Sesuai dengan apa yang diriwayatkan Ath-Thabrani dari Ali ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda:
"Didiklah anak-anakmu dalam tiga perkara: Mencintai Nabimu, mencintai keluarganya, dan membaca Al-Qur'an. Maka, sesungguhnya orang-orang yang membawa Al-Qur'an berada dalam naungan 'Arsy Allah ketika tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, bersama para Nabi dan orang-orang Suci".
Ibnu Khaldun dalam penjelasan awalnya mengisyaratkan akan pentingnya mengajarkan Al-Qur'an al karim kepada anak-anak, dan menghafalkan al Qur'an. Beliau juga menjelaskan bahwa pengajaran Al- Qur'an adalah dasar pengajaran dalam semua kurikulum sekolah di berbagai negara Islam. Sebab, Al Qur;an merupakan semboyan agama yang mengokohkan akidah dan menegarkan iman.
Ibnu Sina dalam bukunya As-Siyasah' menasihatkan agar dalam mempersiapkan anak dari segi fisik dan mental hendaknya dimulai dengan mengajarkan Al-Qur'an kepadanya, agar sejak kecil ia sudah mulai mengenal bahasa Arab yang asli, dan tertanam dalam jiwanya nilai-nilai keimanan.
Imam Al-Ghazali dalam Ihya'-nya mewasiatkan agar mengajar anak tentang Al-Qur'an, hadits, dan cerita orang-orang saleh, kemudian bagian hukum-hukum agama.
Hendaknya kita mengetahui, bahwa akhir umat ini tidak akan menjadi baik kecuali dengan apa yang menjadikan umat pertama baik. Baiknya umat pertama adalah karena Al-Qur'an dibaca, diamalkan dan diterapkan. Kemuliaannya dengan Islam tercermin dalam pikiran dan perbuatan. Karenanya, umat yang datang kemudian tidak akan sampai pada derajat kebaikan dan kemuliaan, kecuali jika bisa mengikat anak-anak dengan Al-Qur'an yang dipahami, dihafal, dibaca, ditafsirkan, diamalkan, dijadikan sebagai satu-satunya pengatur kehidupan. Jika demikian, berarti kita telah membentuk generasi Al-Qur'an yang Mukmin, bertakwa dan saleh pada masa ini, yang di tangannya tergantung kemuliaan (kejayaan) Islam, dengan hikmah-nya yang kuat. Berdirilah Daulah Islamiyah, sehingga kejayaan dan kebesaran umat ini muncul kembali.
Karenanya, hendaknya kita menumpahkan perhatian sepenuhnya kepada pengajaran Al-Qur'an kepada anak-anak kita, baik di tangan sendiri maupun oleh pengajar khusus di rumah, di masjid atau di pusat-pusat pengajaran Al-Qur'an.
Jika kita dapat melaksanakan tugas ini secara baik, berarti kita telah melaksanakan kewajiban terhadap anak-anak, mengikatnya dengan Al-Qur'an, terhadap mental spiritual, dibaca dan diamalkan ajarannya.
Jika kita telah melaksanakan semua ini, maka sang anak ketika membuka kedua matanya akan mengetahui prinsip yang diyakininya, yakni prinsip-prinsip Al-Qur'an. Ia tidak akan menggubris peraturan hidup kecuali peraturan Al-Qur'an, tidak menggubris obat penyembuh kecuali dengan mengkhusyu 'kan diri kepada ayat-ayat Al-Qur'an. Maka, ketika itu akan sampai kepada tujuan yang diharapkan dalam upaya membentuk anak dari segi ruhani, mempersiapkan segi iman dan moralnya.
أَدِّبُوْا اَوْلاَدَكُمْ عَلَى ثَلاَثِ خِصَالٍ ׃ حُبِّ نَبِيِّكُمْ٬ وَحُبِّ آلِ بَيْتِهِ ٬وَ تِلاَوَةِ القُرْآنِ٬ فَإِنَّ حَمَلَةَ القُرْآنِ فِى ظِلِّ عَرْشِ اﷲِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ مَعَ أَنْبِيَائِهِ وَ أَصْفِيَائِهِ
"Didiklah anak-anakmu dalam tiga perkara: Mencintai Nabimu, mencintai keluarganya, dan membaca Al-Qur'an. Maka, sesungguhnya orang-orang yang membawa Al-Qur'an berada dalam naungan 'Arsy Allah ketika tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, bersama para Nabi dan orang-orang Suci".
