Termasuk dampak buruk dari dosa-dosa adalah dapat menghilangkan nikmat-nikmat dan mendatangkan malapetaka. Nikmat tidak akan lenyap dan petaka tidak akan terjadi kecuali sebab dosa yang dilakukan. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Ali bin Abi Thalib Ra., "Bencana tak akan terjadi kecuali dosa, dan ia tidak akan dihapus kecuali dengan taubat."
Allah Swt. berfirman:
"Dan, apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah me¬maafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). (Q.S. Asy-Syuura [42] :30)"
"(Siksaan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya, Allah sekali-kali tidak akan mengubah suatu nikmat yang lelah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum hingga kaum itu mengubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri. Dan, sesungguhnya, Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.(Q.S. Al-Anfaal [8] :53)"
Allah Ta'ala memberitahukan bahwa Dia tidak akan meng¬ubah nikmat-Nya yang diberikan kepada seseorang hingga ia mengubahnya sendiri, seperti mengubah ketaatan menjadi ke¬maksiatan, syukur menjadi kufur, dan sebab-sebab keridhaan-Nya menjadi sebab-sebab kemurkaan-Nya. Apabila ia mengubah ke¬adaannya, Allah juga mengubahnya sebagai balasan yang setimpal. Tuhan tidak pernah berbuat aniaya terhadap hamba-hamba-Nya.
Jika hamba mengubah maksiat menjadi ketaatan, Allah akan mengubah hukuman menjadi keselamatan dan kehinaan menjadi kemuliaan. Allah berfirman:
“Sesungguhnya, Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.(Q.S. Ar-Ra’d [13] : 11) "
Allah berfirman dalam hadits Qudsi, "Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, tidak seorang pun dari hamba-Ku yang berpindah dari keadaan yang Aku sukai kepada keadaan yang Aku benci, kecuali Aku juga mengubah apa yang ia sukai menjadi sesuatu yang ia benci. Dan, tidak seorang pun dari hamba-Ku yang berpindah dari kondisi yang Aku benci kepada kondisi yang Aku sukai, kecuali Aku mengubah apa yang ia benci menjadi sesuatu yang ia sukai."
Seorang penyair melantunkan syairnya:
Peliharalah nikmat yang telah kau terima!
Sesungguhnya, dosa-dosa itu bisa melenyapkannya
Nikmat didapat dengan taat kepada Tuhan
Sementara Tuhan cepat sekali mendatangkan bencana
Jauhilah perbuatan aniaya selagi bisa!
Menganiaya para hamba sangatlah berbahaya
Berjalanlah dengan hal t ih antara makhluk
Tentu kamu akan melihat akibat mereka yang aniaya
Itulah kediaman mereka di kemudian
Yang menjadi saksi nyata atas mereka
Tiada yang lebih berbahaya bagi mereka daripada aniaya
Itulah yang menjadi sebab binasa
Banyak dari mereka telah meninggalkan taman,
Istana, dan juga meninggalkan yang lain
Mereka masuk ke dalam neraka, nikmat pun lenyap
Segala yang mereka dapatkan dulu hanyalah bagai mimpi