Sang anak, tidak akan meningkat atau tertarik atau berminat untuk membaca kecuali dengan memberikan metode yang menggugah minat baca untuk meningkatkan minat baca anak. Berikut ini adalah beberapa metode untuk meningkatkan minat baca anak yang tersimpul dalam beberapa point di bawah ini:
1. Menjelaskan perimbangan antara ilmu pengetahuan dan Kebodohan, perbandingan antara orang-orang yang berilmu pengeluh dan dengan orang-orang yang tidak berilmu pengetahuan. Perimbangan dan perbandingan ini adalah metode yang dipakai Al Qur'an dalam memberi kelegaan dan argumentasi. Allah Ta'ala berfirman:
Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? (Q.S. 39: 9)
Berapa banyak anak menjadi puas dan terdorong minatnya untuk belajar dan membaca, ketika ia mengetahui kemuliaan orang yang berilmu pengetahuan dan kesengsaraan orang yang tidak berilmu pengetahuan?
Berapa banyak anak yang jiwanya bergerak penuh minat dalam membaca pada ilmu pengetahuan, ketika ia mendengar martabat yang tinggi dan keutamaan yang begitu besar di sisi Allah 'Azza wa Jalla dan khalayak ramai, yang dimiliki oleh penuntun ilmu pengetahuan?
Mu'adz bin Jabal ra. berkata, "Ilmu pengetahuan adalah kehidupan hati dari kebodohan, pelita pandangan dari kegelapan, penguat badan dari kelemahan, sarana hamba untuk mencapai martabat pilihan, derajat tinggi di dunia dan akherat. Berpikir mengenai ilmu pengetahuan seimbang dengan puasa. Mempelajarinya, seimbang dengan shalat. Dengan ilmu pengetahuan, orang dapat menjalin silaturrahim. Dengan itu pula dapat diketahui mana yang halal dan mana yang haram. Ilmu pengetahuan adalah Imam, dan pengalamannya adalah pengikutnya. Yang mengejarnya, akan hidup senang, dan yang meninggalkannya akan hidup sengsara".)
'Allamah Nashiru 'd-Din Ath-Thusi dalam awal risalahnya, Adabu 'l-Muta'aUimin (Etika Penentun Ilmu), berkata, "Kemuliaan ilmu pengetahuan sudah jelas bagi setiap orang. Karena ilmu pengetahuan adalah yang secara khusus berhubungan dengan kemanusiaan (sebagai ciri khas kemanusiaan). Di samping itu, karena perangai selain ilmu pengetahuan juga dimiliki semua binatang (makhluk hidup) lainnya, seperti berani, kuat, kasih sayang dan lain sebagainya. Dengan ilmu pengetahuan, Allah menampakkan keutamaan Adam kepada para Malaikat. Bahkan mereka diperintahkan agar bersujud kepadanya. Ilmu pengetahuan juga sebagai sarana untuk mencapai kebahagiaan abadi, jika ilmu pengetahuan itu memang diamalkan sepenuhnya".)
Hasan Al-Bashri juga mengatakan, "Jika ilmu pengetahuan mempunyai gambar, maka gambarnya lebih indah dari gambar matahari, bulan, bintang-bintang dan langit ")
2. Mengadakan lomba antar anak-anak.
Dalam menigkatkan minat baca anak yang kedua adalah dengan mengadakan lomba-lomba untuk anak. Di antaranya lomba kecepatan membaca dan lomba jumlah buku yang dibaca dalam waktu yang dibatasi. Kemudian, hasil bacaan mereka diuji. Dan untuk memberikan semangat dan gairah, disediakan hadiah bagi pemenang.
Metode menghormati anak ini dapat mendorong minat untuk melakukan perbuatan baik, sesuai anjuran Imam Al-Ghazali. Dalam Juz III buku Ihya'-nya, ia berkata, "Jika tampak pada diri anak kecil budi pekerti yang bagus dan perbuatan yang terpuji, maka sangat perlu anak tersebut dihormati dan diberi hadiah yang menggembirakannya. Juga dipuji di hadapan orang-orang, untuk mendorong agar selalu berbudi pekerti yang baik dan berperi laku terpuji"
Menghormati anak, memberikan dorongan dengan memberikan hadiah atau dengan sekedar pujian, adalah sesuai dengan sabda Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh Ath-Thabrani:
Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? (Q.S. 39: 9)
Berapa banyak anak menjadi puas dan terdorong minatnya untuk belajar dan membaca, ketika ia mengetahui kemuliaan orang yang berilmu pengetahuan dan kesengsaraan orang yang tidak berilmu pengetahuan?
