Peran dan Fungsi Guru Agama dalam Mendidik

Para guru/ustadz atau da'i agama Islam harus menjelaskan pada murid-muridnya apa yang seharusnya diperbuat dalam suasana kepuasan dengan melakukan pengrusakan? Hendaknya seorang guru agama tidak lari dari situasi ini. Apa-apa yang dipertentangkan masyarakat dan hilangnya semangat dalam mengajar hendaknya lebih dimotivasi lagi supaya tidak menjadi sia-sia serta dapat meluruskan kembali bagian kebohongan yang tersembunyi kepada ruh Islam yang bercahaya itu.
Disini kita akan memposisikan saudara-saudara kita pada nama-nama perguruan agama dan bagaiamana metode pengaturannya yang sebagian besar telah berkembang dan yang terangkum secara nyata itu tidak mati ruh aqidahnya yang sangat jelas.

Ajakan orang-orang ikhlas menjadi penting guna saling merasakan keimanan itu dalam hatinya supaya tidak membuka majalah-majalah yang menyerang di antara dakwah yang ditujukan kepada para siswa.

Pada saat sholat berjamaah di masjid sekolah, tanamkan sesudah sholat beberapa menit untuk memperbaiki apa kesalahan ibadahnya atau dengan mengkaitkan atas apa yang terjadi dengan bebagai hal yang dijelaskan Islam sebagai ajaran yang bertugas membebaskan segala bencana kehidupan.
Di sini tidak bermaksud memposisikan guru agama sebagai pangkal sandaran utama. Sistem pendidikan ini telah gagal, karenanya perlu diadakan perubahan di kalangan pencari ilmu ke arah ajakan agama. Seorang murid (pencari ilmu) hendaknya melihat dirinya sebagai tauladan yang akan merasa malu ketika melakukan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang diserukannya.
Seorang guru agama punya tanggung jawab yang banyak. Ia harus ramah dalam berinteraksi dan menjaga kepercayaan murid-muridnya yang barangkali bisa menyelamatkan para pemuda dan pemudi dari krisis psikologis atau sikap sentimentil yang memungkinkannya memecahkan persoalan yang dihadapi para pemuda dan pemudi ini.

Siklus seorang guru di sini tidak bisa lepas dari apa yang meliputi masjid, karena satu sama lainnya saling melengkapi.

Apa Saja Yang Mungkin Dikedepankan Oleh Para Da'i Kepada Para Generasi Muda?

Potret generasi muda kita di berbagai negara Islam senantiasa berada dalam kondisi kebingungan dan terpengaruh pada hal-hal menyesatkan yang dituangkan dalam gambaran Islam kolot. Dan pohon keimanan, meskipun selalu menetap dalam hati mereka, akan tetapi mereka kehilangan kendali dan kehilangan panutan, yaitu setelah mereka mengalami tekanan dan ketersumbatan pada tenggorokan mereka. Mereka, setiap hari melihat orang-orang dewasa yang mengatakan sesuatu tetapi mereka tidak melakukannya.

Seseorang yang memungkinkan memberikan panutan yang menggairahkan hidup adalah seorang guru agama atau da'i yang ikhlas. Dengan demikian dia akan menjadi seorang yang memiliki titel terindah bagi kebesaran ajaran Islam.

Penting bagi seorang guru agama/da'i untuk melakukan tindakan yang bersih dari hal bathil dan menggagas untuk menolak segala hal yang akan merubah aqidah, serta melakukan pembenahan pemahaman generasi muda yang campur aduk dan berantakan yang dilakukan oleh sarana-sarana perusak.

Peran dan fungsi masjid dalam pendidikan bagi pemuda.

Kita ingin mengadopsi dari khutbah jum'at yang di dalam sekolah kita aplikasikan sebagai "sekolah Jum'at", sebuah sekolah yang di dalamnya menyediakan berbagai macam resep dan pertolongan yang memuaskan bagi generasi muda. Sebuah sekolah yang menampakkan kebesarannya Islam dalam menjawab berbagai persoalan terkini seperti ekonomi, sosial-kemasyarakatan dan politik. Kita juga tidak akan menyampaikan hal-hal secara sembarangan yang tidak diketahui asal-usulnya, serta mengatakan adanya pemisahan agama dan negara.

