Orang yang menyembah al-Masih dan ibunya. Sesungguhnya, yang disembah bukanlah keduanya, tetapi setan. Ibadah tersebut dilakukan dengan merasa sedang menyembah Dzat yang memerintahkan untuk menyembah al Masih serta ibunya, dan pasti ia meridhai mereka, padahal sesungguhnya, yang mereka sembah adalah setan yang terkutuk dan pasti laknat Allah untuknya. Mereka tidaklah mengabdi kepada-Nya dan Rasul-Nya.
Semua keterangan di atas sesuai dengan firman Allah:
''Bukankah Aku telah memerintahkan kepada kalian hai anak cucu Adam supaya kalian tidak menyembah setan?! Sesungguhnya, setan itu adalah musuh yang nyata bagi kalian. Dan, hendaklah kalian menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus.( Yaasiin [36] : 60-61)"
Tidaklah seseorang menyembah manusia selain Allah kecuali ibadahnya adalah tertuju kepada setan. Yang menyembah merasa lega terhadap yang disembah karena merasa tujuannya telah tercapai dan yang disembah juga senang karena mendapat penghormatan dan posisinya disejajarkan dengan-Nya. Itulah setan. Maka dari itu, Allah berfirman:
“Dan, (ingatlah) hari di waktu Allah menghimpunkan mereka semuanya, (dan Allah berfirman), “Hai golongan jin, sesungguhnya, kalian telah banyak menyesatkan manusia. Lalu , berkatalah kawan-kawan mereka dari golongan manusia, 'Ya Tuhan kami, sesungguhnya, sebagian daripada kami telah mendapat kesenangan dari sebagian (yang lain), dan kami telah sampai pada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami.' Allah berfirman, 'Neraka itulah tempat kediaman kalian, sedang kalian kekal di dalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki (yang lain).' Sesungguhnya, Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.( Al-An’am [6] : 128)"
Ini merupakan isyarat yang sangat halus mengenai rahasia mengapa dosa syirik adalah dosa yang terbesar di sisi Allah. Dia tidak akan memberikan ampunan kecuali dengan taubat dari syirik. Dan, mengapa syirik menyebabkan hamba kekal di neraka?! Dia tidak hanya mengharamkan syirik dan membencinya dengan sekadar memberikan larangan. Sungguh mustahil, jika Allah Swt. mensyariatkan kepada para hamba-Nya untuk menyembah Tuhan selain-Nya. Begitu juga, mustahil bagi-Nya segala sesuatu yang berlawanan dengan kesempurnaan sifat-sifat-Nya. Jadi, bagaimana mungkin Dia Yang Maha Esa dalam ketuhanan dan keagungan-Nya mengizinkan diri-Nya untuk disekutukan?! Allah jauh dari semua itu.
Oleh karena syirik adalah perkara terbesar yang dapat menafikan hakikat penciptaan Allah akan semua makhluk maka ia menjadi dosa terbesar di sisi-Nya. Sama juga halnya dengan kesombongan dan sifat-sifat lain yang mengiringinya.
Sesungguhnya, Allah Swt. menciptakan makhluk dan menurunkan kitab-Nya agar ketaatan sepenuhnya hanya kepada- Nya. Sedangkan syirik dan kesombongan, keduanya dapat menafikan hal itu. Maka dari itu, Dia mengharamkan surga bagi orang-orang musyrik dan mereka yang sombong. Tidak akan masuk-ke dalam surga, orang-orang yang dalam hati masih terdapat kesombongan seukuran biji sekali pun.