Contoh dan Pengertian Ilmu Mulia Vs Tercela dalam Al-Qur'an

Pada kesempatan yang baik ini, kami akan mencoba menguraikan tentang pengertian ilmu mulia atau ilmu terpuji dan juga pengertian dari ilmu tercela sebagaimana yang diterangkan oleh Allah SWT dalam kitabullah Al-Qur'an.

Pengertian Ilmu Mulia dalam Al-Quran

Ilmu yang mulia adalah ilmu yang diturunkan dari langit ke bumi, ilmu yang diwahyukan oleh Allah Swt kepada NabiNya Saw yang berupa Al Kitab dan As Sunnah kemudian cabang­cabang ilmu syar’i dari keduanya.


pengertian ilmu alquran
Kitabullah Al-Quran

Allah Swt berfirman di dalam Al-Qur’an Al-Karim:

وَأَنزَلَ ٱللَّهُ عَلَيۡكَ ٱلۡكِتَٰبَ وَٱلۡحِكۡمَةَ وَعَلَّمَكَ مَا لَمۡ تَكُن تَعۡلَمُۚ وَكَانَ فَضۡلُ ٱللَّهِ عَلَيۡكَ عَظِيمٗا ١١٣

“Dan (juga karena) Allah telah menurunkan Kitab dan hikmah kepadamu dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui. Dan adalah karunia Allah sangat besar atasmu” (QS. An Nisaa’ : 113).

Juga firman Allah Swt:

وَكَذَٰلِكَ أَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡكَ رُوحٗا مِّنۡ أَمۡرِنَاۚ مَا كُنتَ تَدۡرِي مَا ٱلۡكِتَٰبُ وَلَا ٱلۡإِيمَٰنُ وَلَٰكِن جَعَلۡنَٰهُ نُورٗا نَّهۡدِي بِهِۦ مَن نَّشَآءُ مِنۡ عِبَادِنَاۚ وَإِنَّكَ لَتَهۡدِيٓ إِلَىٰ صِرَٰطٖ مُّسۡتَقِيمٖ ٥٢

Artinya: “Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (al­Qur'an) dengan perintah Kami.Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al­Kitab (al­ Qur'an) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan al­ Qur'an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba­hamba Kami.Dan sesungguhnya kamu benar­benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus” (QS. Asy Syuura : 52).

Serta firman Allah Swt:

فَمَنۡ حَآجَّكَ فِيهِ مِنۢ بَعۡدِ مَا جَآءَكَ مِنَ ٱلۡعِلۡمِ

Artinya:“Siapa yang membantahmu tentang kisah 'Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu)” (QS. Ali Imraan : 61).

Maka Allah Swt menerangkan kebenaran adalah hanya yang Allah wahyukan kepada Nabi Saw saja, dan mensifati ilmu ini dengan sifat ruh (kehidupan) dan nur (cahaya), sesungguhnya bisa seperti itu karena dapat menghidupkan hati yang mati dan mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya, sebagaimana firman Allah Swt:

أَوَ مَن كَانَ مَيۡتٗا فَأَحۡيَيۡنَٰهُ وَجَعَلۡنَا لَهُۥ نُورٗا يَمۡشِي بِهِۦ فِي ٱلنَّاسِ كَمَن مَّثَلُهُۥ فِي ٱلظُّلُمَٰتِ لَيۡسَ بِخَارِجٖ مِّنۡهَاۚ كَذَٰلِكَ زُيِّنَ لِلۡكَٰفِرِينَ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ ١٢٢

Artinya: “Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan ditengah­tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali­kali tidak dapat keluar dari padanya” (QS. Al An’aam : 122).

Ibnu Hajar rh berkata: (Yang dimaksud dengan ilmu adalah: Ilmu syar’i yang dapat memberikan manfaat dengan dapat memahami hal­hal yang wajib bagi mukallaf (orang yang mendapatkan beban syareat) dari perkara agamanya dalam peribadatannya dan muamalahnya, dan ilmu tentang Allah dan sifat­sifatNya serta perintah­perintahNya yang harus ditegakkan dan membersihkan diriNya dari kekurangan­kekurangan, semua itu terkumpul dalam ilmu tafsir, hadits dan fiqh) (Fat­hul Baari I/141).

Inilah ilmu yang terpuji secara muthlak, dan inilah yang disebutkan oleh dalil­dalil dengan menerangkan keutamaannya dan keutamaan orang­orangnya, juga ilmu inilah yang dimaksud untuk diterangkan di dalam kitab ini.

Pengertian Ilmu tercela dalam Al-Quran

Waluapun disana ada ilmu yang lain, diantaranya ada ilmu yang tercela secara muthlak, dan ada ilmu yang terpuji sesuai dengan perbedaan keadaannya:

Termasuk yang tercela adalah apa yang disebutkan oleh Allah Swt:

وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمۡ وَلَا يَنفَعُهُمۡۚ وَلَقَدۡ عَلِمُواْ لَمَنِ ٱشۡتَرَىٰهُ مَا لَهُۥ فِي ٱلۡأٓخِرَةِ مِنۡ خَلَٰقٖۚ

Artinya: “Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barang siapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat” (QS. Al Baqarah : 102).

Allah telah menetapkan bahwa ilmu yang membahayakan dan tidak bermanfaat – disini adalah sihir ­, dan termasuk yang tercela juga: Ilmu­ ilmu orang kafir yang menentang Rosul Alaihis Salaam, sebagaimana firman Allah Swt:

فَلَمَّا جَاءَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَرِحُوا بِمَا عِنْدَهُمْ مِنَ الْعِلْمِ وَحَاقَ بِهِمْ مَا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ

“Maka tatkala datang kepada mereka Rosul­ (yang dulu diutus kepada) mereka dengan membawa keterangan­keterangan, mereka merasa senang dengan pengetahuan yang ada pada mereka dan mereka dikepung oleh azab Allah yang selalu mereka perolok­olokkan itu” (QS. Al Mukmin : 83).

Sedangkan termasuk yang terpuji dalam beberapa keadaan adalah: Ilmu yang bermanfaat tentang dunia, yang merupakan termasuk fardlu kifayah, seperti ilmu pertanian, industri, kedokteran dan yang semisalnya, inilah yang dimaksud oleh sabda Rosulullah Saw:

اَنْتُمْ اَعْلَمُ بِأَعْمَرِ دُنْيَاكُمْ

“Kalian lebih tahu tentang perkara duniamu” (HR. Muslim).

Demikianlah bahasan kami tentang pengertian ilmu mulia dan pengertian ilmu tercela berdasarkan firman-firman Allah SWT di dalam firman-Nya Al-Quran

Posting Komentar untuk "Contoh dan Pengertian Ilmu Mulia Vs Tercela dalam Al-Qur'an"