Berapa banyak anak yang jiwanya bergerak penuh minat dalam membaca pada ilmu pengetahuan, ketika ia mendengar martabat yang tinggi dan keutamaan yang begitu besar di sisi Allah 'Azza wa Jalla dan khalayak ramai, yang dimiliki oleh penuntun ilmu pengetahuan?
Mu'adz bin Jabal ra. berkata, "Ilmu pengetahuan adalah kehidupan hati dari kebodohan, pelita pandangan dari kegelapan, penguat badan dari kelemahan, sarana hamba untuk mencapai martabat pilihan, derajat tinggi di dunia dan akherat. Berpikir mengenai ilmu pengetahuan seimbang dengan puasa. Mempelajarinya, seimbang dengan shalat. Dengan ilmu pengetahuan, orang dapat menjalin silaturrahim. Dengan itu pula dapat diketahui mana yang halal dan mana yang haram. Ilmu pengetahuan adalah Imam, dan pengalamannya adalah pengikutnya. Yang mengejarnya, akan hidup senang, dan yang meninggalkannya akan hidup sengsara".)
'Allamah Nashiru 'd-Din Ath-Thusi dalam awal risalahnya, Adabu 'l-Muta'aUimin (Etika Penentun Ilmu), berkata, "Kemuliaan ilmu pengetahuan sudah jelas bagi setiap orang. Karena ilmu pengetahuan adalah yang secara khusus berhubungan dengan kemanusiaan (sebagai ciri khas kemanusiaan). Di samping itu, karena perangai selain ilmu pengetahuan juga dimiliki semua binatang (makhluk hidup) lainnya, seperti berani, kuat, kasih sayang dan lain sebagainya. Dengan ilmu pengetahuan, Allah menampakkan keutamaan Adam kepada para Malaikat. Bahkan mereka diperintahkan agar bersujud kepadanya. Ilmu pengetahuan juga sebagai sarana untuk mencapai kebahagiaan abadi, jika ilmu pengetahuan itu memang diamalkan sepenuhnya".)
Hasan Al-Bashri juga mengatakan, "Jika ilmu pengetahuan mempunyai gambar, maka gambarnya lebih indah dari gambar matahari, bulan, bintang-bintang dan langit ")
2. Mengadakan lomba antar anak-anak.
Dalam menigkatkan minat baca anak yang kedua adalah dengan mengadakan lomba-lomba untuk anak. Di antaranya lomba kecepatan membaca dan lomba jumlah buku yang dibaca dalam waktu yang dibatasi. Kemudian, hasil bacaan mereka diuji. Dan untuk memberikan semangat dan gairah, disediakan hadiah bagi pemenang.
Metode menghormati anak ini dapat mendorong minat untuk melakukan perbuatan baik, sesuai anjuran Imam Al-Ghazali. Dalam Juz III buku Ihya'-nya, ia berkata, "Jika tampak pada diri anak kecil budi pekerti yang bagus dan perbuatan yang terpuji, maka sangat perlu anak tersebut dihormati dan diberi hadiah yang menggembirakannya. Juga dipuji di hadapan orang-orang, untuk mendorong agar selalu berbudi pekerti yang baik dan berperi laku terpuji"
Menghormati anak, memberikan dorongan dengan memberikan hadiah atau dengan sekedar pujian, adalah sesuai dengan sabda Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh Ath-Thabrani:
تَهَادُوْا وَتَحَابُّوْا ٠
"Saling beri memberi hadiahlah kalian, niscaya kalian saling cinta mencintai".
