Mengenal dan Mencitai Allah SWT

Tidak lain dan tidak bukan adalah mengingat serta melaksa¬nakan suatu kewajiban yang telah diperintahkan oleh Allah SWT. kepada setiap hamba-Nya yang mengaku sebagai orang muslim dan beriman, itulah yang dimaksud dengan mengenal Allah SWT.. 

Adapun yang mendekati Allah SWT. atau Taqarrub kepada Allah SWT. itu adalah orang-orang yang telah menjalankan semua perintah serta menjauhi semua larangan dari Allah SWT.., dan barangsiapa yang Taqarrub kepada Allah SWT. berarti dia telah mengenal Allah SWT.. 

Sesungguhnya ia telah menyaksikan akan kebesaran Allah dengan mata lahirnya juga mata batinnya, apabila ia telah me¬ngenal Allah, ia telah menyaksikan juga akan kebesaran Allah di dalam menciptakan semua yang ada di langit dan juga di bumi. 

Oleh karenanya kita sebagai hamba Allah hendaklah kita mengenal Allah melalui ciptaan-Nya, seita memikirkan akan kejadian dari langit dan bumi serta semua benda-benda alam yang terdapat di dalamnya, juga tidak lupa untuk mengen.il akan kejadian pada diri kita sendiri, sebagai ciptaan Allah yanj; sangat sempurna dan unik, dibandingkan dengan makhluk yang lainnya. 

Akan tetapi orang yang tidak mengenal Allah, tentunya i,i tidak bisa mengenai akan segala sesuatu yang berkaitan dengan wujud Allah SWT., berarti ia juga tidak mengenal akan maujud Allah SWT, dan ia tidak mendapatkan petunjuk dari Allah SWT., sungguh sayang sekali orang semacam ini, sebab tidak bisa mengenal akan kejadiannya sendiri apalagi akan mengenal Allah SWT. 

Sebab hatinya telah tertutup dan tidak mendapat petunjuk dari Allah SWT, dan di samping itu pula dia tidak mempergunakan anugerah dari Allah yang telah ada padanya, sehingga ia tidak bisa mengenal kepada Allah SWT. secara lahir mau pun batin serta tidak bisa mengenal kepada Allah SWT. secara sesungguhnya. 

Seandainya ia dapat menggunakan anugerah dari Allah SWT. serta dapat mengenal-Nya secara lahir dan batin, maka sesungguhnya hatinya akan timbul suatu perasaan yang sangat halus dan dapat menumbuhkan rasa iman kepada Allah SWT, 

Dan yang dapat mempertimbangkan dan juga menganalisa semua yang dapat dilihat oleh mata tentunya hanyalah akal pikiran. Dan penglihatan yang bersumber dari mata, seharusnya mampu untuk mengenal alam semesta dengan segala ciptaan Allah SWT.. 

Yang dapat memberikan suatu tanda bukti tentang adanya Allah SWT. adalah proses alam semesta. Dan Allah SWT. adalah sebagai pencipta seharusnya akan membangkitkan suatu pera saan iman dengan mempertimbangkan akal melalui sebab dan akibat dari ciptaan alam semesta ini. 

Dengan adanya pergantian siang dan malam, pergantian musim, angin yang berhembus,hujan yang sedang turun, kobaran api yang membakar, air bah juga arus gelombang samudera, serta masih banyak lagi proses alam yang mampu untuk menunjukkan adanya Allah, dan ciptaan Allah SWT. di alam semesta ini adalah tidak menutup mata hati kita dan mata kepala seorang hamba Allah untuk mempergunakan semua anugerah yang telah diberikan kepada kita hanya untuk menge¬nal Allah. 

Manusia akan terus-menerus mendekatkan diri kepada Allah SWT. dan menempatkan Allah sebagai satu-satunya sesembahan, karena dia sudah mengetahui dan mengenal Allah dari ciptaan-Nya yang berada di alam semesta ini. 