Ibnu Khaldun dalam penjelasan awalnya mengisyaratkan akan pentingnya mengajarkan Al-Qur'an al karim kepada anak-anak, dan menghafalkan al Qur'an. Beliau juga menjelaskan bahwa pengajaran Al- Qur'an adalah dasar pengajaran dalam semua kurikulum sekolah di berbagai negara Islam. Sebab, Al Qur;an merupakan semboyan agama yang mengokohkan akidah dan menegarkan iman.
Ibnu Sina dalam bukunya As-Siyasah' menasihatkan agar dalam mempersiapkan anak dari segi fisik dan mental hendaknya dimulai dengan mengajarkan Al-Qur'an kepadanya, agar sejak kecil ia sudah mulai mengenal bahasa Arab yang asli, dan tertanam dalam jiwanya nilai-nilai keimanan.
Imam Al-Ghazali dalam Ihya'-nya mewasiatkan agar mengajar anak tentang Al-Qur'an, hadits, dan cerita orang-orang saleh, kemudian bagian hukum-hukum agama.
Hendaknya wasiat pertama yang diwasiatkan kepada para pendidik dan orang tua adalah agar anak-anak diajarkan membaca Al-Qur'an dan menghafalnya. Sehingga, lidahnya terbiasa dengan bahasa Arab yang fasih, jiwanya menjadi luhur, hatinya jadi khusyu' matanya berlinang, iman dan Islam terhujam dalam jiwanya. Sebagai dampaknya, sang anak akan mengenal Al-Qur'an dan Islam sebagai undang-undang, metode hidup dan syari'at.
Hendaknya kita mengetahui, bahwa akhir umat ini tidak akan menjadi baik kecuali dengan apa yang menjadikan umat pertama baik. Baiknya umat pertama adalah karena Al-Qur'an dibaca, diamalkan dan diterapkan. Kemuliaannya dengan Islam tercermin dalam pikiran dan perbuatan. Karenanya, umat yang datang kemudian tidak akan sampai pada derajat kebaikan dan kemuliaan, kecuali jika bisa mengikat anak-anak dengan Al-Qur'an yang dipahami, dihafal, dibaca, ditafsirkan, diamalkan, dijadikan sebagai satu-satunya pengatur kehidupan. Jika demikian, berarti kita telah membentuk generasi Al-Qur'an yang Mukmin, bertakwa dan saleh pada masa ini, yang di tangannya tergantung kemuliaan (kejayaan) Islam, dengan hikmah-nya yang kuat. Berdirilah Daulah Islamiyah, sehingga kejayaan dan kebesaran umat ini muncul kembali.
Karenanya, hendaknya kita menumpahkan perhatian sepenuhnya kepada pengajaran Al-Qur'an kepada anak-anak kita, baik di tangan sendiri maupun oleh pengajar khusus di rumah, di masjid atau di pusat-pusat pengajaran Al-Qur'an.
Jika kita dapat melaksanakan tugas ini secara baik, berarti kita telah melaksanakan kewajiban terhadap anak-anak, mengikatnya dengan Al-Qur'an, terhadap mental spiritual, dibaca dan diamalkan ajarannya.
Jika kita telah melaksanakan semua ini, maka sang anak ketika membuka kedua matanya akan mengetahui prinsip yang diyakininya, yakni prinsip-prinsip Al-Qur'an. Ia tidak akan menggubris peraturan hidup kecuali peraturan Al-Qur'an, tidak menggubris obat penyembuh kecuali dengan mengkhusyu 'kan diri kepada ayat-ayat Al-Qur'an. Maka, ketika itu akan sampai kepada tujuan yang diharapkan dalam upaya membentuk anak dari segi ruhani, mempersiapkan segi iman dan moralnya.
Posting Komentar untuk "Pentingnya Mendidik Anak dengan Al-Qur'an"