"Katakanlah: "Allah lah (yang menurunkannya)," kemudian (Sesudah kami menyampaikan Al Qur'an kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya. " (Qs. A1 An'am (6): 91)

Maka, apa yang menjadi penghalang bagi seorang guru agama islam atau da'i untuk mengadakan perpustakaan masjid yang memungkinkan bagi setiap pengelola masjid dapat memberikan pinjaman dengan kewajiban mengembalikan pinjaman itu dengan cara memberi stempel kepada barang yang dipinjam, sehingga tidak terjadi kesimpangsiuaran dengan perpustakaan-perpustakaan umum lainnya? Sesungguhnya, dengan contoh ini kita bisa menarik minat generasi muda muslim untuk menghadirkan hatinya ke masjid.

Apa menjadi penghalang bagi da'i atau guru agama untuk memberikan pelajaran sesudah sholat Jum'at, yaitu dengan mengedepankan seorang pemuda dari balik masjid guna mendapatkan ceramah nasehat yang dapat menggugah kesiapannya atau dengan mengedepankan seorang pelajar dari fakultas pertanian, kedokteran, apoteker untuk memberikan pengertian kepada jama'ah tentang kewajiban secara ilmiah bahwa di sela sela keahliannya itu ada kemanfaatan bagi kehidupan umat Islam secara umum. Generasi muda seperti itulah yang bakal menjadi barisan kedua untuk mendakwahkan agama Allah.

Satu kegiatan yang mungkin diajukan oleh masjid bagi para pemudi muslimah itu adalah dengan memberi perhatian khusus dalam bentuk pemberian satu jam tertentu yang ditentukan dari satu hari dalam seminggu sebagai pelajaran bagi kaum perempuan muslimah. Peran perempuan tidak lebih kecil dari laki-laki dalam hal aqidah dan hal ini bukanlah sesuatu yang dianggap bid'ah.

Dari Abi Said A1 Khudri radhiyallaahu 'anhu. Berkata, Seorang perempuan datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, Wahai Rasulullah, telah meninggal beberapa laki-laki yang membawa hadits-hadits anda, maka jadikanlah bagi diri kami satu hari agar kami bisa mendatangimu untuk belajar apa yang telah engkau pelajari dari Allah. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Berkumpullah pada hari ini dan hari ini." Maka berkumpullah mereka dan Nabi mendatanginya kemudian mengajarkan apa yang diajarkan Allah kepadanya, kemudian beliau bersabda, "Di antara kalian yang melahirkan tiga orang anak tidak lain mereka akan mendapat perlindungan dari api neraka." Seorang perempuan bertanya, "Kalau dua?" Rasulullah bersabda, "Dua orang anak."

Sebagai tambahan dari peranan penting masjid dan syiar kaum muslimin dengan mengagungkan Islam adalah dengan membiasakan masjid sebagai tempat istimewa dalam membicarakan dan membahas berbagai persoalan kemasyarakatan dengan mengikut sertakan peran generasi muda masjid dalam menangani shodaqah, baik itu pakaian dan juga kain penutup (selimut) serta yang lainnya ketika menghadapi musim dingin dan kemudian membagikannya kepada kaum fakir.

Semua aktifitas ini memungkinkan terjalinnya sebuah ikatan aqidah di kalangan generasi muda masjid, dan kita akan mengedepankannya sebagai sebuah contoh meskipun tidak terlihat dengan jelas, hal ini karena kebiasaan tersebut akan membuahkan hasil yang baik. Segala puji bagi Allah penguasa jagad alam ini.

Semoga, beberapa saudara kita yang menjadi guru agama atau da'i telah melewati masa- masa ini secara mudah dengan pertolongan Allah.

Posting Komentar untuk "Peran dan Fungsi Guru Agama dalam Mendidik"