Puasa Nazar dalam Islam, apa Hukumnya, Bagaimana jika tidak dilaksanakan?

Dalam Islam terdapat bermacam-macam puasa antara lain puasa bulan rajab yang memiliki berbagai macam keistimewaan, puasa wajib ramadhan, puasa sunnah yang dianjurkan, puasa yang makruh dikerjakan, puasa yang haram dikerjakan, puasa nazar dan macam-macam jenis puasa yang lain. pada kesempatan kali ini ajaranislam akan memaparkan lebih rinci namun ringkas hal ihwal yang terkait dengan puasa nazar dari pengertian puasa nazar, hukum puasa nazar, kafarat puasa nazar atau denda akibat tidak melaksanakan puasa nazar serta sebab dilaksanakannya puasa nazar yang bersumber dari al-qur’an dan hadits Nabi Muhammad saw.


Apa sih sebenarnya pengertian puasa nazar?

Pengertian puasa nazar adalah merupakan puasa wajib yang dikarenakan suatu aturan agama. Aturan agama yang seperti apakah? Nazar adalah merupakan suatu janji dari seseorang yang akan melakukan suatu kebajikan atau kebaikan dengan niatan untuk mendekatkan diri kepada Allah swt baik dengan syarat tertentu ataupun tidak dengan syarat apapun. Dalam Islam, suatu kebajikan atau kebaikan yang asal mulanya tidak wajib dikerjakan namun menjadi wajib dikerjakan apabila dinazarkan.

Suatu contoh kebaikan yang dinazarkan dengan syarat adalah misalnya seseorang mempunyai nazar akan berpuasa selama 2 hari apabila lulus dari ujian masuk perguruan tinggi negeri dan diterima sebagai mahasiswa baru pada salah satu perguruan tinggi negeri.

http://islamiwiki.blogspot.com/
Suatu contoh kebaikan atau kebajikan yang dinazarkan tanpa adanya syarat atau nazar tidak bersyarat adalah misalnya seseorang mengucapkan: Demi Allah swt. saya akan berpuasa selama 2 hari dalam satu minggu ini. sehingga puasa yang dikerjakan oleh seseorang tersebut adalah puasa nazar tanpa syarat dengan maksud ingin mendekatkan diri kepada Allah swt.

Apa hukum mengerjakan puasa nazar dalam Islam?

Nazar adalah merupakan janji dari seseorang kepada Allah swt. oleh sebab itu, segala sesuatu perbuatan yang hukumnya tidak wajib, setelah dinazarkan maka hukumnya menjadi wajib untuk dilaksanakan. Sehingga puasa nazar setelah dijanjikan maka hukumnya adalah menjadi wajib.

Hal ini berdasarkan dalil firman Allah swt. dalam al-Qur’an yang berbunyi:

يُوفُونَ بِٱلنَّذۡرِ وَيَخَافُونَ يَوۡمٗا كَانَ شَرُّهُۥ مُسۡتَطِيرٗا

Artinya: Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana.


Juga Dalil hadits dari sabda Nabi saw. yang menerangkan bahwa puasa nazar hukumnya wajib :

مَنْ نَذَر اَنْ يُطِيْعَ اللهِ فَلْيُطِعْهُ.رواه البخارى

Artinya: siapa yang bernazar akan menaati Allah, hendaknya dia menepati janjinya. (HR. Bukhari).

Apa dendanya apabila seseorang tidak mengerjakan puasa nazar yang terlah dijanjikan?

Dalam Islam denda dikenal dengan istilah kafarat. Mengenai kafarat atau denda bagi seseorang yang tidak melaksanakan nazarnya, Allah swt. berfirman dalam Al-Qur’an yang berbunyi:

لَا يُؤَاخِذُكُمُ ٱللَّهُ بِٱللَّغۡوِ فِيٓ أَيۡمَٰنِكُمۡ وَلَٰكِن يُؤَاخِذُكُم بِمَا عَقَّدتُّمُ ٱلۡأَيۡمَٰنَۖ فَكَفَّٰرَتُهُۥٓ إِطۡعَامُ عَشَرَةِ مَسَٰكِينَ مِنۡ أَوۡسَطِ مَا تُطۡعِمُونَ أَهۡلِيكُمۡ أَوۡ كِسۡوَتُهُمۡ أَوۡ تَحۡرِيرُ رَقَبَةٖۖ فَمَن لَّمۡ يَجِدۡ فَصِيَامُ ثَلَٰثَةِ أَيَّامٖۚ ذَٰلِكَ كَفَّٰرَةُ أَيۡمَٰنِكُمۡ إِذَا حَلَفۡتُمۡۚ وَٱحۡفَظُوٓاْ أَيۡمَٰنَكُمۡۚ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمۡ ءَايَٰتِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ

Artinya: Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kafarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kafaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah kafarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya). (QS. AL-Maidah : 89).

Dari dalil firman Allah swt. di atas, maka seseorang yang tidak melaksanakan nazar (janji)nya. Misalnya puasa nazar, maka seseorang tersebut harus membayar denda atau kafarat dengan memilih salah satu denda di bawah ini:
http://islamiwiki.blogspot.com/
http://islamiwiki.blogspot.com/
  • Memerdekakan budah atau hamba sahaya.
  • Memberi makan kepada 10 orang miskin.
  • Memberi pakaian orang miskin


Bagaimana jika nazar seseorang adalah nazar dalam perbuatan keburukan dan dilarang oleh agama?

Seseorang yang bernazar terhadap hal-hal yang buruk dan dilarang oleh agama, maka mereka harus tetap membayar denda atau kafarat yang ditetapkan oleh Allah swt. dan seseorang ini tidak boleh melaksanakan nazar keburukan tersebut serta berdosa apabila melaksanakan nazarnya.

Apa saja sebab seseorang wajib melaksanakan puasa nazar?

Sebab seseorang wajib melaksanakan puasa nazar adalah dikarenakan seseorang telah berjanji atau nazar untuk mengerjakan puasa baik dengan syarat atau tanpa syarat seperti yang telah dijelaskan di atas. Syarat yang lain adalah seseorang tersebut telah memenuhi syarat-syarat untuk berpuasa.

Kesimpulannya adalah apabila seseorang bernazar atau berjanji ingin mengerjakan hal kebaikan maka hukumnya adalah wajib untuk melaksanakan nazar tersebut. Misalnya berjanji melaksanakan puasa, maka seseorang yang telah berjanji ini wajib melaksanakan puasa nazar baik dengan syarat atau tanpa syarat. Apabila seseorang ini tidak melaksanakan puasa nazar, maka dia wajib membayar denda atau kafarat nazar sebagaimana yang telah ditentukan oleh Allah swt. Nazar dalam hal keburukan tidak diperbolehkan dalam Islam dan hukumnya adalah dosa apabila melaksanakannya dan seseorang yang bernazar keburukan ini juga wajib membayar denda atau kafarat nazar.

Posting Komentar untuk "Puasa Nazar dalam Islam, apa Hukumnya, Bagaimana jika tidak dilaksanakan?"