Doa dan Tasbih Menghadapi Musibah

Mengenai do'a dan tasbih ini tidak akan panjang lebar untuk diuraikan, hanya saja mungkin dalam pembahasan nantinya akan diberikan cerita atau kisah mengenai masuknya Islam seseorang. 

Di samping itu juga nantinya akan dijelaskan mengenai ayat-ayat Al-Qur'an yang dapat dijadikan sebagai perisai bagi seorang mukmin di dalam menghadapi segala macam musibah atau peristiwa. 

Sebagaimana yang telah ditegaskan oleh Hasan putra S. Ali yaitu : "Aku jamin orang yang secara terus-menerus membaca 20 ayat, maka selamatlah dari segala kejahatan syetan dan juga selamat dari penguasa yang dlalim, atau terhindar dari para rampok dan juga hewan-hewan yang sangat buas dan liar". 

Adapun perincian 20 ayat tersebut adalah sebagai berikut: 1. Ayat Kursi (satu ayat). 2. Surat Al-A'raf ayat : 54, 55 dan 56. 3. Surat Ash Shafafat ayat : 1 sampai 10 4. Surat Ar-Ruum ayat : 33, 34 dan 35. 5. Surat Hashr ayat : 22, 23 dan 24. Sebagai akhir dari pembahasan ini, maka akan dicuplikkan sebuah kisah mengenai masuk Islamnya seorang Yahudi. 

Ibnu Abbas telah berkata: Di negeri Syiria ada seorang Yahudi, pada suatu hari (sabtu) pertama kali ia membaca kitab dan menemukan ayat-ayat yang menerangkan akan sifat-sifat Nabi Muhammad saw. sebanyak empat (4) halaman, kemudian lembaran tersebut dirobek dan dibakarnya. 

Kemudian pada hari (sabtu) kedua, ia menemukan sebanyak 8 halaman, dan dibakar lagi. Kemudian pada hari (sabtu) berikutnya ia dapatkan 12 halaman, untuk yang kali ini dia tidak membakarnya, bahkan dia berfikir : "jika dirobek dan di bakarnya, akhirnya semua memuat akan sifat-sifat Nabi Muhammad saw, kemudian ia bertanya kepada kawan-kawannya : Sebenarnya siapa sih Nabi Muhammad saw. itu ? 

Mereka menjawab : "Ia pendusta, lebih baik kamu jangan melihatnya, dan jangan sampai ia melihatmu, lalu ia berkata : "Demi,. Taurat Musa, kalian tiada hak untuk melarangku berkunjung kepadanya (Nabi Muhammad)", dan ia bersikeras untuk menemuinya dengan menggunakan kendaraan ke Madinah, setelah sampai kemudian disambut oleh Salman, dan ia mengira bahwa : Ini dia Nabi Muhammad, orangnya benar- benar tampan sekali. 

Padahal Beliau (Nabi) telah meninggal 3 hari yang lalu, Salman dalam keadaan duka karena ditinggal wafat oleh nabi menyambut kedatangannya sambil menangis dan berkata : "Aku adalah hamba sahaya Nabi Muhammad saw, lalu dia ke mana ?". Fikir Salman: "Jika kujawab sudah wafat, mungkin ia akan pulang secepatnya, dan jika disebutkan masih hidup, pasti aku berdusta. 

Maka Salman menjawabnya: "Mari aku antarkan kepada para sahabat beliau di Masjid". Lalu ia diajak ke Masjid, sedangkan para sahabat tengah berduka cita atas wafatnya Nabi Muhammad saw. Kemudian dia masuk ke dalam Masjid dengan mengucapkan salam: ASSALAMU ALAIKA YA MUHAMMAD, perkiraannya adalah Muhammad itu masih hidup, sehingga membuat beban duka para sahabat yang semakin mendalam. 

