Empat Permohonan Kepada Allah

 طَلَبُكَ مِنْهُ اِتِّهَامٌ لَهُ ، وَ طَلَبُكَ لَهُ غَيْبَةٌ عَنْهُ مِنْكَ ، وَ طَلَبُكَ لِغَيْرِهِ لِقِلَّةِ حَيَائِكَ مِنْهُ وَ طَلَبُكَ مِنْ غَيْرِهِ لِوُجُوْدِ بُعْدِكَ عَنْهُ ٠ 

“Memohon kepada Allah mengandung pengertian bahwa anda berprasangka kepada Nya. Permohonan agar anda selalu dekat dengan Allah, mengandung pengertian, bahwa anda jauh dari-Nya.” Permohonan kepada selain Allah, mengandung pengertian, bahwa anda malu kepada-Nya. Permohonan seseorang bukan kepada Allah, menunjukkan bahwa orang tersebut jauh dari Allah (tidak mengenal Allah).” 

Empat cara memohon tersebut di atas mengandung pengertian: 1. Memohon rezeki kepada Allah untuk menunjang ibadah kepada Allah. Permohonan ini mempunyai arti seperti menuduh Allah lidak memberi rezeki kepada manusia. Padahal beribadah kepada Allah berarti pula menyerahkan seluruh persoalan hidup kepada Allah, sesuai dengan janji Allah kepada orang-orang takwa. 2. Memohon agar tetap dekat dengan Allah, tidak ingin berpisah dari Allah. Permintaan seperti ini menunjukkan bahwa si hamba jauh dari Allah, sedangkan Allah swt dalam wujud-Nya tetap dekat di mana seorang hamba berada. Permohonan seperti ini juga menunjukkan, bahwa seorang hamba yang merasa jauh dari Allah, selalu berikhtiat agar jarak antara dirinya dengan Allah selalu dekat. 3. Adalah perbuatan yang wajar, apabila manusia memohon kepada Allah semata. Memohon kepada selain Allah bertentangan dengan keyakinan adanya Allah. Apabila ada seorang hamba memohon kepada selain Allah, berarti orang itu sebenarnya tidak mempunyai malu. Karena perbuatannya bertentangan dengan keyakinannya. 4. Permohonan bukan kepada Allah, menunjukkan si hamba tidak mengenal Allah (jauh dari Allah). Orang yang tidak mengenal Allah, tentu Allah pun tidak menginginkan orang ini, karena itu segala sesuatu dari ciptaan Allah pun jauh dari padanya. 

Dari uraian di atas, maka sikap yang harus ditunjukkan seorang hamba kepada Allah swt adalah tetap menyampaikan permohonan kepada Allah di saat apa pun atau di manapun. Akan tetapi tujuan semata-mata untuk beribadah dan beramal saleh. Termasuk dalam hal ini maka sang hamba Allah harus berendah diri kepada Allah, merasa dirinya lemah, dan menempatkan Allah sebagai satu-satunya tempat bergantung. Permintaan yang sebaliknya dan lebih utama, ialah dengan hati yang penuh keridaan, tidak seperti seorang memaksa Allah untuk mengabulkan permintaannya, akan tetapi menyerahkan segala sesuatu pada kehendak Allah belaka. 

Bagaimana permohonan seorang hamba akan dikabulkan Allah, apabila si hamba tidak mengenal Allah dengan sifat-sifat-Nya. Sebab dengan mengenal sifat-sifat Allah menurut sunah Rasul, si hamba harus memohon dengan perantaraan sifat Allah yang mulia sert.i menempatkan Allah sebagai satu-satunya tempat menggantungkan seluruh harapan si hamba. Itulah permohonan atau doa yang benar.