Apabila transaksi jual beli telah terjadi dan kemudian pembeli menyesal karena beberapa hal misalnya mungkin barang yang dia beli keliru atau hal-hal yang lain (akan diuraikan pada keterangan di bawah ini) dan ia menginginkan untuk membatalkan jual beli, maka sangat dianjurkan bagi pihak penjual untuk menerima pembatalan jual beli tersebut.Pembatalan jual beli yang diperbolehkan adalah yang sesuai dengan syariat islam (akan diuraikan pada keterangan di bawah)
Anjuran pembatalan jual beli yang diperbolehkan seperti contoh di atas adalah berdasarkan dalil dari sabda Rasulullah saw. :
Artinya: "Siapa yang membatalkan jual belinya terhadap orang yang menyesal, maka menghindarkan dia dari kerugian usahanya." (H.R. Al-Bazzar)
Dalam islam istilah membatalkan atau untuk meneruskan jual beli disebut khiar. Khiar menurut bahasa artinya adalah memilih yang terbaik. Sedangkan menurut istilah syariat islam atau syara' adalah hak untuk memilih terutama bagi pihak pembeli untuk membatalkan atau meneruskan jual beli.
Dalam syar'iat Islam khiar mempunyai maksud dan tujuan agar pihak penjual dan juga pembeli masing-masing dapat memikirkan perdamaian, kepentingan dan kebaikan yang lebih mendalam supaya tidak terjadi penyesalan di kemudian hari, karena merasa tertipu.
Khiar yang sesuai dengan aturan islam
Khiar yang sesuai dengan aturan syari'at Islam hukumnya boleh, akan tetapi jika khiar bertujuan untuk menipu hukumnya adalah haram. Khiar dalam jual beli dapat dilakukan dalam waktu yang singkat, atau dalam beberapa waktu sesuai dengan perjanjian atau akad jual beli. Baik Pihak Penjual dan pembeli boleh melakukan khiar selagi keduanya belum berpisah, dan bagi keduanya boleh mensyaratkan khiar sampai tiga hari.
Dalam sebuah dalil hadits Nabi yang artinya :
"Engkau boleh khiar pada segala barang yang telah engkau beli selama tiga hari tiga malam." (HR. Baihaqi dan Ibnu Majah)
Macam-Macam Khiar dalam jual beli
Khiar dalam syariat islam ada 3 macam, yaitu sebagai berikut :
Khiar Majlis
Khiar majlis adalah hak untuk memilih antara meneruskan atau membatalkan akad jual beli selama keduanya masih dalam satu tempat (majlis). Khiar majlis diperbolehkan atau berlaku dalam semua bentuk transaksi jual beli.
Dalam pengertian lain khiar majlis adalah jika akad atau ijab kabul dalam transaksi jual beli sudah tercapai dari pihak penjual dan pembeli, dan akad telah berlangsung, maka kedua belah pihak masih boleh meneruskan akad atau membatalkannya selama keduanya masih berada di tempat akad dan selama mereka tidak berjanji tidak ada khiar.
Pembatalan jual beli dengan khiar majlis adalah berdasarkan Hadits Nabi saw. yang artinya :
"Dari Abdullah bin Umar r.a. bahwa Rasullahsaw. Telah bersabda; "Dua orang yang melakukan jual beli masing-masing melakukan khiar (pilih memilih atau timbang-menimbang) untuk melangsungkan atau membatalkan akad jual beli selama mereka belum berpisah, kecuali penjual dengan persyaratan khiar." (HR. Bukhari dan Muslim)
Khiar majlis sudah tidak berlaku lagi atau habis waktunya jika terjadi hal-hal sebagai berikut:
Khiar syarat adalah hak memilih untuk membatalkan atau meneruskan akad jual beli dengan syarat-syarat tertentu, Apabila syarat-syarat tersebut terpenuhi maka akad jual beli tidak jadi (batal). Habis waktu khiar syarat adalah sampai 3 hari.
