Berbicara tentang arti kebahagiaan sejati atau kebahagiaan hakiki, Islam mempunyai pandangan mengenai pengertian atau arti dari kebahagiaan sejati berdasarkan dalil dari firman Allah swt dalam Kitabullah Al-Qur’an dan juga dalil dari Hadits Nabi Muhammad saw.
Kebahagiaan sejati seseorang tidak bisa diukur dengan banyaknya harta atau kekayaan, status atau pangkat sosial dalam kemasyarakatan dan atau semua kemewahan yang dimiliki oleh seseorang. Kebahagiaan yang sesungguhnya atau kebahagiaan yang sejati atau hakiki itu terletak pada ketenangan hati seseorang.
Sudah banyak orang yang kaya raya dengan harta kekayaan mereka, namun kekayaan yang mereka miliki tidak bisa menjadikan hati mereka menjadi tenang, akan tetapi sebaliknya, justru harta kekayaan yang mereka kumpulkan membuat mereka lalai, lupa dan sibuk untuk senantiasa mengejar kekurangan, hal ini karena berapapun harta benda dan kekayaan yang mereka miliki masih saja mereka anggap masih kurang kurang.
Hal ini sudah dijelaskan oleh Allah dalam firmannya yang berbunyi :
أَلۡهَىٰكُمُ ٱلتَّكَاثُرُ . حَتَّىٰ زُرۡتُمُ ٱلۡمَقَابِرَ
Artinya : Bermegah-megahan telah melalaikan kamu. sampai kamu masuk ke dalam kubur. (QS.at-Takatsur:1-2)
Sumber kebahagiaan sejati adalah Ketenangan hati atau ketenangan jiwa merupakan suatu anugrah dari Allah swt. yang sangat berharga. Setiap orang pasti menginginkannya, namun hanya sedikit sekali orang yang mendapatkannya. Hal ini dikarenakan banyak manusia yang melupakan penciptanya, melupakan Dzat pemberi kebahagiaan, dan melupakan tentang Dzat sang pencipta ketenangan di dalam jiwa atau hati yang sebenarnya.
Allah telah menjelaskan dalam firman-Nya:
هُوَ ٱلَّذِيٓ أَنزَلَ ٱلسَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ لِيَزۡدَادُوٓاْ إِيمَٰنٗا مَّعَ إِيمَٰنِهِمۡۗ وَلِلَّهِ جُنُودُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمٗا
Artinya : Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. QS. Al-Fath : 4
Yang dimaksud dengan tentara langit dan bumi adalah penolong yang dijadikan Allah bagi orang-orang mukmin seperti malaikat-malaikat, binatang-binatang, angin taufan dan lain sebagainya,
Dari penjelasan firman Allah swt. Tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa: seseorang yang menginginkan kebahagiaan, ingin mempunyai hati dan jiwa yang tenang, tetapi lupa kepada sang Penciptanya, maka semua keinginannya tersebut hanyalah sia-sia belaka.
Oleh sebab itu, untuk mencari dan kemudian mendapatkan kebahagiaan sejati adalah dengan cara :
- Selalu mengingat Allah swt. sebagaimana penjelasan dalam firman Allah swt. di atas, bahwa Allah lah Dzat yang memberi, menciptakan dan menentukan kebahagiaan pada hamba-Nya.
- Berusahalah selalu untuk memperoleh ketenangan dalam jiwa dan hati dengan bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa.
Allah swt. adalah Dzat pemberi ketenangan kepada siapapun yang dikehendaki-Nya. Sebagaimana firman Allah swt. yang lain :
وَيَقُولُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لَوۡلَآ أُنزِلَ عَلَيۡهِ ءَايَةٞ مِّن رَّبِّهِۦۚ قُلۡ إِنَّ ٱللَّهَ يُضِلُّ مَن يَشَآءُ وَيَهۡدِيٓ إِلَيۡهِ مَنۡ أَنَابَ
Artinya : Orang-orang kafir berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) tanda (mukjizat) dari Tuhannya?" Katakanlah: "Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertaubat kepada-Nya". QS. Ar-Ra’d : 27
Dan Allah juga berfirman:
وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ فَأُوْلَٰٓئِكَ مَعَ ٱلَّذِينَ أَنۡعَمَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِم مِّنَ ٱلنَّبِيِّۧنَ وَٱلصِّدِّيقِينَ وَٱلشُّهَدَآءِ وَٱلصَّٰلِحِينَۚ وَحَسُنَ أُوْلَٰٓئِكَ رَفِيقٗا . ذَٰلِكَ ٱلۡفَضۡلُ مِنَ ٱللَّهِۚ وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ عَلِيمٗا
Artinya : Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan Allah cukup mengetahui. An-Nisa : 69 -70
Itulah janji-janji Allah kepada hamba-hamba-Nya yang terpilih, maka mereka akan mendapatkan anugerah dan kebahagiaan sejati bagi orang-orang yang taat kepada Allah dan Rasulnya. Janji-janji tersebut bukanlah diperuntukkan bagi orang-orang yang durhaka kepada Allah swt. perlu diingatkan kembali bahwasanya kemewahan, kedudukan, jabatan dan segala kemegahan yang ada di dunia ini hanyalah semu belaka dan tidak akan ada yang abadi dan pasti akan musnah dan rusak.
Hidup di dunia ini hanyalah tempat lintasan belaka yang merupakan sarana dalam mencari bekal untuk menempuh perjalanan menuju akhirat. Dan sebaik-baik bekal adalah bekal taqwa
Allah swt. berfirman:
يَا قَوْمِ إِنَّمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَإِنَّ الآخِرَةَ هِيَ دَارُ الْقَرَارِ
Artinya : Hai kaumku, Sesungguhnya kehidupan dunia Ini hanyalah kesenangan (sementara) dan Sesungguhnya akhirat Itulah negeri yang kekal. QS. AL-Nukmin : 39
Dalil Hadits Nabi Muhammad Rasulullah saw. bersabda:
ما لى وللدنىا,ما انا فى ا لدنىا الا كراكب استظل تحت شجرة ثم راح وتركها
Artinya : Untuk apakah dunia bagiku. Tidaklah aku di dunia ini melainkan seperti orang yang pergi berkendaraan yang bernaung sebentar di bawah pohon, kemudian pergi lagi dan meninggalkannya.” (H.R Tirmidzi)
Bagi kita menyadari bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah semu dan hanya sementara saja dan kehidupan akhirat kelak adalah kehidupan yang kekal dan abadi. Untuk itu, sudah seharusnya kita berusaha dengan keras untuk mencari bekal untuk persiapan menuju perjalanan menuju akhirat yang kekal dan abadi. Dan janganlah sekali-kali kehidupan dunia ini dengan segala kemewahan, dan kemegahannya ini menggelincirkan dan menipu kita semua sehingga kita menjadi lupa kepada akhirat yang kekal. Mari kita berusaha meraih kebahagiaan sejati yang hakiki yaitu ketenangan hati.
cukup berbobot isinya,mohon izin unt dikopy sbg bahan kutbah jum,at ,trims
BalasHapusAlhamdulillah, semoga menjadi pahala bagi yang menulisnya. mohon izin mengkopinya
BalasHapus