Setiap kita hendaknya mengingat wasiat yang diberikan oleh Jibril kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, Malaikat selalu berpesan kepadaku untuk selalu berbuat baik kepada tetangga, sehingga aku menyangka bahwa tetangga itu akan ikut diwarisi (Mutafaqun Alaih). Dan kami mcngingat firman Allah Azza wa Jalla,
"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri. " (Qs. An-Nisaa (4): 36)
Selain memberikan hak kepada agama Islam (menyembah Allah) dan kepada tetangga (berbuat baik), Islam itu sendiri menambahkan satu hak lagi yang harus diberikan kepada tetangga, yaitu menjaga kehormatannya. Dan apabila menjaga kehormatan itu mencakup seluruh orang muslim, maka sesungguhnya Islam mengukuhkan dan menguatk;m anjuran untuk menjaga kehormatan tetangga.
Hal itu disebabkan karena hidup berdampingan dengan rumah tetangga terkadang dapat memudahkan munculnya pertentangan dan pelanggaran kehormatan.
Dan kita, pada zaman sekarang ini sangat membutuhkan sesuatu yang dapat membimbing kita untuk beretika dengan etika yang tinggi ini. Kalau bertetangga itu saling berdekatannya rumah-rumah dan bangunan-bangunan serta saling berdekatannya teras, maka teras-teras itu menjadi tempat yang cocok untuk beradaptasi dan untuk tempat tinggal para orang dewasa baik laki-laki maupun perempuan. Dengan demikian, pertentangan anak perempuan tetangga dan mungkin anak laki-laki tetangga mencerminkan adanya masalalh kemasyarakatan yang tedapat dalam beberapa corak masyarakat Islam yang maju, liberal dan sosialis.
Berdasarkan hal di atas, maka Islam sangat perhatian untuk melindungi hak-hak tetangga yang berkaitan dengan masalah kehormatan.
Dari Ibnu Mas'ud radhiyallaahu 'anhu berkata, saya telah berkata: Ya Allah, dosa apakah yang paling besar di sisi Allah?" Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: Kamu menyekutukan Allah dengan yang lainnya, padahal Dia-lah yang telah menciptakan kamu. Saya bertanya lagi: Kemudian apalagi?" Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: Engkau membunuh anakmu karena takut dia makan bersamamu. Saya menjawab lagi: Lalu apalagi?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Engkau berzina dengan istri tetanggamu." (Hadits riwayat Mutafaq Alaih)
Maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala menurunkan ayat yang membenarkan sabda Rasul-Nya:
Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya Dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), "(Qs. A1 Furqaan (25): 68)
Dalam hadits yang lain Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada sahabat- shahabatnya,
Apa yang akan kalian katakan tentang zina? Mereka menjawab: Haam, perbuatan yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya, maka perbuatan itu haram sampai hari kiamat. Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: Karena seseorang yang bezina dengan sepuluh perempuan itu lebih ringan (hukumannya) baginya daripada dia berzina dengan perempuan tetangganya. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam betanya lagi: Apa yang akan kalian katakan tentang pencurian? Mereka menjawab: Perbuatan yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya, maka perbuatan itu hukumnya adalah haram. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: Karena, seorang yang mencari sesuatu dari sepuluh orang yang sombong (kaya raya) itu lebih ringan (hukumannya) daripada mencuri sesuatu dari tetangganya. Hadits riwayat Ath-Thabarni
Dan mudah-mudahan Allah memberikan rahmat kepada penyair yang berakhlak dcngan akhlak Islam dcngan berkata,
Apa yang membahayakan diriku adalah tetangga yang aku bertetangga dengannya
Sedangkan di pintunya tidak terdapat tirai yang menghalanginya
Aku menutup mataku apabila tetanggaku keluar dari rumahnya
Sampai tetanggaku membelakangi tirainya
Sedangkan di pintunya tidak terdapat tirai yang menghalanginya
Aku menutup mataku apabila tetanggaku keluar dari rumahnya
Sampai tetanggaku membelakangi tirainya
Dan aku membungkam mulutku terhadap apa yang mereka katakan di telingaku
Sehingga aku menjadi orang yang seakan-akan tuli.
Sehingga aku menjadi orang yang seakan-akan tuli.
Posting Komentar untuk "Hadits dan Dalil Perintah Berbuat Baik Kepada Tetangga"