Tak dapat disangkal lagi bahwa iman kepada Allah adalah merupakan sumber kekuatan dan ketenteraman, dan sebaliknya ingkar kepada Allah merupakan sumber malapetaka dan segala kejahatan. Sebabnya, iman kepad Allah akan menuntut manusia kepada perbuatan yang dirinya selalu di dalam pengawasan-Nya. Dengan demikian, seseorang selalu berbuat taat kepada hukum-hukum Allah serta ajaran-ajaran yang diturunkan kepada Nabi-Nya.
Selain itu, iman kepada hari pembalasan akan membuat seseorang berbuat lurus di dalam pekerjaannya, menjauhi kejahatan dan selalu berjalan di jalan yang benar atau jalan yang diridhai-Nya.
Sedangkan ingkar kepada Allah akan membuat manusia lepas kendali dan menuruti segala kemauan hawa nafsu, serta tidak ada norma yang mampu membendungnya.
Dalam hal ini Al-Qu’an telah membicarakan sifat orang-orang kafir :
“Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zhalim”. (Q.S. 2 : 254).
Iman kepada Allah juga akan menghiasi jiwa dengan ketenangan dan memancarkan nur sebagai pembimbing di dalam kegelapan. Dengan demikian, kaum beriman tidak pernah mengenal putus asa. Al-Qur’an telah memberikan penjelasan bahwa Allah akan selalu menolong kaum beriman dan akan memberi petunjuk dengan keimanannya itu. Sedang ingkar kepada Allah akan menyebabkan kekosongan jiwa dan selalu mengancamnya dengan keputusan serta pessimistis ketika ditimpa musibah :
“Sesungguhnya tiada keputusan dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir:. (Q.S. 12 : 87).
Posting Komentar untuk "Iman Kepada Allah dan Sumber Keutamaan"