Bahwasanya anugerah yang telah diterima oleh manusia dan dinikmatinya itu adalah merupakan pemberian dari Allah SWT. yang sangat besar dan banyak serta sangat agung, sehing¬ga membuat manusia sebagai hamba Allah menjadi sadar dan yakin seyakin-yakinnya. 

Sehingga dengan karunia Allah yang sangat besar tersebut, manusia dapat : 
  • Melangkah di dalam kehidupan di dunia ini. 
  • Melaksanakan tugas-tugasnya di dalam hidup. 
  • Mendapatkan makanan, minuman, pakaian dan tem¬pat tinggal yang berada di muka bumi ini.
Dan dari ketiga point tersebut adalah berkat dari kasih sa¬yang Allah SWT. serta dari pemberian Allah SWT. yang sangat besar dan banyak itu. Sehingga membuat manusia dapat mere¬nungi akan pemberian Allah tersebut, kemudian dapat menum-buhkan pada manusia akan rasa cinta, yang dapat mendekat¬kan dirinya kepada Allah SWT.. 

Adapun seorang hamba yang sudah mencapai ma'rifatnya ke maqam Mahabbah, maka segala sesuatu yang dimiliki, atau disayangi itu tidak akan ada yang dapat melebihi cintanya kepada Allah SWT.. 

Untuk melaksanakan ibadah yang berhadapan langsung kepada Allah SWT. yang dicintainya, maka segala sesuatu yang telah melekat pada dirinya itu bukan menjadi penghalang bagi dirinya. 

Segala yang melekat pada manusia di dalam hidup hanya dipersembahkan kepada Allah SWT. sebagai pencinta alam semesta, sedangkan kalimat dari Al-Qur'an yang menunjukkan sebagai dalil adalah yang selalu di baca di dalam do’a Iftitah di saat mengerjakan shalat. Adapun do'a tersebut .adalah sebagai berikut: 

Artinya: "Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan miatiku adalah untuk Allah Tuhan Pemelihara alam semesta” 

Di dalam mencintai Allah Ta'alah beserta Rasulullah saw itu tidak hanya mengetahui adanya Agama Islam itu .... wahyu Allah SWT. yang telah diturunkan kepada Nabi hammad saw. saja, atau hanya sekedar untuk mempelajari agama Islam ataupun memahaminya secara ilmiyah saja, cara seperti ini hanyalah sebagian saja dari cara mencinta Allah SWT. dan Rasulullah saw. sebagai Rasul Allah SWT.. 

Sedangkan yang termasuk Kalamullah yang dijadikan sebagai pedoman hidup Ummat manusia itu adalah Agama Islam dan juga seluruh ajarannya, seluruhnya itu adalah merupakan wahyu Allah yang sangat suci demi untuk keselamatan serta untuk kesejahteraan manusia dan dunia. 

Dan kalam Allah SWT. itu akan berarti juga berfungsi untuk manusia jika telah menjadi satu di dalam kehidupan .....secara lahir dan batin, yang mana sudah tentu caranya .... dengan mengamalkan secara utuh dan bersih, dijadikan .... dan hiasan hidup sehari-hari, maupun di dalam sikap .... tingkah laku hidup sehari-hari. 

Bagaimana seharusnya atau caranya untuk mencintai AIIah SWT. dan Rasul-Nya, telah diingatkan oleh Allah SWT dalam kitab Suci Al-Qur'an surat Ali Imran ayat 31 yang berbunyi sebagai berikut : 

Jika benar-benar kamu mencintai Allah, ikutilah sunnah- ku, tentu Allah pun akan mencintaimu, dan mengampuni kesalahanmu, karena Allah Ta'alah Maha Pemberi Ampun- .m dan Maha Mengasihi". 'Katakanlah, taatilah Allah dan Rasul, sesungguhnya Allah lidak menyukai orang-orang yang ingkar". (QS. Ali-Imran:32).