Pentingnya Ilmu Ma'rifat dengan Allah

Untuk mempelajari ilmu Ma’rifat itu adalah sangat penting sekali. Karenanya Ulama Tashawwuf menghukumi “Fardhu ‘Ain”, di dalam mempelajari secara Ijmali (global), dan untuk mempelajari secara Tafshili (terperinci) Syekh Amin Al-Kurdi menghukumi “Fardhu Kifayah”. 

Untuk penulisan kata Ma’rifat di dalam bahasa Indonesia sering kali ditulis sebagai berikut “Makrifat”, yang mana kata itu dari kata “Arafa” artinya adalah mengenal, sedangkan kata itu bersumber dari hadits Rasulullah saw:

 مَنْ عَرَفَ نَفْسَهُ فَقَدْ عَرَفَ رَبَّهُ 

Artinya : “Siapa yang mengenal dirinya, sesungguhnya dia telah dapat mengenal tuhannya”. 

Kecuali hanya Dia, tidak ada seorang pun yang sanggup dan mampu untuk mengenal-Nya di dalam arti yang hakiki, sebab diri ini penuh dengan ketergantungan, kekurangan, kelemahan, fana, jika dibandingkan dengan Allah Subhanahu Wa Ta’alah. 

Sebab Allah Subhanahu Wa Ta’alah adalah Dzat yang memiliki kebesaran, kekuasaan, keperkasaan, kekekalan serta memiliki seluruh sifat-sifat kesempurnaan dibandingkan kita sebagai makhluk dan juga hamba-Nya. 

Sebagaimana sesuai dengan firman Allah SWT, di dalam surat Al-Ankabut ayat 69 yaitu:

Artinya: “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami”. (QS. Al-Ankabut:69) 

Maka dengan demikianlah Dzin Nun Al-Misri mengenal Tuhan, seperti apa yang pernah dia katakan bahwa : “Aku kenal Tuhanku, dengan Tuhanku jua”. Yakni melalui sinar-Nya, Hidayah-Nya, Qudrat-Nya serta melalui Iradah-Nya. 

Bahwa seseorang yang bersungguh-sungguh di jalan Allah SWT, mereka adalah mengibaratkan jarum dengan gumpalan besi berani, sebab dengan getaran magnit itulah bukan kemampuan si jarum, dia berlari mengejar besi berani, akhirnya si jarum tiada sadarkan diri, bagaikan Nabi Musa as. Berada di bukit Thursina, begitulah menurut para ‘Arif Billah. 

Oleh karena itu tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya, yakni Syari’at, Thoriqot, Hakekat serta Ma’rifat. Dan seandainya salah satu telah gugur, maka seluruhnya akan gugur juga.