Kata silaturahim atau silaturahmi mempunyai makna yang besar dalam islam. Silaturahmi sangat dianjurkan dalam islam silaturahim dan sebaliknya memutuskan hubungan silaturahmi adalah sangat ditentang dalam islam. Berikut ini adalah pemaparan tentang silaturahmi dalam ajaran dan aturan islam berdasarkan dalil dari firman Allah dan hadits Nabi Muhammad saw.
Perhatikan bait-bait silaturahmi dalam ajaran islam berikut ini:
Jalin silaturahmi dan maafkan orang yang ingin memutuskan silaturahmi kepadamu. Kamu dapat melakukan itu semua hanya dengan akhlak yang mulia. Dan ketiga, maafkanlah terhadap orang-orang yang terang-terangan melakukan kezhaliman kepadamu.
Arti bait nazham di atas adalah bahwa : anjuran menjalin silaturahmi dan memaafkan orang yang ingin memutuskan silaturahmi dan mengharamkan pemberian kepadamu. Akan tetapi dalam melakukan itu harus diiringi dengan sifat kasih sayang dan merasa cukup dengan apa yang dia dapat.
Berkenaan dengan sifat kasih sayang ini didasari dalil firman Allah, "Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya." (al-Qashash [28] :73)
Sedangkan sikap merasa cukup dengan apa yang dia dapat berdasarkan dalil firman Allah, "Dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang telah Dia ciptakan, dan Dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan." (an-Nahl [16]:81)
Bait nazham silaturahmi atau silaturahim di atas, didasari dengan dalil hadist nabi, "Ada tiga perkara barangsiapa yang memilikinya maka dia telah mengumpulkan akhlak-akhlak yang mulia: kamu menjalin silaturahmi kepada orang yang memutuskan silaturahmi kepadamu, memberikan orang yang mengharamkan pemberian kepadamu dan memaafkan orang yang melakukan kezhaliman kepadamu.
Hadits Nabi, diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib, Rasulullah bersabda, apakah kamu ingin aku tunjukkan sebaik-baiknya akhlak di dunia dan akhirat? Kamu menjalin silaturahmi kepada orang yang memutuskan silaturahmi kepadamu, memberikan orang yang mengharamkan pemberian kepadamu dan memaafkan orang yang melakukan kezhaliman kepadamu." (HR.Thabrani)
Hadits Nabi, diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, "Ada tiga perkara, barangsiapa yang melakukan itu maka dia akan dihisab oleh Allah dengan penghisaban yang mudah dan memasukkannya ke surga sebab sifat kasih sayangNya: kamu menjalin silaturahmi kepada orang yang memutuskan silaturahmi kepadamu, memberikan orang yang mengharamkan pemberian kepadamu dan memaafkan orang yang melakukan kezhaliman kepadamu." (HR. Hakim)
Dalil Allah dalam Al Qur'an, Allah berfirman, "Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf (kebaikan), serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh." (al-A’raaf [7):199)
"Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu." (an-Nisaa [4]: 1) Artinya: Jalinlah silaturahmi dan jangan memutuskannya.
Dalil firman Allah yang lain "Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (an-Nuur [24]:22)
Hadits, Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, seseorang berkata, “Wahai Rasulullah, aku memiliki keluarga yang aku selalu berusaha menjalin silaturahmi kepadanya tetapi mereka memutuskan silaturahmi kepadaku, aku berbuat baik kepadanya tetapi mereka melakukan kejahatan kepadaku dan aku menyantuninya tetapi mereka membodohi aku?” beliau berkata, "Apabila kamu seperti yang kamu katakan, maka seakan-akan kamu memberi mereka makanan kerikil yang panas. Sesungguhnya kamu akan selalu mendapatkan pertolongan dari Allah selama kamu seperti itu." (HR. Muslim)
Arti dari "Seakan-akan kamu memberi mereka makanan kerikil yang panas." adalah balasan yang diberikan kepada mereka, sebab perbuatan kejahatan yang mereka lakukan terhadap orang yang berbuat baik kepadanya.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah Rasulullah bersabda, “Allah berkata kepada rahim, 'Barangsiapa yang menyambungmu maka Aku akan sambungkan antara dia denganKu dan barangsiapa yang memutuskanmu maka aku akan memutuskan antara dia dengan Aku." (HR. Bukhari)
Diriwayatkan oleh Aisyah radhiallahu'anha, Rasulullah berkata, "Rahim bergantung di arsy, dia berkata, 'Barangsiapa yang menyambungiku maka Allah akan menyambungkannya dan barangsiapa yang memutuskanku maka Allah akan memutuskannya.'" (HR.Bukhari-Muslim)
Diriwayatkan oleh Ummi Kultsum bin Uqbah radhiallahu'anha, Rasulullah saw bersabda, "Sebaik-baiknya sedekah adalah sedekah kepada orang yang memusuhinya." (HR. Ibn Huzaimah)
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda, "Demi Zat yang diriku ada padaNya, Allah tidak akan menerima sedekah dari seorang yang memiliki keluarga yang membutuhkan silaturahmi dengannya (agar menerima sedekahnya), tetapi dia memberikan sedekah itu kepada orang lain. Demi Zat yang diriku ada padaNya, Allah tidak akan melihatnya pada hari kiamat." (HR. Thabrani)
Perhatikan bait-bait silaturahmi dalam ajaran islam berikut ini:
Jalin silaturahmi dan maafkan orang yang ingin memutuskan silaturahmi kepadamu. Kamu dapat melakukan itu semua hanya dengan akhlak yang mulia. Dan ketiga, maafkanlah terhadap orang-orang yang terang-terangan melakukan kezhaliman kepadamu.
