Rasul yang diutus oleh Allah ini disebutkan oleh-Nya di dalam Al-Qur'an. Allah SWT berfirman kepadanya, "Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung." (QS. al-Qalam: 4) Beliau seorang yang paling agung akhlaknya, paling sabar, dan paling penyantun. Kewajiban Anda, wahai setiap muslim menjadikan Muhammad saw sebagai teladanmu dan imammu untuk memimpinmu ke surga.
Sebuah syair menuturkan:
Di antara yang menambah kemuliaan dan kebanggaanku
dan hampir saja aku pijak bintang tsurayya dengan alas kakiku
Adalah masuknya aku dalam ucapan-Mu,
"Wahai hamba-hamba-Ku,"
dan Engkau jadikan Muhammad sebagai Nabiku.
Allah SWT memuji beliau di dalam Al-Qur'an, "Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu." (QS. Ali 'Imran: 159)
Beliau diserang oleh kaum kerabatnya, sepupu-sepupunya, dan para tetangganya. Mereka mengeluarkan beliau dari Mekkah dan mengusir beliau di setiap tempat. Disakitinya beliau, dihancurkannya rumah beliau, dan dipukulnya putri-putri beliau. Lalu beliau hijrah ke Madinah. Setelah beliau kembali ke Mekkah sebagai pihak yang menang, beliau mengumpulkan mereka di mana pedang telah berada di atas kepala-kepala mereka. Beliau bertanya, "Menurut kalian, apa yang akan aku lakukan terhadap kalian?" Mereka menjawab, "Engkau saudara kami yang mulia dan anak saudara kami yang mulia."
Beliau mengatakan, "Semoga Allah memaafkan kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian." Maka mereka pun bertangisan di hadapan beliau. Abu Sufyan mengatakan, "Tidak ada Tuhan selain Allah Alangkah ponyayangnya engkau Tidak adu Tuhan selain Allah. Sungguh, engkau orang yang paling menyambung silatu- rahim. Tidak ada tuhan selain Allah. Alangkah baiknya engkau.( Di takhrijkan oleh ath-Thabari dalam at-Tarikh (I/1195), dan oleh al-Baihaqi dalam as-Sunan (nomor 18648).)" Maka Allah berfirman kepadanya, "Sesungguhnya telah datang kepada kalian seorang rasul dari kaum kalian sendiri; berat terasa olehnya penderitaan kalian, sangat menginginkan [keimanan dan keselamatan] bagi kalian, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin." (QS. at-Taubah: 128)
Rasul ini adalah manusia yang paling tawadhu'. Suatu ketika seorang wanita tua melewati beliau yang sedang makan kurma di atas tanah. Beliau adalah makhluk Allah yang paling utama, paling wara', dan paling mulia sedangkan wanita tua itu seorang musyrik. Wanita itu mengatakan, "Lihatlah dia. Dia makan sebagaimana seorang hamba makan dan duduk sebagaimana seorang hamba duduk."
Maka beliau juga mengatakan, "Aku makan sebagaimana seorang hamba makan dan aku duduk sebagaimana seorang hamba duduk. Aku ini hanyalah seorang hamba. (Lihat Jami’al-Ahadits wa al-Marasil (nomor 16,17,18))"
Allah SWT berfirman kepada beliau dalam ayat-ayat-Nya:
Mahasuci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari al-Masjidil Haram ke al-Masjidil Aqsha. (QS. al-Isra': 1)
Dan bahwasanya tatkala hamba Allah (Muhammad) berdiri menyembah-Nya (mengerjakan ibadah), hampir saja jin- jin itu desak-desak mengerumuninya. (QS. al-Jinn: 19)
Mahasuci Allah yang telah menurunkan al-Furqan (Al- Qur'an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam. (QS. al-Furqan: 1)
Suatu ketika beliau didatangi seorang Arab dari pedalaman. Orang itu menarik baju beliau sehingga ujung baju beliau membekas di lehernya. Lalu beliau menoleh kepada orang Arab itu seraya bertanya, "Apa yang engkau inginkan?" Orang itu menjawab, "Berikanlah kepadaku dari harta Allah yang ada padamu, bukan dari harta ayahmu dan bukan pula dari harta ibumu." Maka para sahabat pun ingin memukulnya. Tetapi beliau berkata, "Biarkanlah dia." Kemudian beliau memegang orang itu, menggenggam jari-jarinya, lalu membawanya ke rumah beliau dan memberikan ke-padanya dari harta yang Allah berikan kepada beliau. Lalu orang Arab itu mengatakan, "Semoga Allah memberikan ganjaran kepadamu yang sebaik-baiknya.( Di-takhrijkan oleh Ahmad dalam al-Musnad (nomor 12293))"
Makhluk apa ini? Ia menolak untuk diagungkan dan dipuji secara berlebihan. Ia mengatakan, "Janganlah kalian sanjung aku sebagaimana kaum Nasrani menyanjung al-Masih, putra Maryam. Sesungguhnya aku hanyalah hamba Allah dan Rasul-Nya.( Diriwayatkan oleh al-Bukhari (nomor 3372))"
Beliau menghadapi sakaratul maut dengan tawadhu' kepada Allah. Ketika maut datang menjemput dan sakaratul maut menghampirinya, beliau sedang membasahi sehelai kain dan meletakkannya pada wajahnya seraya mengucapkan, "Tidak ada Tuhan selain Allah. Sesungguhnya maut itu memiliki sakarat. Ya, Allah, tolonglah aku dalam menghadapi sakaratul maut. Tidak ada Tuhan selain Allah. Ya, Allah, ringankanlah atasku sakaratul maut." Kemudian beliau mengatakan, "Allah melaknat kaum Yahudi dan Nasrani; mereka menjadikan kubur para nabi mereka sebagai masjid.( Di-takhrijkan oleh al-Bukhari (nomor 4332,4339), dan oleh Muslim (nomor 1136,1139).)"