Islam dan Pendidikan Keinginan & Cita-Cita yang Jelas

Kalau kita renungkan untuk beberapa lama rahasia-rahasia dalam ibadah-ibadah yang diwajibkan oleh Allah kepada orang muslim, pastilah kita mengetahui bahwa ibadah-ibadah itu mendidik ruh kekuatan di dalam jiwa, kekuatan aqidah, kekuatan keinginan dan kekuatan yang menguasai keliaran dan kekacauan jiwa. Oleh karena itu kita mendapatkan bahwa sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam setelah dapat mengendalikan diri mereka sendiri, maka dunia bagi mereka itu adalah rendah dan bekuranglah keinginan mereka untuk menguasainya.

Mereka tidak mengenal frustasi dan tidak terjatuh dalam kekecewaan dan keputus asaan, sebab aqidah telah mengikat mereka dengan kuat dan susah untuk dilepas. Ruh kekuatan telah mempengaruhi di dalam kreasi baru sedangkan dia tidak dapat dipengaruhi. Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan contoh ideal kepada mereka ketika dakwah beliau ditawar oleh orang-orang kafir Makkah, dan mereka menawarkan kepadanya jabatan yang dikehendaki. Akan tetapi beliau mengirimkan gema ke telinga dunia:

"Wahai paman, demi Allah, seandainya mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku agar saya meninggalkan perintah ini sampai ditampakkan oleh Allah atau saya hancur di dalamnya, saya tidak akan meninggalkannya." (Hadits syarif)

Seandainya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menerima godaan atau putus asa, pastilah gerakan-gerakan dalam Islam itu menjadi gagal dan hancur kemudian akan tenggelam.

Apabila Islam menumbuhkan ruh yang cekatan di dalam diri para pengikutnya, maka ada baiknya bagi setiap pemuda muslim menentukan jalan hidupnya sendiri. Dan hendaklah dirinya bersiap-siap untuk merealisasikannya. Selain itu juga agar dia mengetahui secara yakin bahwa Allah azza wa Jalla mendorong manusia untuk menghadapi kehidupan ini. Dan dia dibekali dengan keahlian-keahlian tertentu. Keahlian ini akan layu dan mati apabila dimiliki oleh orang yang rendah semangatnya, malas dan suka santai.

Orang yang mencintai keselamatan akan menyukai kesungguh-sungguhan dalam mencari kemuliaan
Dan menggoda seseorang itu dengan kemalasan 

Apabila seseorang itu condong kepadanya maka bersiaplah untuk mati di bumi Atau keselamatan di udara akan menyingkir

Penyair ini berkata: Tidak ada tempat bagi orang yang ingin selamat di alam yang berbahaya. Dia berkata kepada orang-orang yang ingin selamanya santai, lapangkanlah jalan bagi orang-orang yang memiliki jiwa keberanian dan kepahlawanan. Tidak ada tempat bagi kalian dalam medan ini karena medan ini tidak layak bagi jiwa-jiwa yang lemah dan semangat yang loyo.

Dale Carnegie berkata: Engkau hanyalah seorang diri di dunia ini. Engkau scndirilah yang membentuk dirimu sejak engkau diciptakan di bumi ini dan tidak ada orang yang serupa denganmu, atau nanti akan datang orang yang serupa denganmu.

John Kennedy berkata: Kita harus mencari sesuatu dengan segenap kemampuan kita, karena kita hidup untuknya. Cita-cita yang mulia akan mencetak orang yang mulia, cita-cita yang tinggi akan membuat semangat pemiliknya. Tatkala bertambah tinggi sebuah cita-cita maka akan  bertambah pula ketinggian seseorang. Orang-orang yang kuat akan dicetak oleh kejelasan cita-citanya.

Benar sekali, hendaklah engkau mempunyai cita-cita yang jelas supaya haluan-haluan untuk mencapainya berada dalam batas-batas kemampuan dan sesuai dengan keadaanmu. Jangan membangun istana di atas pasir, dimana engkau menaruh cita-cita dengan penuh antusias namun melebihi kemampuan, pangalaman dan persiapan yang engkau miliki. Inilah  sebuah mimpi di waktu sadar yang mana di akhir jalannya engkau akan ditimpa kehancuran dan kekecewaan.

