Doa dan mohon perlindungan itu semisal dengan senjata. Senjata tidak hanya mengandalkan ketajamannya, tapi juga tergantung pada pemegangnya. Jikalau pedang itu sempurna tanpa cacat, penggunanya ahli serta mampu mengayunkannya dengan kuat, dan juga tidak ada penghambat baginya maka musuh tentu dapat ditebas dengan mudah.
Apabila salah satunya tidak terpenuhi, pengaruhnya tidak mungkin akan sempurna.
Sama halnya dengan doa, jika isinya tidak baik, dilakukan dengan tidak khusyuk, dan terdapat faktor penghalang terkabulnya doa maka doa itu tidak akan membuahkan hasil secara optimal.