Makna dan Arti Persaudaraan dalam Islam

Orang-orang mu’min yang kaya maupun yang miskin adalah sesama saudara, sebagaimana difirmankan oleh Allah swt.: 
 
“Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara.” (Al-Hujurat 10) 

Arti persaudaraan tersebut ialah bahwa yang kuat menolong yang lemah yang kaya mengasihani yang miskin dan yang berdaya serta bertenaga membantu yang sudah tidak berdaya dan tak bertenaga. Inilah arti satu-satunya dari kata “bersaudara” yang termaksud dalam ayat tersebut di atas, sebagaimana diperjelas oleh ayat di bawah ini:

“Hai orang-orang yang beriman, Barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir.” (Al-Maidah 54). 

Allah menyebut di antara sifat-sifatnya orang-orang mu’min ialah bahwa mereka bersikap lemah lembut, berkasih sayang satu terhadap yang lain sebagaimana dipertegas lagi dalam ayat ini:

“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.” (Al-Fat’h 29). 

Maka jika persaudaraan itu mencakup semua jamaah orang-orang mu’min, tidaklah seharusnya di mu’min yang kaya mengingkari hak si mu’min yang miskin pada harta miliknya nda membiarkannya dalam kesengsaraan, kekurangan dan kelaparan. Karenanya Rasulullah saw. bersabda:

 ليس المؤمن الّذى يبيت شبعان وجاره جائع وهو يعلم

“Bukanlah mu’min orang yang bermalam dalam keadaan kenyang, padahal tetangganya berada dalam keadaan lapar, sedang ia mengetahui keadaan itu.” 

Ia dinyatakan oleh Rasulullah sebagai bukan mu’min, karena tidak ada padanya tanda-tanda iman, yang antara lain, ialah rasa kasih sayang dan sifat setia kawan terhadap sesama saudara mu’minnya. Dan iman yang tidak berbekas pada tingkah laku seseorang adalah seperti sebuah pohon yang tidak berbuah dan tidak pula memberi naungan dari terik matahari. Pohon yang demikian itu lebih patut ditebang daripada ditinggalkan bercokol tidak berguna.