Seorang pemuda jangan membiarkan dirinya terjatuh beberapa kali di jalan yang sama? Benar, selama engkau bekerja, maka engkau akan mendapat berbagai akibat, namun kita harus mengambil pelajaran dari kegagalan-kegagalan agar kita bisa memulai dengan yang baru. Kita jadikan kegagalan itu sebagai batu ganjalan, di mana kita berhenti sejenak untuk mengangkat bangunan supaya menjulang tinggi ke langit.

Shakespiere berkata: Mengulangi perjuangan setelah kegagalan akan menetapkan kembali logam yang diciptakan oleh seseorang.

Semua pencipta dan penemu pada awalnya mengalami kegagalan mungkin mcreka tidak melihat mobil dan pesawat terbang sebelumnya, dan akhirnya ternyata muncul setelah puluhan tahun kemudian.

James Watt menghabiskan tiga puluh tahun untuk membuat mesin uapnya, hal itu disertai dengan kemiskinan dan pinjaman uang untuk merealisasikan mimpi besarnya.

George Stepenson menghabiskan lima belas tahun untuk memperbaiki kendaraan uapnya, walaupun pada awalnya dia tidak bisa membaca dan menulis. Dan dia belajar membaca dan menulis setelah berusia delapan belas tahun.

Para penemu dari para ilmuwan, mereka mengalahkan lingkungan dan kondisinya, menentang kenyataan dan memaksa kondisinya. Mereka mengangkat dirinya di atas tingkatan lingkungannya dan berdiri di atas tahta kemuliaan. Dan di balik kesuksesannya itu, mereka memiliki sejarah yang ditenun dengan benang penderitaan, keringat kesungguhan dan perjuangan yang pahit.

Sifat-sifat yang dominan yang membedakan para ilmuwan dan para jenius yang memiliki pengaruh besar dalam kehidupan umat manusia adalah kesabaran, kesungguhan dan ketabahan sehingga mereka mewujudkan cita-citanya yang bisa merubah wajah kehidupan di bumi.

Jika kita melihat contoh-contoh yang ada di depan mata kita:
Imam Abu Hanifah adalah penjual kain sutra
Abul 'Ala A1 Ma'ri adalah seorang sandera
Abu At-Tayyib A1 Mutanabbi adalah anak pengangkut air
Abu 'Utsman A1 Jahidz adalah seorang penjual ikan

A1 Aqqad yang memiliki kejeniusan, sampai kepuncak ketinggian adalah karena membaca buku dan bukan karena ijazahnya. Sastrawan Arab satu-satunya, Musthafa Shadiq Ar-Rafii' adalah seorang yang tuli tidak bisa mendengar.

Shakespiere seorang penyair Inggris yang terkenal, bapaknya adalah seorang tukang kayu.
Voltaire seorang penyair Perancis adalah anak seorang buruh yang miskin.
Colombus, penemu Benua Amerika adalah anak seorang penjahit.
Thomas Alfa Edison, penemu alat-alat listrik pertama adalah penjual Koran.

Mereka dan yang lainnya, tidak dibuat diam oleh berbagai kondisi kemiskinan dan kecacatan untuk meraih cita-citanya, bahkan mereka bisa meraih cita-cita dengan segenap kekuatannya dan memasuki panggung sejarah lewat pintunya yang luas.

Namun hendaklah kita tahu, jika dengan keimanan kepada Allah azza wa Jalla, kita bisa melengkapi balatentara yang berperang dijalan Nya, maka disamping itu juga kita harus yakin bahwa kita memiliki kekuatan kemanusiaan yang merupakan kekuatan yang tidak ada habisnya, yang apabila kita ikhlaskan untuk Allah, maka hal itu akan menambah dayanya kekuatannya. Karena, Allahlah yang memberi semua ini dengan semangat kehidupan yang tinggi.

Maru bersama kita merenungkan semangat dua bait syair sebagai hcrikut:

Tidaklah kemuliaan itu didapat dari cobaan
Akan tetapi ketetapan seorang pemuda kepada perempuannya
Alat keberhasilan itu semangat yang menghancurkan bebatuan
Dan tingginya bintang dalam doa

Posting Komentar untuk "Islam dan Pendidikan Keinginan & Cita-Cita yang Jelas"