Termasuk di antara dampak buruk dosa adalah hamba tersebut dilupakan dan ditinggalkan oleh Allah hingga ia hanya bersama nafsunya dan setan. Ini adalah kehancuran yang tak dapat diharapkan selamat darinya. Allah berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)!, dan bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan. Dan, janganlah kamu seperti orang- orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka Itu adalah orang- orang yang fasik. (Q.S. Al-Hasyr [59] : 18-19)"
Allah memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk bertakwa kepada-Nya dan Dia melarang orang-orang mukmin meniru perbuatan orang yang dilupakan oleh-Nya karena meninggalkan ketakwaannya. Dia memberitahukan bahwa orang yang meninggalkan ketakwaan akan diberi hukuman berupa lupa pada dirinya sendiri, yakni melupakan apa-apa yang baik bagi dirinya dan apa-apa yang bisa menyelamatkannya dari siksa-Nya, apa-apa yang mendatangkan kehidupan abadi, kelezatan yang sempurna, kesenangan, dan juga kenikmatan. Allah membuat mereka lupa akan itu semua sebagai balasan karena mereka telah lupa untuk mengagungkan-Nya, takut pada-Nya, dan melaksanakan perintah-Nya.
Ahli maksiat telah melalaikan kesejahteraan hidupnya di dunia dan akhirat. Allah membuat hatinya lalai dari berdzikir, lalu ia menuruti hawa nafsu dan melewati batas. Telah lenyap kemaslahatan hidupnya di dunia maupun di akhirat. Ia telah melampaui batas dan menjual akhiratnya hanya karena kesenangan yang sedikit seperti awan di musim panas, mimpi dalam tidur, atau bayangan yang cepat hilang. Orang yang cerdas tak akan tertipu dengan hal-hal yang seperti itu.