Kita telah membicarakan pengakuan sebagai langkah pertama bagi pengobatan jiwa. Sekarang, kita akan membicarakan point lain yang tidak kalah pentingnya. Apakah pengakuan bersalah sudah cukup menyembuhkan jiwa yang sedang tersiksa?
Jawabannya tentu saja tidak. Sebab dengan pengakuan takkan bisa melepaskan segala derita yang menekan jiwa pelaku dosa. Pengakuan harus dibarengi dengan masalah-masalah lain yang bertujuan menghapuskan perbuatan dosa yang telah dilakukan. Atau dengan kata lain, pengakuan harus dibarengi dengan tindakan lain, yaitu kembalinya kepada keutamaan. Kedua proses ini mempunyai hubungan kausalitas. Pertama, yaitu pengakuan, atau yang lebih dikenal di dalam Islam dengan isilah taubat, adalah merupakan pintu gerbang yang mengarah gerbang pengampunan. Kedua; kembali kepada kebenaran adalah sebagai konsekuensi dari tindakan pertama.
Di dalam kamus Islam, taubat adalah suatu jalan menuju penghapusan dosa. Di samping itu, taubat merupakan salah satu sarana yang membersihkan jiwa dari segala noda dan dosa.
Taubat adalah pintu gerbang pengampunan. Dan hanya dengan perasaan mendapatkan pengampunan ini, maka jiwa yang tersiksa lantaran perbuatan dosa yang bertentangan dengan norma-norma akhlak, masyarakat dan agama akan bisa disembuhkan.
Posting Komentar untuk "Taubat dan hubungannya dengan Penghapusan Dosa"