رُبَّمَا اَعْطَاكَ فَمَنَعَكَ وَ رُبَّمَا مَنَعَكَ فََأَعْطَاكَ
“Kadang - kadang Allah memberimu, kadang-kadang ia menahan anugerah untukmu. Kadang-kadang Allah tidak memberi untukmu, meskipun ia telah memberi untukmu."
Allah swt apabila memberi sesuatu kekayaan kepada manusia dan kesenangannya, akan tetapi Allah tidak memberi taufiq dan hidayah- Nya. Sebaliknya, kadang-kadang Allah tidak memberimu anugerah kekayaan dunia, akan tetapi menganugerahkan untukmu rahmat dan hidayah - Nya.
Allah swt menahan rezeki untuk manusia, kadang-kadang adalah untuk memberi kesempatan baginya mencari taat, dan menghindarkannya dari maksiat. Atau memberinya kekayaan, akan tetapi tidak memberinya ketaatan dan kesalehan.
Imam Muhyiddin Ibnul Araby berkata, "Apabila suatu permohonan 1di tahan, berarti kamu telah diberi. Akan tetapi bila permintaanmu segera diberi, berarti suatu anugerah yang lebih besar telah ditolak. Oleh karena itu utamakan tidak memperoleh daripada memperoleh. Sesungguhnya seorang hamba tidak memilih sendiri, akan tetapi menyerah kepada iradat Allah, yang menciptakan semua kebutuhan. manusia dan yang membagi-bagikannya."
Pemberian-pemberian dari Allah untuk manusia memang cukup banyak. Kadang-kadang Allah tidak memberi akan tetapi di saat yang sama ia telah memberi karunia besar yang tidak dipahami oleh seorang hamba.
Syekh Ahmad Ataillah mengingatkan: "Jika Allah swt membukakan Untukmu pintu pemahaman, dalam penolakannya, maka akan berubah Penolakan tersebut menjadi pemberian." Dijelaskan juga oleh beliau: "Apabila Allah memberikan sesuatu kepadamu, maka ditunjukkan pula untukmu kebaikannya. Dan apabila ia menahan sesuatu darimu, maka ditunjukkan pula untukmu kehebatannya."
Allah swt apabila memberi karunia kepada manusia, maka ditunjukkan kepada para hamba itu kebesaran-Nya yang penuh kebijaksanaan. Ada anugerah yang cepat diterima, ada anugerah yang dilambatkan penerimaannya, ada yang belum diberikan, karena ditahan. Namun demikian di atas segala keadaan yang diterima oleh seorang hamba dari Allah swt maka perlu difahami dengan penuh pengertian, bahwasanya Allah swt yang bersifat Rahman dan Rahim itu sangat bijaksana dan Maha Adil terhadap para hamba-Nya. Terutama para hamba yang selalu mentaati Allah swt dan dekat dengan-Nya.