Dan sesuai juga dengan sabdanya yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan An-Nasa'i:
مَنْ أَسْدَى إِلَيْكُمْ مَعْرُوْفًا فَكَا فِؤُوْهُ٬فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِيْعُوْا فَادْعُوْالَهُ٠
"Siapa saja yang berbuat baik kepadamu, maka berilah ia hadiah. Jika kalian tidak bisa maka doakanlah ia".
Sesuai pula dengan apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar ra.:
أَنَّ النَّبِيّ صَلَّى اﷲُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَبَّقَ بَيْنَ الْخَيْلِ وَأَعْطَى السَّابِقَ ٠
"Bahwa Rasulullah saw. melombakan pacuan kuda dan memberi hadiah kepada yang menang".
3). Cara ketiga dalam meningkatkan minat baca anak adalah dengan memberi pemahaman kepada anak bahwa apa yang dibaca dan dipelajarinya dari bacaan yang berfaedah dan ilmu yang bermanfaat, jika disertai dengan niat yang suci dan maksud yang ikhlas, maka baginya pahala yang sama dengan pahala orang-orang mukmin patuh beribadah, berdasarkan sabda Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh Asy-Syaikhani:
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ٬ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِى ءٍ مَانَوَى٠٠٠
Sesungguhnya, amal perbuatan tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya setiap orang mempunyai niat masing-masing.
Duri hadits ini, para ahli fiqh mengambil konklusi hukum dibawah ini:
اِنَّ النِّيَّةَ الصَّالِحَةَ تُقَلِّبُ الْعَادَةَ عِبَادَةٌ ٠
"Sesungguhnya niat yang suci dapat merubah adat kebiasaan menjadi ibadah ".
Tidak diragukan, bahwa anak, ketika mengetahui bahwa ia mendapat 'upah-hadiah' dari membacanya, mendapat pengajaran dari Allah swt. atas usahanya mencapai ilmu dan membekali diri dengan ilmu pengetahuan, maka ia dengan penuh gairah akan menyiapkan dirinya untuk lebih berminat membaca tanpa mengabaikan setiap kesempatan!
4). Menciptakan suasana hening, lingkungan yang bersih dan menyenangkan, sinar yang cukup, pemandangan yang memikat dan keheningan yang sempurna, dan mengatur suhu udara di waktu musim panas maupun di musim dingin. Upaya ini dapat membantu anak dalam membangkitkan minat membaca dan menggairahkannya.
5). Menyediakan buku yang bermacam-macam untuk anak, baik untuk perpustakaan rumah, perpustakaan sekolah, perpustakaan masjid maupun perpustakaan umum. Tidak syak, bahwa anak, ketika mendapatkan di hadapannya buku yang dihajatkan, baik buku kisah maupun sya'ir, sejarah maupun etika, maka dengan minat penuh gairah ia membaca buku tersebut.
6). Akhirnya, memberi pemahaman kepada anak bahwa waktu adalah pedang.
Bahwa tugas lebih banyak daripada waktu. Bahwa apa yang tidak diketahui lebih banyak daripada yang diketahui. Dan Islam memerintahkan kepada setiap Muslim untuk mengisi kekosongan dengan apa yang mendatangkan manfaat, sesuai sabda Rasulullah saw. dalam hadits yang diriwayatkan Muslim:
Bahwa tugas lebih banyak daripada waktu. Bahwa apa yang tidak diketahui lebih banyak daripada yang diketahui. Dan Islam memerintahkan kepada setiap Muslim untuk mengisi kekosongan dengan apa yang mendatangkan manfaat, sesuai sabda Rasulullah saw. dalam hadits yang diriwayatkan Muslim:
اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ ׃ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ ، وَشَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ ، وَغِنَكَ قَبْلَ فَقْرِكَ٠
"Pergunakanlah lima sebelum datangnya lima: Hidupmu sebelum matimu, sehatmu sebelum sakitmu, kekosonganmu sebelum kesibukanmu, masa mudamu sebelum masa tuamu dan kekayaanmu sebelum kefakiranmu".
Demikianlah cara-cara islam dalam menggugah dan meningkatkan minat baca anak yang disertai dengan dalil hadits nabi.
Posting Komentar untuk "Cara Meningkatkan Minat Baca Anak"