Termasuk dampak buruk kemaksiatan adalah dapat mengubah hati yang sehat , menjadi sakit, dan hati yang lurus menjadi menyimpang hingga tak bisa lagi menerima siraman yang menghidupkannya serta obat yang menyehatkannya kembali.
Dampak pengaruh dosa-dosa terhadap hati seperti penyakit-penyakit yang menyerang tubuh, bahkan dosa adalah penyakit hati yang tidak dapat disembuhkan kecuali dengan meninggalkannya.
Para hamba yang berjalan menuju Allah sepakat bahwa puncak keinginan hati tidak akan tercapai hingga ia bisa sampai kepada Tuhan. Ia tidak akan sampai kepada-Nya kecuali jika ia dalam kondisi sehat. Ia tidak akari sehat hingga penyakitnya hilang dan diganti dengan obat. Yang demikian ini tidak akan berhasil kecuali dengan melawan hawa nafsu karena hawa nafsu itulah penyakitnya. Adapun obatnya adalah menentang keinginan hawa nafsu tersebut. Jika penyakit itu telah mendominasinya, bisa jadi ia terbunuh atau sekarat.
Orang yang menahan diri dari hawa nafsu maka tempat kembalinya adalah surga. Begitu pula di dunia ini, hatinya akan merasakan nikmat surga yang tak tertandingi. Perbandingan antara kenikmatan surga dengan kenikmatan yang lain seperti perbedaan antara kenikmatan dunia dengan kenikmatan akhirat. Tidak akan ada yang mempercayai hal ini kecuali orang yang hatinya telah merasakannya.
Sesungguhnya, Allah berfirman:
"Sesungguhnya, orang-orang yang banyak berbakti benar- benar berada dalam surga yang penuh kenikmatan. Dan, sesungguhnya, orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka.(Q.S. Al-Infithaar [82] :13-14)"
Jangan dikira firman ini hanya sebatas kenikmatan akhirat dan neraka Jahiim saja! Tetapi, terdapat tiga fase di dalamnya, yakni kehidupan dunia, alam barzakh, dan akhirat.
Mereka yang berbakti akan berada dalam kenikmatan, sedangkan yang durhaka berada dalam kesengsaraan. Adakah kenikmatan yang melebihi kenikmatan hati?! Dan, adakah siksaan yang lebih pedih dari siksaan hati?! Adakah siksaan yang lebih mengerikan daripada rasa takut, resah, susah, dan sempitnya hati int i asa kesepian ?!
Berpalingnya hati dari Allah dan akhirat serta ketergantungannya kepada selain-Nya hingga ia terputus dari merupakan siksa yang teramat pedih. Segala .sesuatu selain Allah yang dijadikan tempat bergantung dan juga disukai, akan mendatangkan siksa yang mengerikan.
Setiap orang yang mencintai sesuatu selain Allah akan disiksa tiga kali di dunia ini. Ia disiksa sebelum mendapatkannya hingga berhasil mendapatkannya. Jika sesuatu itu sudah didapatkan, ia disiksa dengan rasa khawatir kehilangannya dan berbagai macam gangguannya. Lalu, ia juga lebih tersiksa lagi ketika sesuatu itu telah hilang. Ini adalah tiga bentuk siksaan di dunia.
Adapun di alam barzakh maka siksaannya berupa perpisahan yang tidak mungkin bisa kembali lagi, penyesalan terhadap kenikmatan hakiki yang terlewatkan karena sibuk dengan perkara yang semu, kepedihan karena terhalang dari Allah, serta pedihnya penyesalan yang menghancurkan hati.
Rasa resah, susah, menyesal, dan sedih menjalar dalam hati seperti virus dan bakteri yang menyerang tubuh. Itu terjadi terus- menerus hingga tubuh pun menjadi remuk. Ketika itu, siksa akan menjadi lebih pahit dan menyakitkan. Berbeda dengan kenikmatan yang dirasakan oleh seseorang yang hatinya merasa senang, gembira, tenteram bersama Allah, rindu kepada-Nya, damai dalam cinta-Nya, dan tenang tenggelam dalam dzikir kepada-Nya. Demikian hingga saat ajal menjelang ada yang berkata, "Oh, indahnya..."
Ada juga yang berkata, "Ahli surga merasakan alangkah nikmatnya ini, mereka pun menikmati hidupnya di dunia."
Yang lain berkata: "Penduduk dunia yang malang mening¬galkan dunia tanpa pernah merasakan nikmatnya hidup dan hal terindah di dunia."
Yang lainnya lagi berkata : "Seandainya para raja dan anak- anaknya mengetahui nikmat yang kami rasakan, pasti mereka akan merampasnya dan kami pun siap melawan dengan menggunakan pedang."
Sebagian juga berkata, "Dunia adalah surga. Barang siapa yang belum memasukinya maka ia tidak akan bisa memasuki surga akhirat."
Maka dari itu, wahai orang yang telah menjual barang yang mahal dengan harga yang murah, dan tertipu karena tidak tahu nilai barang, bertanyalah kepada mereka yang tahu!
Alangkah menakjubkan ketika daganganmu dibeli oleh Allah dengan surga tempat kembali sebagai harganya, perantara akad jual belimu adalah Rasulullah Saw., dan kamu menjualnya dengan harga yang paling murah.
Ada gubahan syair yang berbunyi,
Jika ini perbuatan seorang hamba sendiri
Siapa lagi yang mampu memilikinya setelaknya
Hal yang demikian itu sangatlah mulia. Dan, barang siapa yang meremehkan Allah, tidak akan ada yang menghormatinya. Sesungguhnya, Allah menjalankan apa saja yang Dia kehendaki.