Sunnah-sunnah Ketika Bermalam di Muzdalifah

Apa saja hal yang sunnah dilakukan ketika sampai di Muzdalifah ketika melaksanakan ibadah haji?. Apabila telah sampai di Muzdalifah, yang Anda telah tahu bahwa bermalam di sana adalah wajib, yakni dengan berada di sana sekalipun hanya sebentar sesudah tengah malam, maka disunnahkan memperhatikan hal-hal berikut: 

1. Tinggal di Muzdalifah sampai terdengar adzan fajar, dengan demikian dapat melakukan shalat Shubuh di sana pada awal waktu. 

2. Berangkat ke Mina setelah memungut batu-batu di Muzdalifah bakal melontar jumrah, untuk masing-masing lontaran tujuh butir, yang tiap-tiap butirnya lebih besar dari kacang kedelai, lebih kecil dari kacang tanah. Demikian sebagaimana diriwayatkan oleh an-Nasa'i dan al-Baihaqi dan al-Fadhal bin al-'Abbas RA:

 اَنَّ رَسُوْلُ اﷲِ صَلَّى اﷲُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَهُ غَدَاةَ النَّحْرِ ׃ اِلْتَقِطْ لِى حَصًى ٠ قَالَ فَلَقَطْتُ لَهُ حَصَيَاتٍ مِثْلَ حَصَى الْخَزَفِ٠ 

Artinya: “Bahwa Rasulullah SA W berkata kepada al-Fadhal pada pagi hari Nahar, “Pungutkan batu-batu untukku". Kata al-Fadhal, "Maka ,aku pun memungut untuk beliau batu-batu kecil seperti kerikil dari tembikat.” 

3. Berhenti di Masy’aril Haram -yaitu sebuah bukit kecil di batas akhir Muzdalifah ketika sampai di sana, lalu berdoa sampai pagi nampak terang, dan perbanyaklah membaca:

 رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِى الآحِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ٠ 

Artinya: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia ini dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka." Karena, firman Allah Ta'ala menegaskan: 

Artinya: “...maka berdzikirlah kepada Allah di Masy'aril Haram, dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang telah Dia tunjukkan kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat. " (Q.S. al-Baqarah 2:198) 

Kemudian, lanjutkan perjalanan ke Mina, dengan senantiasa mrmhaca talbiyah dan dzikir, sehingga sampai di sana sesudah terbit matahari.