Tentang pembatalan jual beli khiar syarat berdasarkan pada dalil Hadits Nabi saw. yang artinya :
"Engkau boleh khiar pada segala barang yang telah engkau beli selama tiga hari tiga malam." (HR. Baihaqi dan Ibnu Majah)
Jadi, transaksi jual beli dapat dilangsungkan dan jual beli dinyatakan sah apabila mereka berdua telah berpisah, kecuali bila disyaratkan oleh salah satu dari kedua belah pihak, atau kedua-duanya ada khiar dalam masa tertentu. Jika masa waktu yang ditentukan telah habis atau berakhir dan akad tidak dibatalkan maka jual beli tersebut wajib dilangsungkan.
Khiar telah batal dengan ucapan dan atau dengan tindakan pembeli terhadap barang yang dia beli, dengan jalan mewakafkan, menghibahkan atau dengan jalan membayar harganya karena yang demikian itu menunjukkan keridhaannya.
Khiar 'Aib (Cacat)
Pengertian dari Khiar Aib adalah hak pihak pembeli untuk memutuskan dibeli atau tidaknya barang pada transaksi jual beli. Hak pembeli yang dimaksud adalah hak untuk memilih antara meneruskan atau membatalkan akad jual karena terdapat cacat pada barang tersebut.
Mengenai pembatalan jual beli dengan khiar aib, berdasarkan dalil Hadits Nabi saw.: yang artinya :
"Telah diriwayatkan oleh Aisyah r.a. bahwasannya seorang laki-laki telah membeli seorang budak yang telah tinggal bersamanya beberapa lama, kemudian budak-budak itu ada cacatnya, lalu ia adukan perkara itu kepada Nabi saw., lalu keputusan beliau itu dikembalikan kepada penjual". ( HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Turmudzi)
Kesimpulannya adalah bahwa pembatalan jual beli itu diperbolehkan dalam islam dengan ketentuan dan syarat-syarat tertentu sesuai dengan jenis dan macam khiar dalam jual beli. Apabila syarat-syarat pembatalan jual beli terpenuhi, dengan dasar hadits Nabi hendaknya dan sangat dianjurkan bagi penjual untuk membatalkan jual beli yang dilakukan di antara kedua belah pihak.
Artinya: "Siapa yang membatalkan jual belinya terhadap orang yang menyesal, maka menghindarkan dia dari kerugian usahanya." (H.R. Al-Bazzar)
Dalam islam istilah membatalkan atau untuk meneruskan jual beli disebut khiar. Khiar menurut bahasa artinya adalah memilih yang terbaik. Sedangkan menurut istilah syariat islam atau syara' adalah hak untuk memilih terutama bagi pihak pembeli untuk membatalkan atau meneruskan jual beli.
Dalam syar'iat Islam khiar mempunyai maksud dan tujuan agar pihak penjual dan juga pembeli masing-masing dapat memikirkan perdamaian, kepentingan dan kebaikan yang lebih mendalam supaya tidak terjadi penyesalan di kemudian hari, karena merasa tertipu.
Khiar yang sesuai dengan aturan islam
Khiar yang sesuai dengan aturan syari'at Islam hukumnya boleh, akan tetapi jika khiar bertujuan untuk menipu hukumnya adalah haram. Khiar dalam jual beli dapat dilakukan dalam waktu yang singkat, atau dalam beberapa waktu sesuai dengan perjanjian atau akad jual beli. Baik Pihak Penjual dan pembeli boleh melakukan khiar selagi keduanya belum berpisah, dan bagi keduanya boleh mensyaratkan khiar sampai tiga hari.
Dalam sebuah dalil hadits Nabi yang artinya :
"Engkau boleh khiar pada segala barang yang telah engkau beli selama tiga hari tiga malam." (HR. Baihaqi dan Ibnu Majah)
Macam-Macam Khiar dalam jual beli
Khiar dalam syariat islam ada 3 macam, yaitu sebagai berikut :
Khiar Majlis
Khiar majlis adalah hak untuk memilih antara meneruskan atau membatalkan akad jual beli selama keduanya masih dalam satu tempat (majlis). Khiar majlis diperbolehkan atau berlaku dalam semua bentuk transaksi jual beli.
