Sahabat ajaran Islamiwiki, membaca sebuah cerita atau kisah teladan islami mempunyai arti dan makna yang penting dalam diri. Dapat menjadi tolak ukur dan juga contoh teladan bagi kita sehingga dapat menjadi pribadi yang baik sebagaimana yang dicontohkan terutama dalam kisah cerita teladan yang berbau Islami. Berikut ini adalah kisah teladan islami dari sahabat Nabi yaitu Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang dapat menginspirasi dan memotivasi diri kita untuk menjadi lebih baik. Sebagaimana moto dalam al-Qur’an yang mengatakan bahwa orang yang beruntung adalah orang yang hari ini lebih baik dari hari yang kemarin.
Baca juga maksud dan tujuan diturunkannya Al-Qur’an
Baca juga maksud dan tujuan diturunkannya Al-Qur’an
Khalifah umar bin Abdul Aziz adalah contoh pemimpin yang baik. Beliau adalah khalifah yang paling disenangi oleh rakyatnya sehingga beliau dijuluki sebagai Khulafaur Rasyidin. Baca juga tentang kemuliaan Khulafaur Rasyidin.
Dalam kepemimpinan beliau, beliau menorehkan prestasi yang baik dan dapat dijadikan teladan yang islami. Beberapa teladan yang dapat kita ambil sebagai suri tauladan diantaranya adalah :
- Mengambil paksa harta yang disalahgunakan oleh para pemimpin yang menyalahgunakan kekuasaannya dan kemudian harta tersebut diserahkan kepada Baitul Mal.
- Membuat kebijakan menghapus pegawai pribadi dan fasilitas-fasilitasnya bagi khalifah. Sehingga selama kepemimpinannya beliau tidak memiliki pegawai atau pembantu pribadi.
- Khalifah umar sangat menekankan relasi atau kedekatan hubungan yang baik antara rakyat dengan pejabatnya.
- Khalifah Umar meskipun hidup dengan sederhana, namun beliau berhasil membuat rakyat yang dipimpinnya sejahtera. Hal ini dibuktikan bahwa pada masa kepemimpinannya, sangat sulit ditemui rakyat miskin yang dijadikan sebagai penerima zakat.
Diceritakan bahwa suatu ketika Khalifah Umar sakit, ada seorang sahabatnya menjenguk dan melihat Umar sangat kotor. Kemudian sahabat umar bertanya kepada Istri Umar dengan berkata: apakah engkau tidak mencuci bajunya? Kemudian Fatimah (istri Umar) berkata: Demi Allah, Umar tidak memiliki pakaian lainnya, kecuali yang dipakainya.
Juga cerita, sebuah kisah teladan dari Umar. Pada suatu saat, Umar memanggil Fatimah istrinya yang mempunyai banyak perhiasan dari ayahnya. Kemudian Umar meminta dua hal pilihan kepada istrinya. Pilihan yang pertama adalah meminta kepada istrinya untuk mengembalikan semua harta perhiasan ke Baitul Mal. Dan pilihan yang kedua adalah bahwa umar tidak suka apabila umar, istrinya dan perhiasan itu masih tetap dirumah, maka Umar akan meninggalkan istriya untuk selamanya. Kemudian fatimah berkata: saya memilih kamu daripada perhiasan-perhiasan ini.
Juga cerita, sebuah kisah teladan dari Umar. Pada suatu saat, Umar memanggil Fatimah istrinya yang mempunyai banyak perhiasan dari ayahnya. Kemudian Umar meminta dua hal pilihan kepada istrinya. Pilihan yang pertama adalah meminta kepada istrinya untuk mengembalikan semua harta perhiasan ke Baitul Mal. Dan pilihan yang kedua adalah bahwa umar tidak suka apabila umar, istrinya dan perhiasan itu masih tetap dirumah, maka Umar akan meninggalkan istriya untuk selamanya. Kemudian fatimah berkata: saya memilih kamu daripada perhiasan-perhiasan ini.
- Khalifah umar menolak fasilitas dinas berupa kendaraan dinas. Dan beliau lebih memilih menaiki tunggangan miliknya sendiri sebagai kendaraan dinas.
- Umar adalah pemimpin teladan dengan pribadi yang jujur dan bersih. Dikisahkan dari riwayat dari Amr bin Muhajir. Bahwa pada suatu ketika ada salah satu anggota keluarga beliau memberi apel. Beliau Umar kemudian berkata kepada pelayan untuk segera mengembalikan kepada pemberinya dan berpesan bahwa hadiah yang dikirim sudah sampai. Kemudian Amr terheran dan bertanya: mengapa hadiah pemberian dari kerabat ini engkau tolak, padahal Rasul juga menerima hadiah. Kemudian Umar mengatakan kepada Amr bahwa hadiah yang diberikan kepada Rasul adalah benar-benar hadiah. Sedangkan yang diberikan kepada diriku ini adalah suap.
Baca juga mulianya kejujuran akan membawa ke surga
Baca juga Tingginya derajat orang yang jujur
Dari kisah cerita teladan islami pada Khalifah Umar bin Abdul Aziz, dapat kita ambil beberapa keteladanan yang sangat relevan dengan ajaran islam yang dibawa oleh Nabi Besar Muhammad saw. keteladanan-keteladanan tersebut dapat kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebagai berikut:
- Hidup sederhana tidak akan pernah kesusahan. Khalifah Umar hidup dengan sederhana, menyerahkan semua perhiasan istrinya ke baitul mal, pakaian seadanya dan menolak kendaraan dinas.
- Apabila menjadi pemimpin hendaknya lebih mementingkan kesejahteraan rakyatnya karena kesejahteraan adalah hak setiap warga. Islam menganut ajaran yang berprinsip pada keadilan, dimana tidak ada orang miskin ditengah orang-orang kaya. Baca juga larangan mementingkan kepentingan pribadi.
- Menjaga dan melaksanakan amanah. Karena menyalahgunakan kekuasaan atau amanah yang diberikan akan berakibat pada keburukan. Melaksanakan amanah dengan baik akan membawa pada kedamaian, kesejahteraan dan kemakmuran bersama. Baca juga penjelasan tentang amanah dan wajibnya berperilaku amanah.
- Keteladanan dalam kedekatan dengan rakyatnya. Ini adalah dasar fondasi yang bagus sehingga terjalin hubungan yang harmonis antara rakyat dan pemimpinnnya sehingga aspirasi dan keinginan rakyat dapat langsung tersampaikan dan direalisasikan oleh pemimpin.
- Bersikap dan berperilaku jujur dan bersih dari korupsi. Baca juga cara mencegah keinginan syahwat korupsi.
- Keteladanan kesalehan sosial. Dalam sebuah kata-kata motivasi lebih baik kaya hati daripada kaya harta. Kekayaan seseorang bukanlah suatu ukuran dari status atau strata sosial. Status sosial dari seseorang adalah sejauh mana seseorang memiliki kesalehan sosial.
Subhanallah, sahabat islamiwiki, begitu banyak ilmu yang dapat kita ambil dari cerita kisah keteladanan islami dari Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Contoh pemimpin yang baik. Semoga kita dapat meneladani beliau dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi pribadi yang baik hati. Amiin.....
Posting Komentar untuk "Cerita Kisah Teladan Islami dari Khalifah"