Disebutkan dalam kitab-kitab bahasa, kata ibadah berarti taat, tunduk, hina, dan berbakti. Tak ada yang wajib disembah (diibadahi) kecuali hanya yang memberikan nikmat, yaitu Allah SWT.
Al-Ustadz Abul A’la Al-Maududi mengatakan, bahwa pengertian ibadah yang paling pokok ialah, hendaknya seseorang tunduk terhadap keluhuran Allah dan tunduk pada kekuasan-Nya, kemudian ia harus mengekang kebebasannya demi yang ditundukinya. Dan ia harus mengekang kebebasannya demi yang ditundukinya. Dan ia tidak akan berbuat menentang Allah dan mengikuti kehendak-Nya. Pekerjaan seorang hamba ialah taat kepada Tuhan dan menjalankan perintah-perintah-Nya. Oleh sebab itu, ibadah mengandung pengertian taat.
Kemudian Al-Ustadz Al-Maududi menambahkan, selain pengertian tadi, ada suatu unsur perasaan yang tertanam dalam hati. Perasaan ini kemudian direalisasikan dalam bentuk ibadah dan melaksanakan syiar-syiar agama, sebagai tanda terima kasih atas nikmat-nikmat yang telah dianugerahkan oleh Allah SWT kepadanya.
Asy-Syekh Muhammad ‘Abduh memberikan komentarnya: “Ibadah ialah menyerahkan diri sepenuhnya yang timbul dari rasa kagum terhadap yang dipuja; dan pelakunya sendiri tidak mengetahui dari mana asal kekagumannya itu. Selain itu ia pun meyakini kekuasaan-Nya yang di luar batas kemampuan manusia; atau secara singkatnya si pelaku menyadari kesemuanya itu, namun untuk mengetahuinya masih di luar batas kemampuan”.
Syekh Al-Islam Ibnu Taimiyah mengatakan : “Ibadah pada asalnya mengandung pengertian rasa hina terhadap yang dipujanya. Tetapi yang dimaksud dengan pengertian ibadah sebenarnya ialah mengandung pengertian rasa hina dan cinta diri. Jadi, ibadah mencakup dua pengertian yaitu rasa hina diri di hadapan Allah dan mencakup dua pengertian yaitu rasa hina diri di hadapan Allah dan sangat mencintai Allah”. Kemudian beliau menambahkan : “Barangsiapa yang tunduk terhadap seseorang tetapi ia tidak mencintainya, maka ia bukanlah seorang pengabdi. Demikian pula sebaliknya, jika seseorang mencintai orang lain tetapi tidak mentaatinya, jika seseorang mencintai orang lain tetapi tidak mentaatinya, tidak pula ia dikatakan sebagai pengabdi”.
Berdasarkan penjelasan kata ibadah, kami dapat menyimpulkan pengertian ibadah yang sebenarnya sebagai berikut :
- Berpegang teguh pada apa yang telah disyari’atkan Allah dan dianjurkan oleh Rasul-Nya, baik yang berupa perintah-perintah, larangan-larangan, penghalalan dan pengharaman. Pengertian ini mengandung unsur taat dan tunduk kepada Allah.
- Hendaknya dalam melakukan ajaran tersebut, benar-benar keluar dari hati yang penuh rasa cinta terhadap Allah SWT. Dalam alam wujud ini, tak ada sesuatu pun yang lebih patut untuk dicintai selain Allah. Allah adalah Yang mempunyai keutamaan dan Allah-lah yang patut dipuja.