Balasan di Akhirat

Masih dalam kitab yang sama pula, ada hadits marfu yang diriwayatkan dari Ibnu Umar, "Barang siapa berjalan dengan keangkuhan, ia akan bertemu dengan Allah Swt., sedangkan Dia murka kepadanya." 

Diriwayatkan dalam Shahih Bukhari dan Muslim, dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah Saw. bersabda, "Sesungguhnya, para ahli rupa akan disiksa di hari kiamat, dan dikatakan kepada mereka, "Hidupkanlah apa yang telah kalian buat!" 

Dalam Shahih Bukhari dan Muslim juga, dari Ibnu Umar bahwa Nabi Saw. bersabda, "Sesungguhnya, apabila salah seorang di antara kalian meninggal dunia, diperlihatkan kepadanya tempatnya kelak di akhirat tiap pagi dan petang. Jika ia termasuk ahl i surga, ia akan menjadi penghuni surga, dan jika ia termasuk ahli neraka, ia akan menjadi penghuni neraka. Kemudian, dikatakan kepadanya, "Ini adalah tempatmu hingga engkau dibangkitkan oleh Allah Swt. di hari kiamat." 

Masih dalam kitab yang sama, diriwayatkan dari Ibnu Umar juga bahwa Nabi Saw. bersabda, "Tatkala para ahli surga telah menjadi penghuni surga dan para ahli neraka telah menjadi penghuni neraka, ihwal kematian dihadirkan di antara surga dan neraka, lalu dipenggal. Kemudian, terdengar sebuah seruan, "Wahai para penghuni surga, kalian kekal tidak akan mati. Wahai para penghuni neraka, kalian kekal tidak akan mati. Maka, para penghuni surga bertambah senang, sementara para penghuni neraka semakin sedih." 

Dari Ibnu Umar, dalam Musnad Imam Ahmad, diriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda, "Barang siapa membeli baju seharga sepuluh dirham yang di dalamnya terdapat satu dirham haram maka Allah Swt. tidak akan menerima shalatnya selama ia memakai baju itu." Ibnu Umar lalu menutup telinganya dengan dua jarinya seraya berkata, "Tuli-lah kedua telingaku ini jika ini tidak benar-benar aku dengar dari Nabi Saw. yang telah mengatakannya." 

Dalam Musnad Imam Ahmad juga, diriwayatkan dari Abdullah bin Umar bahwa Nabi Saw. bersabda: “ Barangsiapa meninggalkan shalat sekali sebab mabuk, ia ibarat memiliki dunia dan segala yang ada di atasnya, lalu semuanya terampas darinya. Dan, barang siapa meninggalkan shalat empat kali sebab mabuk, Allah Swt. akan memberinya minuman dari Thinah al-Khabbal." Ada yang bertanya, "Apa itu Thinah al-Khabbal, wahai Rasulullah?" Beliau Saw. menjawab, "Itu adalah perasan keringat ahli neraka Jahannam." 

Diriwayatkan dalam Musnad Imam Ahmad dan dari Ibnu Umar juga, hadits marfu yang berbunyi, "Barang siapa yang meminum minuman keras satu teguk, shalatnya tidak diterima selama empat puluh hari. Jika ia bertaubat maka Allah akan menerima taubatnya. Aku tidak tahu bagaimana dengan yang ketiga atau yang keempat kalinya. Apabila ia mengulanginya lagi maka pada hari kiamat, Allah Swt. pasti akan memberinya minuman dari (ampuran (oplosan) neraka." 

Masih dalam kitab Musnad Imam Ahmad, diriwayatkan dari Abu Musa bahwa Rasulullah Saw. bersabda: "Barang siapa mati dalam keadaan masih kecanduan minuman keras maka Allah Swt. akan memberinya minuman dari sungai Gbauthah." Ada yang bertanya, "Apa itu sungai Ghauthah?” Nabi Saw. menjawab, "Itu adalah sungai yang mengalir dari kemaluan perempuan yang baunya sangat menyengat bagi ahli neraka." 

