Wuquf juga merupakan salah satu rukun haji, dan pelaksanaan haji tidak sah tanpa wuquf. Kehadiran seseorang di ‘Arafah harus tepat pada waktunya yang dimulai dari waktu Zhuhur di hari kesembilan bulan DzulHijjah sampai dengan terbitnya fajar hari Nahar (Idul Adha).
Pada tempat ini, orang-orang yang melakukan haji banyak berdo’a memohon kepada Tuhan dengan penuh khidmat dan memanjatkan puja dan puji kepadanya. Rasulullah SAW telah bersabda menjelaskan do’a di Arafah ini :
خير الدعاء دعاء يوم عرفة (رواه الترمذى
“Sebaik-baik do’a ialah do’a di hari ‘Arafah (Hadits riwayat Turmudzi)”.
Rasulullah juga telah menjelaskan pahala yang akan diterima oleh kaum muslimin ketika melakukan wuquf di tempat ini pada musim haji :
ما من يوم افضل عند الله من يوم عرفة ينزل الله تيارك وتعالى الى السماء فيقول : انظروا الى عبادى شعثا غيرا ضاحين أي بار زين للشمس – جاءوا من كل عميق يرجون رحمتى ولم يروا عذابى فلم يرا أكثر عتيقا من النار من يوم عرفة. (رواه ابن حبان
“Tak ada suatu hari pun yang memadai keutamaan hari ‘Arafah di sisi Allah. Allah SWT turun ke langit dunia, lalu berfirman : “Kalian (para malaikat) lihatlah kepada hamba-hamba-Ku, mereka dalam keadaan tidak teratur penuh dengan debu dan tak mempedulikan sengatan matahari. Sengaja mereka datang dari segala penjuru mengharapkan rahmat-Ku dan menghindar dari siksaan-Ku. Tak pernah ada hari yang di dalamnya banyak orang-orang yang dibebaskan dari neraka seperti hari ‘Arafah(Hadits riwayat Ibnu Hibban)”.
Di hari ‘Arafah, sejauh mata memandang tak ada yang dilihat kecuali orang-orang yang sedang beribadah; orang-orang yang memohon ampunan, dan semua mata meneteskan air mata sebagai tanda rasa penyesalan terhadap dosa-dosa yang lalu. Pada waktu itu, ‘Arafah bagaikan lautan suci yang membersihkan dosa-dosa dan menghapus kesalahan-kesalahan orang-orang yang sedang menjalankan ibadah haji.