Setelah selesai shalat 'Id/hari daya, sunnah dibacakan dua khutbah. Berikut ini kami terangkan secara ringkas caranya:
1. Kedua khutbah ini harus dibaca sesudah shalat, jadi tidak seperti halnya khutbah Jum'at.
Dan hal itu, dikarenakan meniru contoh Nabi SAW.
Al-Bukhari (920) dan Muslim (888) telah meriwayatkan dari Ibnu Umar RA, dja berkata:
كَانَ النَّبِيَّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاَبُوْبَكْرٍ وَعُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا يُصَلُّوْنَ الْعِدَيْنِ قَبْلَ الْخُطْبَةِ
Nabi SAW, Abu Bakar dan Umar -Radhiyallahu 'Anhuma melaku¬kan dua shalat 'ld sebelum khutbah.
Dan al-Bukhari (932) meriwayatkan pula dari Ibnu 'Abbas RA, dia berkata:
خَرَجْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ فِطْرٍ وَاََضْحَى، فَصَلَّى ثُمَّ خَطَبَ
Aku keluar bersama Nabi SAW pada Hari Raya Fitrah dan Adhha, maka beliau shalat kemudian khutbah.
Dengan demikian, kalau khutbah mendahului shalat, maka khutbah itu tidak sah.
2. Semua yang telah kami terangkan mengenai rukun-rukun dan sunnah-sunnah khutbah Jum'at, berlaku pula pada khutbah 'ld.
Asy-Syafi'i, Rahimahullahu Ta'ala, meriwayatkan dari Ubaidillah bin Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud RA, dia berkata:
اَلسُّنَّةُ اَنْ يَخْطُبَ اْلاِمَامُ فِى الْعِدَيْنِ خُطْبَتَيْنِ، يَفْصِلُ بَيْنَهُمَا بِجُلُوْسٍ
(Menurut) as-Sunnah, imam menyampaikan dua khutbah pada 'Idul Fitri dan 'Idul Adhha, dengan memisahkan antara keduanya dengan duduk.
3. Khutbah pertama, sunnah dimulai dengan 9 kali takbir, sedang khut¬bah yang kedua dengan 7 kali takbir.
Al-Baihaqi meriwayatkan dari 'Ubaidillah tersebut tadi, dia ber¬kata:
اَلسُّنَّةُ اَنْ تُفْتَتَحَ الْحُطْبَةُ بِتِسْعِ تَكْبِيْرَاتٍ تَتْرَى، وَالثَّانِيَةُ بِسَبْعِ تَكْبِيْرَاتٍ تَتْرَى
(Menurut) as-Sunnah, khutbah dimulai dengan sembilan kali takbir berturut-turut, dan yang kedua juga dengan tujuh kali takbir berturut-turut.