Barokah Bekas Air Wudlu


 عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اﷲُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ ص٠م زَارَ الْمَقَابِرَ فَقَالَ ׃ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمِ مُؤْمِنِيْنَ ٬ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اﷲُ بِكُمْ عَنْ قَرِيْبٍ لاَحِقُوْنَ ٬ وَدِدْتُ أَنَاقَدْرَأَيْنَا إِخْوَانًا٠ 

"Dari Abu Hurairah ra. mengatakan: Sesungguhnya Nabi saw pernah menziarahi kuburan dan mengatakan:Salam kesejahteraan bagi kalian (wahai) penghuni kubur dari orang-orang mukmin. Dan Insya Allah tidak lama kami menjumpai kalian. Ingin rasanya sayu, kita semua bisa melihat ikhwan-ikhwan kita.' Sahabat-sahabat menjawab: 'Bukankah kita semua ikhwanmu wahai Rasulullah? Nabi menjawab: 'Kalian adalah sahabat-sahabatku. Ikhwan-ikhwan kita adalah mereka yang tidak kelihatan nanti di hari kiamat. Sahabat-sahabat bertanya: 'Bagaimana engkau bisa mengerti umatmu yang tidak kelihatan di hari kiamat wahai Rasulullah?' Nabi menjawab: 'Bagaimana pendapatmu jika seseorang mempunyai kuda putih bersinar (ghurrun muhhajjalah) sementara di depannya ada kuda hitam kelam. Bukankah ia tidak mengerti kudanya?' Sahabat-sahabat menjawab 'Benar ya Rasulullahl' Nabi terus berkomentar: 'Sesungguhnya mereka akan datang dengan wajah putih lagi bersinar karena bekas air wudhu.'" (HR. Muslim) 

Benar engkau wahai Rasulullah ... Tanda mereka dalam wajahnya, pancaran sinar di kening. Putih bersih di dahi dan cahaya memancar cerah. 

Apabila disebut "Alkhail Alghurru Almuhajjalah" maksudnya adalah Kuda yang warna putih kulitnya lebih mendominasi warna hitamnya, dan jambul rambutnya keputih-putihan di antara kedua telinganya di atas kedua matanya, sehingga menambah kecantikan dan ketampanannya. Kuda ini, larinya alangkah cepat sehingga terasa jauh lebih istimewa daripada yang lain. Mudah diketahui dengan tanda dan ciri-cirinya. 

Sesungguhnya manusia di hari pengumpulan (yaumul hasyr) nanti berkelompok-kelompok dan beraneka ragam warna. Ada di antara mereka berwajah hitam kelam karena kekufuran dan kesyirikannya. Dan ada di antara mereka berwajah putih bersih lagi bersinar karena keimanan, ketaatan beribadah, dan kepatuhan menyambut (perintah) Rabb-Nya. Sehingga tiadalah sulit bagi Rasulullah saw pada hari itu membeda-bedakan ikhwannya. 

Bekas air wudhu adalah penunjukan (idalaalah) keteguhan mendirikan shalat dan keasyikan tenggelam dalam rukuk dan sujud. Dan yang demikian, adalah puncak ibadah dan ketertinggian ketaatan. 

Pembaca budiman... sudah lebih dari satu kali melewatimu nasihat Rasulullah saw yang mendorongmu mendirikan shalat. Tapi satu di antaranya benar-benar mengajak perenungan dan penghayatan, karena berhubungan erat dengan wasiat Nabi kali ini dan segala isinya. 

Itulah pesan Nabi saw yang berbunyi:

 أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهْرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ فِيْهِ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ ٬ هَلْ يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَيْءٌ ؟ قَالُوا ׃ لاَ يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَيْءٌ، قَالَ ׃ فَكَذَلِكَ الصَّلَوَاتُ الْخَمْسِ يَمْحُو اﷲُ بِهِنَّ الْخَطَايَا٠ 

"Bagaimana pendapat kalian sekiranya ada sebuah sungai di salah satu pintu rumahmu, yang dengannya ia mandi 5 (lima) kali dalam sehari, masihkah ada kotoran tertinggal menempel di badannya? Sahabat menjawab: Tentu tak ada lagi kotoran yang menempel wahai Rasulullah! Nabi lantas berkomentar: 

 "Begitu jualah kelima shalat, dengan kelinm nya Allah menggugurkan kesalahan-kesahilian (orangyang mendirikan)nya." 

Jika engkau telah mengetahui urgensi sungai dalam membersihkan kotoran, tentu engkau mudah memahami seberapa jauh pengaruh-pengaruh wudhu! 

Semoga Allah melindungi kalian, dan menjadikan kalian dalam golongan sahabat sahabat yang mendatangi Rasulullah saw di telaga (alhaudh) nanti.