Agama islam tidak berhenti pada batas mempopulerkan prinsip perdamaian, namun lebih jauh dari pada dijadikannya perdamaian sebagai dasar bagi hubungan antar sesama manusia, antar bangsa-bangsa dan antar negara-negara.
Tentang hubungan antar sesama muslim, berfirmanlah Allah:
“Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara.” (Al-Hujuraat 10).
Bersabda Rasulullah saw:
مثل المؤمنين فى توادّهم وتراحمهم وتعاطفهم كمثل الجسد إذااشتكى منه عضو تداعى له سائر الجسد بالحمّى والسّهر.
“Perumpamaan para mukminin dalam berkasih sayang, saling cinta-menyinta dan beramah-tamah adalah seumpama satu badan yang apabila salah satu anggotanya terkena penyakit, maka seluruh tubuh turut merasa dengan menderita demak dan melek”.
Demikianlah hubungan sesama orang Islam yang didasarkan atas persaudaraan, rasa simpati dan kasih sayang, sedang hubungan orang-orang Islam dengan umat-umat lain adalah hubungan perkenalan, tolong-menolong dan keadilan. Berfirmanlah Allah swt:
“Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.” (Al-Hujuraat 13).
Berfirmanlah Allah tentang sikap yang harus diambil oleh orang-orang Islam terhadap orang-orang dari agama lain sebagai berikut:
“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan Berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang Berlaku adil.” (Al-Mumtahanah 8).