Dalam Musnad-nya, yang juga diriwayatkan dari Abu Musa bahwa Rasulullah Saw. bersabda, "Di hari kiamat, manusia di hadapkan sebanyak tiga kali. Dua kali (yang pertama) adalah perdebatan dan pengajuan alasan. Adapun yang ketiga kalinya, lembaran catatan amal terbang ke tangan. Ada yang menerimanya dengan tangan kanan dan ada yang menerimanya dengan tangan kiri." 

Dalam kitab yang sama, diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud bahwasanya Rasulullah Saw. bersabda, "Janganlah kalian meremehkan dosa-dosa! Sesungguhnya, dosa-dosa itu terkumpul pada seseorang hingga dapat membinasakannya." Rasulullah Saw. lalu membuat sebuah perumpamaan, "Itu ibarat suatu kaum yang tinggal di suatu padang sahara. Di antara mereka datang dan pergi .ambil membawa kayu hingga terkumpul banyak. Mereka lalu menyalakan api dari kayu-kayu itu hingga apa pun yang mereka lemparkan bisa terbakar hangus di dalamnya.” 

Abu Hurairah Ra. meriwayatkan sebuah hadits shahih bahwa Rasulullah Saw. bersabda, "Dibentangkan jembatan di atas neraka Jahannam. Aku adalah orang yang pertama kali melintasinya. Doa Rasul ketika itu adalah:

  اَللَّهُمَّ سَلِّمْ سَلَّمْ 

"Ya Allah, selamatkanlah!, selamatkanlah!" 

Jembatan itu dikelilingi besi-besi bengkok yang tajam seperti duri tetumbuhan yang hendak menyambar manusia sebab amalnya. Di antara mereka ada yang di kuatkan sebab amal perbuatannya, dan sebagian yang lain ada yang terkoyak lalu selamat. Tatkala Allah Swt. telah selesai mengadili para hamba-Nya, Dia mengeluarkan hamba yang dikehendaki dan dikasihi-Nya dari neraka. Para hamba itu ialah golongan orang-orang yang bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah. Dia lalu mengutus para malaikat untuk mengeluarkan mereka dengan mengenali tanda bekas sujud yang ada pada mereka. Allah Swt. juga mengharamkan api neraka untuk melahap bekas sujud yang terdapat pada hamba-hamba itu. Para malaikat mengeluarkan mereka dalam keadaan hangus. Lalu, mereka disiram dengan air yang disebut air kehidupan. Mereka pun tumbuh seperti benih yang teraliri air." 

Dalam Shahih Muslim, diriwayatkan dari Abu Hurairah Ra. bahwa dia mendengar Rasulullah Saw. bersabda, "Sesungguhnya, orang yang pertama kali diadili pada hari kiamat itu ada tiga: 

Pertama, orang yang mati syahid. Ia didatangkan lalu diperlihatkan nikmatnya maka ia mengenal nikmat itu. Kemudian, Allah Swt. bertanya kepadanya, "Amal apa yang kau kerjakan dengan nikmat itu?" Ia menjawab, "Aku telah berperang di jalan-Mu hingga aku terbunuh." Namun, di sanggah oleh Allah, "Bohong! Sebenarnya kau berperang hanya agar mendapat sebutan 'sang pemberani' dan kau telah mendapatkannya." Maka, Allah Swt. memerintahkan agar ia diseret dan dimasukkan ke neraka. 

Kedua, orang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya, juga ahli membaca al-Qur’an. Ia didatangkan lalu diperlihatkan nikmatnya, dan ia pun mengenalinya. Allah Swt. kemudian bertanya, "Amal apa yang telah kau kerjakan dengan nikmat itu?" Lalu ia menjawab, "Aku menuntut ilmu dan mengajarkannya di jalan-Mu, serta membaca al-Qur'an karena-Mu." Allah Swt. menolak, "Bohong! Sesungguhnya, kamu menuntut ilmu agar disebut alim, dan itu telah kau dapatkan. Kau membaca al-Qur'an supaya disebut sebagai qari', itu juga telah kau dapatkan. Lalu, Allah Swt. memerintahkan agar ia diseret dan dimasukkan ke neraka. 

