Dalam setiap beribadah, beramal agama Islam mengajarkan untuk mengerjakan amal ibadah dengan ikhlas. Dimana pengertian ikhlas secara ringkas adalah beramal, beribadah kebaikan yang hanya karena Allah, mentaati perintah Allah dan mencari Ridha Allah swt. semata. Oleh sebab itu, apabila ada seseorang yang berbuat amal kebaikan, akan tetapi dengan niat selain dari yang tersebut di atas, maka amal ibadahnya orang tersebut tidak ikhlas dan tidak akan diterima oleh Allah swt.
Baca juga Ilmu ikhlas
Baca juga Setiap amal tergantung dari niat.
Baca juga makna niat
Baca juga Sekecil amal akan diperlihatkan
Baca juga makna niat
Baca juga Sekecil amal akan diperlihatkan
Terdapat amal ibadah yang dapat kita kerjakan di dunia ini untuk mempersiapkan bekal menuju perjalanan jauh yang begitu panjang di antaranya adalah dengan bersedekah, memberikan hibah, wakaf ataupun juga hadiah.
Baca juga mempersiapkan bekal menuju perjalanan jauh dan kekal
Baca juga mempersiapkan jawaban di hari kiamat
Baca juga bekal terbaik dan paling utama Baca juga mempersiapkan jawaban di hari kiamat
Akan tetapi agar amal ibadah seperti sedekah, hibah, wakaf dan hadiah yang kita berikan tersebut mendapat pahala dan diganjar oleh Allah sesuai dengan besar kecilnya amal maka setiap amal ibadah tersebut tidak boleh dirusak dengan hal-hal yang dapat membatalkan pahala dan ridha dari Allah swt.
Apa yang dapat membatalkan pahala sedekah, hadiah, wakaf dan hibah?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut di atas, mari kita mencari referensi dan merujuk kepada sumber yang terpecaya dan menjadi pedoman hidup bagi umat Muslimin yaitu dalil di dalam Kitabullah Al-Qur'an al-Karim yang berbunyi sebagai berikut:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تُبۡطِلُواْ صَدَقَٰتِكُم بِٱلۡمَنِّ وَٱلۡأَذَىٰ كَٱلَّذِي يُنفِقُ مَالَهُۥ رِئَآءَ ٱلنَّاسِ وَلَا يُؤۡمِنُ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِۖ فَمَثَلُهُۥ كَمَثَلِ صَفۡوَانٍ عَلَيۡهِ تُرَابٞ فَأَصَابَهُۥ وَابِلٞ فَتَرَكَهُۥ صَلۡدٗاۖ لَّا يَقۡدِرُونَ عَلَىٰ شَيۡءٖ مِّمَّا كَسَبُواْۗ وَٱللَّهُ لَا يَهۡدِي ٱلۡقَوۡمَ ٱلۡكَٰفِرِينَ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. QS. Al-Baqarah ayat 264
Dengan demikian berdasarkan pada sumber dari al-Qur'an di atas, maka hal-hal yang dapat merusak pahala amal ibadah seperti sedekah, hadiah, hibah ataupun wakaf adalah menyebut-nyebut kebaikan atau amal ibadah yang dilakukan tersebut serta menyakiti hati yang menerimanya.
Dengan demikian apabila kita menginginkan sedekah, hadiah, wakaf dan hibah yang kita berikan mendapatkan pahala dan ridha Allah swt. maka kita harus menghindari hal-hal yang dapat merusak dan membatalkan pahala sedekah, wakaf, hibah, hadiah dan amal ibadah lain sejenisnya. Karena setelah kita meninggal nanti, salah satu bekal yang dapat kita bawa adalah sedekah atau sodaqoh amal jariyah.
Dengan demikian apabila kita menginginkan sedekah, hadiah, wakaf dan hibah yang kita berikan mendapatkan pahala dan ridha Allah swt. maka kita harus menghindari hal-hal yang dapat merusak dan membatalkan pahala sedekah, wakaf, hibah, hadiah dan amal ibadah lain sejenisnya. Karena setelah kita meninggal nanti, salah satu bekal yang dapat kita bawa adalah sedekah atau sodaqoh amal jariyah.
Posting Komentar untuk "Hadiah, Sedekah, Hibah, Wakaf yang Percuma"