجِعَ
“Barang siapa yang keluar mencari ilmu maka dia berada di jalan Alloh hingga dia kembali”
At Tirmidzi berkata: ini hadits hasan ghariib yang diriwayatkan oleh sebagian mereka namun tidak mereka angkat derajat haditsnya. Sesungguhnya menuntut ilmu dijadikan sebagai bagian dijalan Alloh adalah karena dengan ilmu itulah islam akan tegak sebagaimana tegaknya islam itu dengan jihad, jadi tegaknya agama itu dengan ilmu dan jihad, untuk itu jihad itu ada dua macam: Jihad dengan tangan dan tombak dan yang mengikuti ini sangat banyak, yang kedua adalah jihad dengan hujjah dan bayan (keterangan), ini adalah jihad yang khusus dari para pengikut para Rosul yaitu jihadnya para imam dan inilah dua jihad yang paling afdhal (utama) disebabkan manfaatnya yang sangat besar, pertolongannya yang sangat dan banyak musuhnya. Alloh Swt berfirman di dalam surat Al Furqaan yang merupakan ayat makkiyah:
وَلَوۡ شِئۡنَا لَبَعَثۡنَا فِي كُلِّ قَرۡيَةٖ نَّذِيرٗا فَلَا تُطِعِ ٱلۡكَٰفِرِينَ وَجَٰهِدۡهُم بِهِۦ جِهَادٗا كَبِيرٗا
Artinya: “Dan andaikata Kami menghendaki, benarbenarlah Kami utus pada tiaptiap negeri seorang yang memberi peringatan (Rosul). () Maka janganlah kamu mengikuti orangorang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan alQur'an dengan jihad yang besar” (QS. Al Furqaan : 5152).
Dengan ini jihad kepada mereka dengan Al Quraan dan itulah jihad yang paling besar, ini juga jihad terhadap orangorang munafik karena sesungguhnya kaum munafik tidak memerangi kaum muslimin akan tetapi mereka bersama kaum muslimin secara dhahir, dan kadangkadang mereka memerangi musuh kaum muslimin bersama mereka, bersamaan dengan ini Alloh berfirman:
يَاأَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدِ الْكُفَّارَ وَالْمُنَافِقِينَ وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْ
“Wahai Nabi perangilah orangorang kafir dan munafik dan bersikaplah keras terhadap mereka”
… dan sudah diketahui bahwa berjihad melawah orangorang munafik adalah dengan hujjah (dalildalil) dan Al Quraan. Dan yang dimaksud bahwa di jalan Alloh itu adalah jihad, menuntut ilmu dan berdakwah terhadap makhluk kepada Alloh) (Miftaahu Daarus Sa’aadah I/70).
Posting Komentar untuk "Cara Berjihad di Jalan Allah dengan Menuntut Ilmu"