Ketiga, orang yang diluaskan rezekinya serta diberi harta yang berlimpah oleh Allah Swt. Ia didatangkan lalu diperlihatkan nikmatnya, ia pun mengenalinya. Maka, ia ditanya, "Apa yang telah kamu amalkan dengan nikmat itu?" Ia lalu menjawab, "Aku tak pernah meninggalkan jalan-Mu hingga aku pun menafkahkan hartaku di jalan-Mu dan karena-Mu". Allah Swt. juga menyanggahnya, "Bohong! Sebenarnya, kau melakukan itu agar dianggap sebagai orang yang 'dermawan', dan kau telah mendapatkannya." Allah Swt. lalu memerintahkan agar ia diseret dan dimasukkan ke neraka pula." 

Disebutkan dalam riwayat lain bahwa mereka adalah golongan pertama yang dibakar api neraka pada hari kiamat. 

Aku mendengar Syekh al-Islam, Ibnu Taimiyah berkata, "Sebagaimana manusia terbaik adalah para nabi maka seburuk- buruk manusia adalah mereka yang menirunya secara dusta dengan mengaku diri termasuk pengikut mereka, padahal sebenarnya bukan. Sebaik-baik manusia setelah para nabi adalah para ulama, syuhada, shiddiqin, dan orang-orang yang ikhias. Sedangkan, seburuk-buruknya ialah para pengikut mereka yang mengira dirinya termasuk pengikut mereka, padahal tidak." 

Dalam Shahih Bukhari, diriwayatkan dari Abu Hurairah Ka. bahwa Nabi Saw. bersabda, "Barang siapa yang telah berbuat aniaya kepada saudaranya, baik dari segi harta, maupun kehormatan maka datangilah ia seraya meminta untuk dihalalkan sebelum ia dihukum, sementara ia tidak memiliki satu dinar atau satu dirham pun. Jika ia memiliki satu dinar atau satu dirham pun. Jika tidak maka keburukan saudaranya di ambil dan diberikan kepadanya, lalu ia dilempar ke neraka.” 

Dalam Shahih Bukhari yang diriwayatkan dari Abu Hurairah Ra. bahwa Nabi saw. bersabda: "Barang siapa yang mengambil sejengkal tanah yang bukan haknya maka pada hari kiamat, ia akan di benamkan sampai ke dalam tujuh lapis bumi." 

Diriwayatkan dalam Shabib Bukhari Muslim, juga dari Abu Hurairah Ra. bahwa Rasulullah Saw. bersabda: "Api yang dinyalakan oleh manusia hanyalah sepertujuh puluhnya api neraka Jahannam." Para sahabat berkata: "Demi Allah, api dunia sudah cukup (membakar dan menghanguskan)." Rasulullah Saw. bersabda: "Sesungguhnya, api neraka sembilan puluh sembilan kali lipat lebih panas dari api dunia, sementara setiap kelipatannya sama kadar panasnya dengan panas api dunia." 

Imam Ahmad meriwayatkan dalam Musnad-nya, dari Mu'adz menceritakan, "Rasulullah Saw. berwasiat kepadaku. Beliau Saw. bersabda: 'Janganlah kamu menyekutukan Allah Swt. dengan sesuatu apa pun meski kamu harus terbunuh ataupun terbakar! Janganlah kamu durhaka kedua orang tuamu walau mereka berdua menyuruhmu untuk pergi meninggalkan harta dan keluargamu! Janganlah kamu sengaja meninggalkan shalat fardhu! Maka sesungguhnya, orang yang meninggalkan shalat fardhu dengan sengaja, berarti ia telah terlepas dari lindungan Allah Swt. Janganlah kamu minum minuman keras! Maka, sesungguhnya minuman keras itu pokok dari segala perbuatan keji. Jauhilah maksiat! Maka sesungguhnya, maksiat itu mendatangkan murka Allah Swt." 

Masih banyak lagi hadits-hadits yang terkait dengan bab ini. Tidak sepatutnya bagi orang yang menginginkan kebaikan bagi dirinya, berpura-pura tidak mengetahuinya serta membiarkan dirinya terperosok ke dalam jurang kemaksiatan seraya bergantung kepada harapan dan prasangka baik.