Adapan sunnah-sunnah sa'yi dalam haji antara lain sebagai berikut :
1. Apabila sa'yi telah dilakukan sesudah suatu thawaf, maka disunnat- kan tidak mengulanginya lagi sesudah thawaf yang lain. Umpama-nya, bila sudah melakukan sa'yi sesudah Thawaf Qudum yang se-bagaimana Anda tahu hukumnya sunnah maka makruh melakukan sa'yi lagi sesudah Thawaf Ifadhah, yang merupakan salah satu rukun haji.
2. Ketika memulai sa'yi disunnatkan naik ke atas bukit Shafa sehingga dapat melihat Ka'bah secara langsung jika tidak terhalang hijab, kemudian menghadap kiblat sambil mengucapkan:
Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan bagi Allah-lah segala puji. Allah Maha Besar, (aku membesarkan Allah) atas petunjuk yang Dia berikan kepada kami. Dan segala puji bagi Allah atas kebaikan yang Dia berikan kepada kami. Tiada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bangi-Nya segala kerajaan dan bagi-Nya pula segala puji. Dia menghidupkan dan mematikan, pada kekuasaan Nya-lah segala kebaikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Selanjutnya, apabila telah sampai ke Marwah, maka naiklah ke atas bukit itu, dan membaca pujian seperti tadi.
3. Sedapat mungkin sa’yi dilakukan dengan berjalan kaki. Dan apabila sampai di antara dua tiang hijau, maka disunnatkan berlari kecil. Dan selama itu, dan juga ketika naik ke atas bukit Shafa dan Marwah, setiap kalinya berdoa, memohon apa yang disukainya untuk diri sendiri maupun untuk saudara-saudaranya dan semua kaum mu’minin.
1. Apabila sa'yi telah dilakukan sesudah suatu thawaf, maka disunnat- kan tidak mengulanginya lagi sesudah thawaf yang lain. Umpama-nya, bila sudah melakukan sa'yi sesudah Thawaf Qudum yang se-bagaimana Anda tahu hukumnya sunnah maka makruh melakukan sa'yi lagi sesudah Thawaf Ifadhah, yang merupakan salah satu rukun haji.
2. Ketika memulai sa'yi disunnatkan naik ke atas bukit Shafa sehingga dapat melihat Ka'bah secara langsung jika tidak terhalang hijab, kemudian menghadap kiblat sambil mengucapkan:
اﷲُ اَكْبَرُ اﷲُ اَكْبَرُ اﷲُ اَكْبَرُ وَﷲِ الْحَمْدُ ٠ اﷲُ اَكْبَرُ عَلَى مَاهَدَانَا ٬ وَا لْحَمْدُ ﷲِ عَلَى مَا اَوْلاَنَا ٠ لآ اِلَهَ اِلاَّ اﷲُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ ٠ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِىْ وَيُمِيْتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيْرٌ٠
Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan bagi Allah-lah segala puji. Allah Maha Besar, (aku membesarkan Allah) atas petunjuk yang Dia berikan kepada kami. Dan segala puji bagi Allah atas kebaikan yang Dia berikan kepada kami. Tiada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bangi-Nya segala kerajaan dan bagi-Nya pula segala puji. Dia menghidupkan dan mematikan, pada kekuasaan Nya-lah segala kebaikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Selanjutnya, apabila telah sampai ke Marwah, maka naiklah ke atas bukit itu, dan membaca pujian seperti tadi.
3. Sedapat mungkin sa’yi dilakukan dengan berjalan kaki. Dan apabila sampai di antara dua tiang hijau, maka disunnatkan berlari kecil. Dan selama itu, dan juga ketika naik ke atas bukit Shafa dan Marwah, setiap kalinya berdoa, memohon apa yang disukainya untuk diri sendiri maupun untuk saudara-saudaranya dan semua kaum mu’minin.