Dalam pengertian lain khiar majlis adalah jika akad atau ijab kabul dalam transaksi jual beli sudah tercapai dari pihak penjual dan pembeli, dan akad telah berlangsung, maka kedua belah pihak masih boleh meneruskan akad atau membatalkannya selama keduanya masih berada di tempat akad dan selama mereka tidak berjanji tidak ada khiar.
Pembatalan jual beli dengan khiar majlis adalah berdasarkan Hadits Nabi saw. yang artinya :
"Dari Abdullah bin Umar r.a. bahwa Rasullahsaw. Telah bersabda; "Dua orang yang melakukan jual beli masing-masing melakukan khiar (pilih memilih atau timbang-menimbang) untuk melangsungkan atau membatalkan akad jual beli selama mereka belum berpisah, kecuali penjual dengan persyaratan khiar." (HR. Bukhari dan Muslim)
Khiar majlis sudah tidak berlaku lagi atau habis waktunya jika terjadi hal-hal sebagai berikut:
- Kedua belah pihak memilih meneruskan jual belinya dengan akad.
- Keduanya telah berpisah dari tempat semula.
Khiar syarat adalah hak memilih untuk membatalkan atau meneruskan akad jual beli dengan syarat-syarat tertentu, Apabila syarat-syarat tersebut terpenuhi maka akad jual beli tidak jadi (batal). Habis waktu khiar syarat adalah sampai 3 hari.
Tentang pembatalan jual beli khiar syarat berdasarkan pada dalil Hadits Nabi saw. yang artinya :
"Engkau boleh khiar pada segala barang yang telah engkau beli selama tiga hari tiga malam." (HR. Baihaqi dan Ibnu Majah)
Jadi, transaksi jual beli dapat dilangsungkan dan jual beli dinyatakan sah apabila mereka berdua telah berpisah, kecuali bila disyaratkan oleh salah satu dari kedua belah pihak, atau kedua-duanya ada khiar dalam masa tertentu. Jika masa waktu yang ditentukan telah habis atau berakhir dan akad tidak dibatalkan maka jual beli tersebut wajib dilangsungkan.
Khiar telah batal dengan ucapan dan atau dengan tindakan pembeli terhadap barang yang dia beli, dengan jalan mewakafkan, menghibahkan atau dengan jalan membayar harganya karena yang demikian itu menunjukkan keridhaannya.
Khiar 'Aib (Cacat)
Pengertian dari Khiar Aib adalah hak pihak pembeli untuk memutuskan dibeli atau tidaknya barang pada transaksi jual beli. Hak pembeli yang dimaksud adalah hak untuk memilih antara meneruskan atau membatalkan akad jual karena terdapat cacat pada barang tersebut.
Mengenai pembatalan jual beli dengan khiar aib, berdasarkan dalil Hadits Nabi saw.: yang artinya :
"Telah diriwayatkan oleh Aisyah r.a. bahwasannya seorang laki-laki telah membeli seorang budak yang telah tinggal bersamanya beberapa lama, kemudian budak-budak itu ada cacatnya, lalu ia adukan perkara itu kepada Nabi saw., lalu keputusan beliau itu dikembalikan kepada penjual". ( HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Turmudzi)
Kesimpulannya adalah bahwa pembatalan jual beli itu diperbolehkan dalam islam dengan ketentuan dan syarat-syarat tertentu sesuai dengan jenis dan macam khiar dalam jual beli. Apabila syarat-syarat pembatalan jual beli terpenuhi, dengan dasar hadits Nabi hendaknya dan sangat dianjurkan bagi penjual untuk membatalkan jual beli yang dilakukan di antara kedua belah pihak.
Posting Komentar untuk "Bolehkah Pembeli Membatalkan Jual Belinya?"