Contoh Mengenai Menjaga Kehormatan di Dalam Islam

 Allah swt. telah menceritakan perihal Nabi Yusuf a.s. Nabi Yusuf adalah teladan yang patut ditiru berkenaan dengan upaya penjagaan dirinya atau kehormatannya. Ia dirayu oleh istri majikannya untuk berbuat mesum, tetapi ia bekeras menolaknya. Dan ia tetap memegang prinsip menjaga kehormatan, sekalipun situasi memungkinkan untuk mlakukan perbuatan mesum tersebut. 

Ketika itu, nabi Yusuf adalah seorang pemuda yang sedang menginjak masa puber. Yusuf adalah seorang pemuda yang tidak mempunyai istri, dan di tempat tersebut bukan sebagai penduduk asli yang sekaligus tidak terdapat sanak famili. Jika ia sebagai penduduk asli, tentunya akan merasa malu melakukan perbuatan mesum tersebut karena semua orang akan mengejeknya. Apalagi, seorang wanita yang mengajak adalah wanita yang mempunyai kedudukan tinggi. 

Dan pada kenyataannya, dari pihak wanitalah yang memulai ajakan tersebut, yang dengan demikian maka ketakutan itu mestinya akan hilang. Dan sudah barang tentu andaikata ajakan pertama justru dilakuakn oleh Yusuf, sudah barang tentu ia akan mengalami nasib tidak baik. Permintaan dari pihak wanita di rumahnya sendiri ini dapat dipahami bahwa ia sudah mengetahui secara pasti waktu yang sangat tepat. 

Terlebih lagi, setelah Yusuf berada di tempat tersebut, semua pintu dan jendela tertutup rapat, mencegah orang yang akan masuk ke dalam rumah. Dari peristiwa tersebut kita bisa mengambil suatu teladan bahwa walau situasi sangat memungkinkan bagi Nabi Yusuf untuk melakukan perbuatan mesum, tetapi ia menolak ajakannya tersebut. 

Nabi Yusuf lebih mementingkan hak-hak Allah dengan menolak keinginan istri majikannya tersebut. Di samping itu, penolakan Yusuf dapat diartikan sebagai penjagaan terhadap kehormatan suami wanita tersebut (lihat buku Ma’a Al-Anbiya dalam bab kisah Nabi Yusuf, oleh penulis (‘Affif Abdul Fattah Thabbarah).

Posting Komentar untuk "Contoh Mengenai Menjaga Kehormatan di Dalam Islam"