Obat bisa jadi tidak berpengaruh, mungkin akibat kondisi tubuh pasien yang tidak bisa menerimanya dan bisa juga karena adanya sesuatu yang menghalangi efek pengaruh obat. Ketika kondisi tubuh dapat menerima obat dengan baik, tentu ia mendapatkan pengaruh manfaatnya sesuai kadar penerimaannya.
Begitu juga hati, dalam pengobatan dengan ruqyah dan ta'awudz, jika ia menerimanya dengan baik, juga terdapat kemantapan dan tekad yang kuat pada sang peruqyah maka akan membawa dampak pengaruh yang signifikan dalam penyembuhan.
Sama juga halnya dengan doa, ia termasuk faktor utama yang dapat menolak sesuatu yang tidak disukai dan mewujudkan sesuatu yang diminta. Terkadang, bisa jadi hasilnya tidak seperti yang dibayangkan. Ini bisa terjadi sebab lemahnya doa, isinya tidak disukai Allah karena mengandung permusuhan, dan bisa juga sebab lemahnya hati si pendoa sehingga tidak khusyuk menghadap Allah saat berdoa. Demikian itu ibarat busur panah yang sangat kendur beserta anak panahnya yang terlontar dengan lembek.