Makna dari ke Maha Awwalan-Nya itu adalah bahwa Allah SWT. ialah tidak ada permulaan bagi wujud-Nya, jadi wujud atau adanya Allah SWT. itu tidak pernah didahului oleh ketiadaan sebelumnya.
Sedangkan Allah SWT. itu Maha Akhir artinya adalah wujud Allah Subhanahu Wa Ta'ala itu tidak ada akhir atau penghabisannya, karena sesungguhnya Allah SWT. itu adalah Maha Kekal dan tidak ada Nihayah atau puncak dari keakhi- rannya.
Sebelum adanya segala sesuatu selain Dia sendiri juga Dia adalah Maha Abadi yaitu Kekal untuk selama-lamanya Allah Subhanahu Wa Ta'ala itu sudah ada sejak zaman Azali sebab Dia Maha Azali.
Karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala memang wajibul Wujud yakni Wajib Adanya, sehingga Allah Ta'alah tidak pernah didahului oleh ketiadaan sebelumnya serta juga tidak pernah dihinggapi oleh kerusakan atau suatu kebinasaan.
Sesuai dengan firman Allah SWT. :
Artinya :
"Dia (Allah) adalah Maha Pertama, Maha Terakhir Maht Terang dan Maha Tersembunyi juga Dia adalah Maha Me ngetahui segala sesuatu". (QS. Al-Hadid : 3).
Yang terdahulu sekali wujud-Nya bila dibandingkan dengan segala yang wujud ini tanpa didahului oleh ketiadaan itu maksud dari Maha Pertama. Sedangkan maksud dari Maha Terakhir itu ialah Kekal selama-lamanya setelah binasany segala yang wujud ini.
Bahwa dengan bekas-bekas ciptaan-Nya itu merupakai bukti yang sangat jelas, yang telah menunjukkan tentang ada nya Allah Subhanahu Wa Ta'ala, maksud dari Maha Terang Akan tetapi maksud dari Maha Tersembunyi itu bahwa Allah SWT. adalah Dzat yang tidak dapat dicapai oleh panca indera serta tidak dapat pula diliputi oleh akal pikiran manusia.
Untuk memperjelas keterangan di atas, adalah sesuai seka dengan firman Allah yang tersebut di dalam surat Al-Qashas ayat 88 yang artinya adalah sebagai berikut :
"Segala sesuatu itu pasti rusak, kecuali Allah SWT.".
Selain di dalam surat tersebut di atas ada lagi yang difirmai kan oleh Allah sebagai bukti atau dalil yaitu di dalam surat A Rahman ayat : 26, 27 yang artinya adalah :
"Segala yang ada di bumi ini akan musnah. Dan Dz Tuhanmu akan tetap kekal selama-lamanya, yaitu Tuhf Yang Maha Agung dan Maha Mulia".