Keesaan Allah dan Ketetapan-Nya

 اَلأَكْوَانُ ثََابِتَةٌ بِإِثْبَاتِهِ وَمَمْحُوَّةٌ بِأَحَدِيَّةِ ذَاتِهِ٠ 

“Alam ini kokoh karena dikokohkan oleh Allah, dan ia lenyap (musnah) dengan keesaaan Dzat Allah." 

Alam ini bila dipandang dari zat asalnya tidak ada. Hanya karena ketetapan Allah sajalah, alam ini tetap ada dan kokoh adanya. Alam ini akan musnah karena 

Dzat Esanya Allah swt. Allah yang Dzat-Nya Esa itu, tidak dapat dibandingkan dengan lainnya, tidak ada sekutu bagiNya. Dzat yang Maha Esa itu menunjukkan bahwa Allah itu berdiri sendiri dan abadi sifatnya. Segala yang selain Allah akan musnah dan hancur, termasuk bumi juga akan hancur karena sifatnya fana adanya. Dzat Allah yang Maha Suci itu tidak dapat dilihat dengan mata kepala manusia dan tidak dapat dipikirkan oleh otak manusia, karena pikiran manusia pada umumnya terbatas, manusia tidak diberi kemampuan oleh Allah untuk dapat memikirkan adanya wujud-Nya. Allah swt telah membatasi alam pikiran manusia itu pada benda alam (maujud) Allah swt belaka. Manusia boleh memikirkan ciptaan Allah mulai dari kecil halus, sampai besar perkasa, meliputi alam semesta ini. 

Kedudukan manusia sebagai Khalifah Allah di muka bumi ini berhak mengelola alam ini untuk kepentingan hidupnya, akan tetapi tidak memikirkan Dzat yang menciptakan alam ini. 

Keesaan Allah jualah yang telah memelihara alam ini, dengan keesaan-Nya pula alam ini punah dan hancur berkeping-keping Allah yang Maha Tunggal itu tidak akan hancur, walaupun alam ini hancur luluh. Allah itu Maha Kekal karena Dialah keabadian yang sesungguhnya. Ia Maha Perkasa dan Maha Kuat, keperkasaan dan kekuatan Allah tidak ada yang menyamai. Manusia adalah makhluk yang lemah, karena ia bergantung kepada kekuatan Allah. Manusia yang bersifat fana itupun akan fana bersama kefanaan dunia seisinya.