Jatuhnya kehormatan, derajat, dan kemuliaan di sisi Allah dan Manusia

Di antara dampak buruk kemaksiatan lainnya adalah jatuhnya kehormatan, derajat, dan kemuliaan di sisi Allah dan di pandangan makhluk. Makhluk yang paling mulia di sisi-Nya adalah yang paling bertakwa di antara mereka. Dan, makhluk yang paling dekat dengan-Nya adalah yang paling taat kepada-Nya. 

Tingkat kedekatan hamba diukur menurut kadar ketaatannya. Apabila hamba durhaka dan menyimpang dari perintah Allah, jatuhlah derajatnya dalam pandangan-Nya dan Dia pun menjatuhkan kehormatannya di hati para hamba-hamba-Nya. Tatkala ia tidak lagi dihormati oleh makhluk dan menjadi rendah derajatnya maka seperti itulah mereka akan memperlakukannya. Ia merasakan kehidupan yang terburuk di tengah-tengah mereka, yakni tidak dianggap, jatuh derajatnya, buruk keadaannya, tidak terhormat, dan tidak bahagia. 

Ketika seseorang tidak dianggap, terhina dan direndahkan dalam hidupnya, datanglah kepadanya rasa resah, susah, sedih, tanpa kesenangan dan kebahagiaan. Di manakah nikmatnya maksiat dalam kepedihan ini?! Seandainya saja nafsu syahwat itu tidak memabukkan?! 

Di antara kenikmatan terbesar yang diberikan Allah kepada hamba adalah diangkat kehormatannya dan diluhurkan derajatnya di tengah-tengah makhluk. Demikianlah Allah telah mengaruniakan kekhususan para nabi dan rasul-Nya yang tidak Dia berikan kepada selain mereka. Allah Swt. berfirman: 

"Dan, ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, lshaq, clan Ya'qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi. Sesungguhnya, Kami telah menyucikan mereka dengari (menganugerahkan kepada mereka) sebutan yang mulia yaitu selalu mengingatkan (manusia)kepada akhirat.(Q.S. Shad [38] : 45-46)” 

Maksudnya, Kami anugerahkan kepada mereka sebutan bagus yang terkenang hingga menjadi pembicaraan manusia di dunia Itu adalah baiknya tutur kata yang diminta oleh Nabi Ibrahim As. ketika ia berdoa: 

"Dan, jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian.(Q.S. Asy-Syu’araa’ [26] : 84)" 

 Allah Swt. berfirman mengenai diri-Nya dan nabi-Nya: 

"Kami anugerahkan kepada mereka sebagian dari rahmat Kami. Dan, kami jadikan mereka buah tutur yang baik nan mulia.(Q.S. Maryam [19] :50) 

" Dia juga berfirman kepada Nabi Saw.: "Dan, Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)-mu.(Q.S. Alam nasyrah [94] : 4)” 

Dengan mengikuti ajaran yang dibawa para rasul maka bagian dari ke¬muliaan akan didapatkan sesuai dengan tingkat ketaatan dan ketundukan ham¬ba Dan, setiap orang yang menentang pura Rasul maka ia akan jauh dari kemuliaan sesuai dengan tingkat penentangan dan kedurhakaannya.