Arti bait nazham di atas adalah bahwa : anjuran menjalin silaturahmi dan memaafkan orang yang ingin memutuskan silaturahmi dan mengharamkan pemberian kepadamu. Akan tetapi dalam melakukan itu harus diiringi dengan sifat kasih sayang dan merasa cukup dengan apa yang dia dapat.
Berkenaan dengan sifat kasih sayang ini didasari dalil firman Allah, "Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya." (al-Qashash [28] :73)
Sedangkan sikap merasa cukup dengan apa yang dia dapat berdasarkan dalil firman Allah, "Dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang telah Dia ciptakan, dan Dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan." (an-Nahl [16]:81)
Bait nazham silaturahmi atau silaturahim di atas, didasari dengan dalil hadist nabi, "Ada tiga perkara barangsiapa yang memilikinya maka dia telah mengumpulkan akhlak-akhlak yang mulia: kamu menjalin silaturahmi kepada orang yang memutuskan silaturahmi kepadamu, memberikan orang yang mengharamkan pemberian kepadamu dan memaafkan orang yang melakukan kezhaliman kepadamu.
Hadits Nabi, diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib, Rasulullah bersabda, apakah kamu ingin aku tunjukkan sebaik-baiknya akhlak di dunia dan akhirat? Kamu menjalin silaturahmi kepada orang yang memutuskan silaturahmi kepadamu, memberikan orang yang mengharamkan pemberian kepadamu dan memaafkan orang yang melakukan kezhaliman kepadamu." (HR.Thabrani)
Hadits Nabi, diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, "Ada tiga perkara, barangsiapa yang melakukan itu maka dia akan dihisab oleh Allah dengan penghisaban yang mudah dan memasukkannya ke surga sebab sifat kasih sayangNya: kamu menjalin silaturahmi kepada orang yang memutuskan silaturahmi kepadamu, memberikan orang yang mengharamkan pemberian kepadamu dan memaafkan orang yang melakukan kezhaliman kepadamu." (HR. Hakim)
Dalil Allah dalam Al Qur'an, Allah berfirman, "Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf (kebaikan), serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh." (al-A’raaf [7):199)
"Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu." (an-Nisaa [4]: 1) Artinya: Jalinlah silaturahmi dan jangan memutuskannya.
Dalil firman Allah yang lain "Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (an-Nuur [24]:22)
Hadits, Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, seseorang berkata, “Wahai Rasulullah, aku memiliki keluarga yang aku selalu berusaha menjalin silaturahmi kepadanya tetapi mereka memutuskan silaturahmi kepadaku, aku berbuat baik kepadanya tetapi mereka melakukan kejahatan kepadaku dan aku menyantuninya tetapi mereka membodohi aku?” beliau berkata, "Apabila kamu seperti yang kamu katakan, maka seakan-akan kamu memberi mereka makanan kerikil yang panas. Sesungguhnya kamu akan selalu mendapatkan pertolongan dari Allah selama kamu seperti itu." (HR. Muslim)
Arti dari "Seakan-akan kamu memberi mereka makanan kerikil yang panas." adalah balasan yang diberikan kepada mereka, sebab perbuatan kejahatan yang mereka lakukan terhadap orang yang berbuat baik kepadanya.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah Rasulullah bersabda, “Allah berkata kepada rahim, 'Barangsiapa yang menyambungmu maka Aku akan sambungkan antara dia denganKu dan barangsiapa yang memutuskanmu maka aku akan memutuskan antara dia dengan Aku." (HR. Bukhari)
Diriwayatkan oleh Aisyah radhiallahu'anha, Rasulullah berkata, "Rahim bergantung di arsy, dia berkata, 'Barangsiapa yang menyambungiku maka Allah akan menyambungkannya dan barangsiapa yang memutuskanku maka Allah akan memutuskannya.'" (HR.Bukhari-Muslim)
Diriwayatkan oleh Ummi Kultsum bin Uqbah radhiallahu'anha, Rasulullah saw bersabda, "Sebaik-baiknya sedekah adalah sedekah kepada orang yang memusuhinya." (HR. Ibn Huzaimah)
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda, "Demi Zat yang diriku ada padaNya, Allah tidak akan menerima sedekah dari seorang yang memiliki keluarga yang membutuhkan silaturahmi dengannya (agar menerima sedekahnya), tetapi dia memberikan sedekah itu kepada orang lain. Demi Zat yang diriku ada padaNya, Allah tidak akan melihatnya pada hari kiamat." (HR. Thabrani)
Posting Komentar untuk "Silaturahmi Menyambung Tali dengan Allah"