Para sahabat menjawab dengan disertai menangis, para sahabat bertanya : "Siapakah engkau ini ?. Kau menambah beban duka kami, mungkin kau orang asing ? tidak tahukah bahwa Nabi Muhammad saw. telah wafat tiga hari yang lalu", kemudian orang Yahudi itu ikut berbelasungkawa sambil menjerit sedalam-dalamnya : "Sia-sialah perjalananku ini seandai nya aku membaca Taurat dan tidak menemukan keterangan sifat-sifat Nabi Muhammad saw, dan seandainya aku membacanya lalu dapat segera bertemu atau melihatnya. 

Kemudian ia bertanya : "S. Ali ada di sini, mungkin ia dapat menjelaskan ?". S. Ali menjawab : "Ya ada di sini". Tanya S. Ali : "Siapa dan dari mana kau ini". Jawabnya : "Aku telah tahu pasti tentang namamu yang dimuat dalam kitab Taurat. Lalu S. Ali berkata menjelaskan sifat-sifat Nabi Muhammad saw. adalah demikian : Rasulullah saw. itu adalah orangnya tidaklah terlalu tinggi dan tidak pula pendek, bulat kepalanya, berdahi lebar, bola matanya, beralis tebal, cahaya dari selah- selah giginya keluar ketika tertawa, dadanya berbulu, telapak tangannya montok, dan telapak kakinya cekung, lebar langkahnya, kemudian di antara kedua bahunya bertanda: KHATAMUN NUBUWWAH, lalu Yahudi menjawab : "Benar keteranganmu hai Ali, demikianlah sifat-sifat Nabi Muhammad saw. yang diterangkan di dalam Taurat". 

Selanjutnya ia bertanya : "Apakah masih ada bekas-bekas bajunya, aku akan menciumnya?". Jawab S. Ali : "Ada, sebentar akan diambilkan", lalu S. Ali menyuruh Salman supaya mengambilkannya di rumah Fatimah dan katakan padanya minta jubbah Rasul saw, setelah Salman di muka pintu rumah Fatimah, ia berkata : "Wahai tempat kebanggaan para Nabi, dan keindahan para wali", sedangkan cucu Nabi yaitu Hasan dan Husein masih tengah menangis merasakan duka cita ditinggalkan oleh eyangnya tercinta, kemudian terdengar ketukan pintu dan Fatimah membukanya dan bertanya : "Siapakah yang mengetuk pintu anak yatim ?". Jawabnya : "Aku Salman, akan menyampaikan pesan S. Ali". Setelah disampaikan pesan tersebut, Fatimah menangis dan bertanya : "Siapakah yang akan mengenakan jubah ayah kesayanganku ?". Salman secara detail menceritakan kedatangan dan tujuan orang Yahudi tersebut, lalu dikeluarkan jubah yang sudah ditambal 7 tempat dengan serat kurma, Salman membawanya dan diserahkan kepada S. Ali. 

Setelah S. Ali menciumnya lalu dicium oleh para sahabat lainnya, dan Yahudi itu tidak ketinggalan menciumnya pula, seraya berkata : "Harum benar baunya", kemudian ia pergi ke makam Rasulullah saw menengadah ke langit dan berdo'a : "Ya Tuhan aku bersaksi bahwa Engkau adalah Tunggal, Maha Esa, tiada hajat kepada siapa pun, bahkan semuanya berhajat kepada-Mu, aku bersaksi sepenuhnya bahwa yang ada di makam ini adalah kekasih dan Rasul-Mu, aku meyakini segala yang beliau sampaikan. Ya Allah, jika Engkau berkenan menerima Islamku, maka saat ini juga Kau ambil nyawaku. 

Maka dengan seketika itu juga Yahudi .. jahili pingsan untuk selamanya, lalu jenazahnya dirawat oleh ... dimakamkan di pemakaman umrnat Islam "Baqi'il ... Semoga Allah mengasihinya. Dan Dia berkenan mengumpul kan kami diperhimpunan para sholihin. Amin.